Mantan Atlet Tinju Gangguan Jiwa

Nasib Mantan Atlet Tinju di Madiun: Belasan Tahun Gangguan Jiwa Karena Masalah Keluarga dan Ekonomi

Prasetyo, mantan atlet tinju dari Kabupaten Madiun mengalami gangguan jiwa karena masalah ekonomi hingga ditinggal sang istri

Editor: eben haezer
ist
Eks Petinju Nasional pengidap gangguan jiwa, Prasetyo, saat dievakuasi petugas di rumahnya Desa Uteran, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Rabu (31/7/2024). 

TRIBUNMATARAMAN.COM | MADIUN - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Madiun, bersusah payah mengevakuasi Prasetyo dari rumahnya di Desa Uteran, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Rabu (31/7/2024).

Pria itu enggan diajak masuk ke mobil ambulans dan dirawat karena gangguan kejiwaan yang diidapnya. 

Sikap Prasetyo kian memberontak, saat petugas memintanya ikut ke mobil. Dia menolak masuk hingga membawa silet kecil, lalu lari keluar mobil lagi, dengan alasan ingin buang air kecil. 

Akhirnya, usaha bujuk rayu petugas membuahkan hasil. Prasetyo bersedia ikut walaupun terus mengomel, dan berkata kasar karena keberatan.

Perangkat Desa Uteran, Rumantyo menuturkan, Prasetyo merupakan mantan atlet petinju yang sempat mengikuti program pelatihan di tingkat nasional.

“Sudah 14 tahun terakhir Prasetyo menderita gangguan kejiwaan. Sehingga keluarga merasa resah, lantaran Prasetyo mulai menunjukkan perilaku agresif dan membahayakan orang lain,” ujar Rumantyo, Kamis (1/8/2024).

Ia mengungkapkan, gangguan jiwa Prasetyo muncul karena depresi akibat permasalahan keluarga. Mulai dari berpisah dengan istri sampai persoalan ekonomi. 

“Saat sehat, Prasetyo merupakan atlet petinju perwakilan Madiun hingga tingkat Jawa Timur. Dia suka berlarian sekitar sini, lalu ke toko minta uang dengan membawa pisau, jadi warga mulai merasa resah," ungkapnya.

Sementara itu Plt. Kepala Dinsos Kabupaten Madiun Agung Budiarto, menambahkan, Prasetyo dibawa ke UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras Kediri, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

“Selama ini tinggal bersama adiknya, namun belakangan mulai takut karena kakaknya sering membawa senjata tajam. Lama kelamaan keberatan, tidak bisa leluasa bekerja karena mengurusi kakaknya. Sehingga lapor dan minta bantuan ke kami," jelas Agung.

Agung menambahkan, Prasetyo sempat dirawat di RSJ Ngawi dan Kediri, namun sempat hilang di Kediri meskipun beberapa waktu ada perkembangan baik serta boleh pulang ke rumah dipulangkan. 

“Melihat kondisinya kembali kambuh sehingga mau tidak mau Prasetyo dibawa lagi ke Kediri untuk mendapatkan perawatan dan rehabilitasi lebih lanjut. Ketika di rumah sudah susah untuk minum obat. Sedangkan penyakit ini sangat tergantung dengan obat,” pungkasnya.

(febrianto ramadani/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved