Yayasan Wings Peduli Kasih Berbagi Berkah Ramadhan di Ponpes Lirboyo Kota Kediri

TRIBUNMATARAMAN.COM - Menyambut Hari Raya Idul Fitri, Yayasan Wings Peduli Kasih Berbagi Berkah Ramadhan dengan membagikan paket sembako di Ponpes Lirboyo, Kota Kediri, Sabtu (30/3/2024).

Tahun ini Yayasan Wings Peduli Kasih bakal membagikan 4.250 paket sembako.

Rinciannya, 21 ton beras, 8.500 minyak goreng kemasan satu liter, 8,5 ton gula pasir dan 533 boks mie instan.

Aris Wijaya selaku Distribution Centre Manager wilayah Kediri dan  Nganjuk menjelaskan, paket sembako bakal didistribusikan ke sejumlah pondok pesantren di Jawa Timur. Di antaranya, Kota Kediri, Kabupaten Jombang dan  Kabupaten Ngawi serta untuk kaum dhuafa.

"Kegiatan ini adalah agenda rutinan dari Yayasan Wings Peduli Kasih, sekaligus sebagai kesempatan untuk bisa lebih dekat dengan masyarakat dan menjadi perwujudan salah satu pilar kegiatan di bidang sosial dan keagamaan," jelasnya.

Sementara bantuan sembako untuk Ponpes Lirboyo terdiri 2,5 ton beras, 1.000 pcs minyak goreng kemasan satu liter, satu ton gula pasir dan 63 boks mie instan.

“Kami berharap sedikit sumbangsih dari Yayasan Wings Peduli Kasih ini turut menebar berkah Ramadhan bagi sesama dan juga wujud syukur kami bahwa pandemi sudah mulai mereda. Sesuai dengan visi Yayasan Wings Peduli Kasih yaitu kami bisa memberikan kontribusi tanpa henti serta nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan," jelasnya.

Sementara Abdul Mujib, salah satu pengurus Ponpes Lirboyo mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Wings Peduli Kasih yang telah memberikan sembako kepada Ponpes Lirboyo.

“Mudah mudahan sembako yang diberikan betul -betul bisa memberikan manfaat dan menjadi nilai tambah dari keberkahan Ramadhan dalam menyongsong Hari Raya Idul Fitri," jelasnya.

Saat ini jumlah santri di Ponpes Lirboyo secara keseluruhan dari pondok induk, pondok unit dan pondok cabang mencapai 45.000 lebih santri putra dan putri. Khusus untuk pondok induk saat jumlahnya lebih dari 15.000 santri.

(didik mashudi/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer