Berita Terbaru Kabupaten Blitar

Temu Sastrawan Jawa Nuswantara di Blitar, Ajang Kembalikan Masa Keemasan Bahasa Jawa

Sanggar Sastra Triwida kembali menggelar Temu Sastrawan Jawa Nuswantara dan Anugerah Sastra Triwida 2024 di Blitar.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: eben haezer
Ist
Prof George Quiin, pakar sastra dan budaya Jawa dari Australia di acara Temu Sastrawan Jawa Nuswantara dan Anugerah Sastra Triwida 2024 di Srengat, Kabupaten Blitar, Sabtu (28/9/2024). 

TRIBUNMATARAMAN.COM I BLITAR - Sanggar Sastra Triwida kembali menggelar Temu Sastrawan Jawa Nuswantara dan Anugerah Sastra Triwida 2024.

Acara yang diadakan tiap lima tahun sekali itu digelar di Pendopo Ageng Hand Asta Sih Rest Area Srengat, Kabupaten Blitar, selama dua hari pada Sabtu (28/9/2024) dan Minggu (29/9/2024).

"Sanggar Sastra Triwida merupakan tempat berkumpul para pegiat Sastra Jawa. Tiap lima tahunan sekali kami mengadakan Anugerah Sastra Triwida. Kegiatan ini yang kesembilan kalinya. Triwida lahir pada 1980," kata Ketua Sanggar Triwida, Sunarko Budiman usai pembukaan acara.

Budiman mengatakan, selama pandemi Covid-19 yang terjadi pada 2020-2023, pemberian Anugerah Sastra Triwida dilakukan tanpa mengundang para sastrawan karena ada pembatasan aktivitas sosial.

Tahun ini, Sanggar Sastra Triwida baru kembali menggelar Temu Sastrawan Jawa dan Anugerah Sastra Triwida secara langsung dengan mengundang para sastrawan.

"Tahun ini, ada bantuan dari pemerintah, dari Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud Ristek. Kami dapat bantuan untuk penguatan komunitas sastra," ujarnya.

Acara itu diikuti para sastrawan Jawa dari Jakarta, Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur, lalu guru bahasa jawa tingkat SMP dan SMA di Jawa Timur serta akademisi dan dosen prodi bahasa jawa.

Selain itu, sejumlah siswa SMA pemenang sayembara menulis Anugerah Sastra Triwida juga ikut hadir di acara tersebut.

"Kami mengundang sejumlah elemen karena kami ingin acara ini juga bisa dinikmati calon penulis muda, guru bahasa jawa dan juga bisa dirasakan para orang tua," katanya.

Dalam acara itu, panitia mendatangkan delapan narasumber, antara lain, Prof Dr Suwardi Endraswara dari UNY, Dr Daniel Tito S dari Sragen, Sri Wintala Achmad penulis buku dari Sleman Yogyakarta dan Prof George Quiin pakar sastra dan budaya Jawa dari Australia.

Para narasumber akan membahas berbagai hal mulai soal menulis cerkak (cerita cekak), menulis geguritan, menulis cerita rakyat sampai soal kondisi sastra jawa saat ini.

"Termasuk soal bagaimana Bahasa Jawa ke depan juga akan bahas oleh narasumber dalam acara ini," ujarnya.

Ia menjelaskan, ada tiga tema yang diusung dalam acara ini, yaitu, rangkul sedulur, mbabar wawasan dan sastra jawa kuncara rukmi.

Dengan tema rangkul sedulur dan mbabar wawasan, Sanggar Sastra Triwida ingin mengajak para sastrawan Jawa kembali mempererat tali silaturahmi sambil membahas perkembangan sastra Jawa ke depan.

Sedang dengan tema sastra jawa kuncara rukmi, harapannya bahasa jawa kembali terkenal seperti pada masa keemasannya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved