Berita Terbaru Kota Kediri

Kota Kediri Menggelar Pelatihan Kader Gerakan Cerdas Menggunakan Obat 

Pemerintah Kota Kediri menggelar pelatihan kader Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat).

Penulis: Didik Mashudi | Editor: eben haezer
ist
Pelatihan kader Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) di Hotel Lotus, Kota Kediri, Rabu (3/7/2/2024). 

TRIBUNMATARAMAN.COM | KEDIRI - Pemerintah Kota Kediri menggelar pelatihan kader Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat).

Pelatihan ini membahas mengenai penyimpanan dan pembuangan obat rumah tangga di Hotel Lotus, Rabu (3/7/2/2024).

Kegiatan pelatihan menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan dan Ikatan Apoteker Indonesia. Yakni, Twoti Dika Permanasari dan Hanie Kusuma Wardani.

Peserta pelatihan yang diikuti 90 kader Gema Cermat terdiri apoteker puskesmas, penanggung jawab promosi kesehatan, dan penanggung jawab kesehatan lingkungan dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Muhammad dr Fajri Mubasysyr.

Penjabat Wali Kota Kediri, Zanariah saat membuka acara menyampaikan, ketersediaan obat-obatan dalam rumah tangga sangat penting. Terutama untuk menghadapi kondisi kesehatan yang tidak terduga. 

"Namun dalam mengonsumsinya kita terkadang berlebihan, tidak sesuai dosis, tidak memilih obat dengan benar dan lainnya," ujarnya.

Diungkapkannya, penyimpanan dan pembuangan obat yang tidak tepat berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan. Sehingga penyimpanan dan pembuangan obat harus sesuai aturan.

Karena penyimpanan yang salah akan mengurangi khasiat obat. Membuang obat sembarangan akan mempengaruhi ekosistem lingkungan. Misalnya, larut dalam air tanah atau tidak sengaja termakan oleh binatang. 

"Maka isu-isu ini menuntut kita untuk mengembangkan strategi yang lebih baik dalam meningkatkan kepedulian, kesadaran, pemahaman, dan keterampilan masyarakat. Khususnya dalam menggunakan, menyimpan dan membuang obat secara tepat dan benar," ungkapnya.

Dijelaskan, para kader mendapat pelatihan tentang dapat, guna, simpan dan buang (DAGUSIBU) obat. Sehingga para kader harus memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya, ditambah  materi tentang survei perilaku masyarakat terkait pengelolaan obat di rumah tangga.

Harapannya dapat meningkatkan kemandirian dan perubahan perilaku masyarakat dalam menggunakan obat secara benar dan meningkatnya penggunaan obat rasional. 

"Saya mengajak para apoteker menjadi agen sosialisasi dan edukasi ke masyarakat agar tidak swamedikasi, berlebihan konsumsi obat atau anti mengonsumsi obat," jelasnya.

Karena sering terjadi penggunaan antibiotik sembarangan apalagi mengikuti tren obat yang viral di media sosial. Setelah pelatihan para kader bisa membantu Puskesmas melaksanakan program-program.

(didik mashudi/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved