Berita Terbaru Kabupaten Pasuruan
Mendukung SDGs 8 : Dosen dan Mahasiswa Akuntansi UM Membuka Wawasan dan Kemudahan Akses Pajak
Dosen dan Mahasiswa Akuntansi UM Membuka Wawasan dan Kemudahan Akses Pajak di Gununggangsir Beji Pasuruan
TRIBUNMATARAMAN.COM | PASURUAN - Gunung Gangsir adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur.
Desa ini memiliki letak yang strategis karena dilalui oleh Jalan Wicaksono menuju Bypass Gempol.
Lokasi yang strategis ini menjadikan Gunung Gangsir sebagai wilayah dengan banyak perusahaan, mulai dari industri pengolahan kayu, konveksi, hingga makanan dan minuman, serta beragam sektor lainnya.
Keberadaan industri-industri ini turut mengangkat perekonomian warga setempat, memberikan banyak peluang kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Namun, di balik perkembangan ekonomi yang pesat, Desa Gunung Gangsir masih menghadapi tantangan besar dalam hal kepatuhan pajak.
Baca juga: Kabupaten Trenggalek Berpotensi Kehilangan Rp 1 Miliar Imbas Kewenangan Kelola Pajak Bermotor
Desa ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui pajak.
Sayangnya, masih banyak warga desa yang belum memahami pentingnya pajak dan kewajiban mereka untuk membayar pajak.
Hal ini terlihat dari rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak di Desa Gunung Gangsir.
Menurut wawancara dengan kepala Desa, hanya sekitar kurang dari 50 persen wajib pajak di Desa Gunung Gangsir yang paham terkait perhitungan, pembayaran hingga melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi (OP) hal ini ditambah dengan dinamika peraturan pajak yang selalu berubah dengan diterbitkannya Peraturan Pajak pasal 21 yang dikategorikan dengan TER A B dan C yang mulai efektif pada tahun 2024.
Menyadari hal ini, Kelompok Pengabdian Masyarakat dari Akuntansi Universitas Negeri Malang hadir untuk membantu meningkatkan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak di Desa Gunung Gangsir atas kerumitan implementasi Peraturan Perpajakan No 58 Tahun 2023 dan komponen pajak lainnya.

Alif Faruqi Febri Yanto, S.Ak., M.Ak., CFAP., dan Tomy Rizky Izzalqurny, S.E., M.SA., dosen Universitas Negeri Malang, menyampaikan kepada Tribun Mataraman bahwa mereka datang untuk membantu masyarakat.
"Kami tahu di tengah kerumitan menghitung pajak, kami bersedia membantu mendampingi mereka agar tak kesulitan menghitung pajak," ujarnya pada Sabtu (20/7/2024).
Dalam kegiatan tersebut, Alif danTomy beserta dua rekannya Nabilla Carissa Ratnadewati dan Nisha Alia Ramadhani, juga membantu aparatur dan warga desa dalam perhitungan pajak.

"Tujuan kami ke sana sebenarnya juga membuka wawasan kepada aparatur dan warga desa bahwa pajak bisa dihitung dengan cara yang mudah dan tidak rumit," tambahnya.
Dengan memberikan pelatihan kepada aparatur desa, diharapkan mereka dapat menjadi penghubung yang efektif dalam menyampaikan pengetahuan pajak kepada warga.
Kegiatan ini berfokus pada edukasi interaktif untuk meningkatkan pemahaman mengenai pembayaran pajak. Tim dari Universitas Negeri Malang mengadakan sesi tanya jawab, simulasi pengisian SPT, dan memberikan panduan praktis tentang cara menghitung pajak dengan benar.
Alif, Tomy dan dua rekannya juga membuka wawasan kepada aparatur dan warga desa Gunung Gangsir bahwa pajak bisa diakses dengan mudah, melalui banyak aplikasi yang ada di smartphone.

"Kami juga melakukan pemetaan profil wajib pajak dan analisis data kepatuhan agar membantu mengidentifikasi target sasaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan," jelas Alif.
Hasil dari kegiatan ini akan menjadi bahan kajian yang diserahkan kepada pihak stakeholder terkait agar dapat dijadikan rujukan dalam kebijakan selanjutnya.
Lebih lanjut, Alif menjelaskan pentingnya peran serta semua pihak dalam meningkatkan kesadaran pajak. Ia menyebutkan bahwa tidak hanya warga yang perlu diberdayakan, tetapi juga aparatur desa dan pihak terkait lainnya.
"Dengan kerjasama yang baik antara masyarakat, aparatur desa, dan lembaga pendidikan, kami percaya bahwa kesadaran dan kepatuhan pajak di Desa Gunung Gangsir dapat meningkat," ujarnya.
Sementara itu, tim pengabdian masyarakat juga berencana untuk membuat modul pelatihan dan panduan yang dapat digunakan secara berkelanjutan oleh desa. Modul ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi warga dalam memahami dan melaksanakan kewajiban pajak mereka.
"Kami ingin meninggalkan sesuatu yang bermanfaat dan dapat digunakan jangka panjang oleh desa," kata Tomy Rizky Izzalqurny, salah satu anggota tim.
Sebagai penutup kegiatan, Alif bersama timnya mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Negeri Malang atas dukungannya.
"Kepada Pak Rektor, terima kasih sudah mendukung penuh kegiatan kami ini sehingga berhasil dan bermanfaat bagi masyarakat," ungkap Alif.

Ia berharap bahwa apa yang mereka lakukan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk meningkatkan kesadaran pajak dan kontribusi terhadap pembangunan daerah.
Pengalaman di Desa Gunung Gangsir ini mengajarkan bahwa sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat sangat penting dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial.
Dengan pendekatan yang tepat dan kerjasama yang baik, berbagai tantangan dapat diatasi dan potensi daerah dapat dimaksimalkan untuk kesejahteraan bersama. (ADV)
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(tribunmataraman.com)
Berita Terbaru Kabupaten Pasuruan
Gununggangsir
Beji
Akuntansi
Alif Faruqi
Universitas Negeri Malang
tribunmataraman.com
Pajak
Alif
ASN Kabupaten Pasuruan Divonis 2 Tahun Penjara Karena Telantarkan Anak Istri, Padahal Gaji Besar |
![]() |
---|
Pria di Purwosari Pasuruan Meninggal Dunia Saat Menghajar Orang yang Mencuri Ponselnya |
![]() |
---|
Kampanye Akbar Pasangan AMIN di Pasuruan Dibatalkan Karena Pemdes Tak Beri Izin Penggunaan Lapangan |
![]() |
---|
Kisah Wiwin, Guru Muslim di Sekolah Kristen yang Sempat Dicibir Karena Dituduh Jual Agama |
![]() |
---|
Politisi PDIP di Pasuruan Geram Karena Banner Caleg Miliknya Dicopot dan Dibuang ke Sungai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.