Airlangga Hartarto Mundur

DPD Golkar Tulungagung Berharap Mundurnya Airlangga Hartarto Tak Berimbas Negatif

Ketua DPD Partai  Golkar Tulungagung, Asmungi berharap mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan Ketum Golkar tak berimbas negatif pada partai

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
Golkar Indonesia
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) saat bersama Gibran Rakabuming Raka (kanan). 

TRIBUNMATARAMAN.COM  | TULUNGAGUNG - DPD Partai Golkar Kabupaten Tulungagung mengaku tidak mengerti gejolak di DPP Partai Golkar, terkait mundurnya Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

Hal ini disampaikan Ketua DPD Partai  Golkar Tulungagung, Asmungi, saat ditemui di Kantor DPRD Tulungagung, Senin (12/8/2024.

Asmungi berharap, mundurnya Airlangga tidak berdampak negatif pada Partai Golkar secara keseluruhan.

“Kami tidak ngerti apa yang terjadi di pusat, hanya merasakan dunia politik benar-benar dinamis. Jadi kejadian ini tidak terlalu asing dan wajar,” ucapnya.

Meski demikian, sosok kiai dari Desa Suruhan Lor, Kecamatan Bandung ini mengaku heran dengan mundurnya Airlangga.

Sebab keputusan ini diambil menjelang Musyawarah Nasional (Munas)  Partai  Golkar.

Asmungi berharap mundurnya Airlangga tidak berdampak negatif baik di tingkat kabupaten, provinsi dan pusat.

DPD Golkar Tulungagung juga tidak punya sosok khusus yang dianggap layak menggantikan Airlangga.

“Kalau menurut regulasi, sementara akan diisi seorang Plt. Apalah nanti sampai di Munas reguler, atau akan diadakan Munas Luar Biasa,” katanya.

Asmungi juga mengaku tidak punya aspirasi khusus pada sosok pengganti Airlangga.

Pihaknya hanya berharap segera ada Munas untuk menentukan masa depan partai.

Di Munas inilah nantinya DPD di seluruh Indonesia akan mempunya suara.

Disinggung sosok Gibran Rakabuming Raka sebagai calon ketua umum, Asmungi mengaku menyerahkan pada mekanisme Munas.

Saat Munas itu pula memungkinkan untuk mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai.

Asmungi yakin mundurnya Airlangga tidak akan mempengaruhi rekomendasi partai untuk calon kepala daerah yang diusung Golkar di Pilkada Kabupaten Tulungagung.

“Saya pikir tidak akan berpengaruh pada rekomendasi partai. Sejauh ini Golkar belum mengeluarkan rekomendasi untuk Tulungagung,” tegasnya.

Golkar tidak membuka pendaftaran calon bupati dan calon wakil bupati di Pilkada  Tulungagung.

Namun Golkar tetap melakukan penjaringan calon melalui mekanisme silaturahmi.

Masih menurut Asmungi, saat ini sudah ada 6 nama yang sudah menjalin komunikasi, namun ia tidak mengungkapkan nama-namanya.

Selain itu Golkar akan mengarah pada koalisi besar yang disebut Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus.

KIM adalah koalisi partai politik yang mengusung pasangan Prabowo-Gibran pada Pemilihan Presiden 2024 lalu.

Sementara KIM Plus berarti ada tambahan partai politik yang bergabung dalam koalisi.

“Kami berupa nanti hanya ada 2 pasangan calon bupati dan wakil bupati di Pilkada Tulungagung,” pungkasnya.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved