Berita Terbaru Kabupaten Bojonegoro

Suhu Udara di Kabupaten Bojonegoro Capai Tembus 40 Derajat Celcius, Udara Kurang Berkualitas

Belakangan, panas di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, terasa sangat terik dibanding pekan-pekan sebelumnya. Udaranya kurang berkualitas

Editor: eben haezer
ist
Ilustrasi 

TRIBUNMATARAMAN.COM | BOJONEGORO - Belakangan, panas di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, terasa sangat terik dibanding pekan-pekan sebelumnya. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, Dandy Suprayitno mengakui itu. Beberapa hari terakhir, suhu udara siang hari di Kabupaten Bojonegoro memang memanas.

Biasanya, kata Dandy sapaannya, suhu udara siang hari di Kabupaten Bojonegoro ada di angka 36-38 derajat celcius. Beberapa hari terakhir, terpantau meningkat jadi 38-40 derajat celcius.

"Peningkatan suhu udara ini salah satunya dipicu Fenomena Ekuinoks," ujarnya, Kamis (17/10/2024) siang.

Fenomena Ekuinoks itu, terang alumni Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) ini, merupakan fenomena kedudukan matahari tepat berada di garis khatulistiwa.

Selain Fenomena Ekuinoks tersebut, terang Dandy, kondisi lingkungan di Kabupaten Bojonegoro tentu juga menjadi pemicu meningkatnya suhu udara siang hari wilayah setempat.

"Saat ini sudah banyak hutan yang gundul. Vegetasi-vegetasi juga semakin berkurang," jelasnya.

Dandy meneruskan, DLH Bojonegoro terus mengamati suhu udara siang hari di Kabupaten Bojonegoro yang memanas ini. Pihaknya telah berupaya merealisasikan aneka progam guna mengatasinya.

"Salah satunya kami terus menggalakkan program penanaman pohon. Untuk penghijauan," klaimnya.

Terpisah, Rarandra,  aktivis lingkungan dari Studi Ekologi dan Energi Terbarukan (SUKET) Bojonegoro mengungkap, udara di Kabupaten Bojonegoro saat ini kurang berkualitas.

Paling sederhana, kata dia, kualitas udara di Kabupaten Bojonegoro dapat dilihat di website IQAir. Di website itu, kualitas udara di Kabupaten Bojonegoro pada Kamis (17/10/2024) siang indeksnya 55.

"55 itu masuk kategori kuning. Kualitasnya sedang. Menimbulkan risiko kesehatan pernafasan," jelasnya.

Alumni Universitas Gajah Mada itu meminta, Pemkab Bojonegoro mengatensi dan memperbaiki kualitas udara yang masuk kategori sedang dan berisiko bagi kesehatan tersebut.

"Kawasan tutupan hijau perlu ditambah, deforestasi perlu dihambat, pemakaian energi fosil perlu dikurangi," tuturnya.

(yusab alfa ziqin/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer
 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved