Pentas P5, Siswa SLB Negeri Campurdarat Tulungagung Tampilkan Ragam Budaya Indonesia

TRIBUNMATARAMAN.COM | TULUNGAGUNG - Delapan siswa SLB Negeri Campurdarat menyajikan musik angklung yang apik, berkolaborasi dengan 8 guru mereka.

Para siswa penyandang tunarungu dan tuna grahita menyajikan 3 lagu, yaitu gundul-gundul pacul, suwe ora jamu dan soleram.

Seorang guru menjadi konduktor sekaligus memberi kode untuk siswa tuna rungu untuk menggerakkan angklungnya.

Pertunjukan ini bagian dari Pentas P5, yang diberi tema Ragam Budaya Indonesia, Rabu (21/8/2024).

Sebelumnya 4 siswi tuna rungu membawakan tari Rancak Kendang.

Meski tidak bisa mendengar musik pengiring, mereka mampu menari dengan indah, mengikuti kode yang diberikan guru mereka.

Salah satu siswi kelas XI SMP, Jelita (14), mengaku senang bisa main angklung.

Dibantu gurunya yang penerjemah, Jelita mengaku hanya 2 minggu belajar 3 lagu yang dibawakan.

Padahal sebelumnya Jelita belum pernah bermain angklung sama sekali.

“Tidak susah. Tidak sulit main angklung,” jelasnya lewat bahasa isyarat.

Kepala SLB Negeri Campurdarat, Multazamah, mengatakan Pentas P5 ini untuk meningkatkan  kompetensi dan karakter anak-anak. 

Acara ini bersamaan dengan puncak Dies Natalis ke-28 SLB Negeri Campurdarat, yang jatuh pada 16 Agustus lalu.

Pentas ini juga supaya setiap anak mengeksplorasi bakat dan potensinya masing-masing.

“Setiap anak pasti punya bakat karena sejak lahir dengan kodrat alami yg berbeda. Kita maksimalkan semuanya sehingga bisa diapresiasi, dan dikembangkan potensinya,” jelasnya.

Total ada 72 siswa yang menempuh pendidikan di SLB Negeri Campurdarat.