Berita Terbaru Kabupaten Kediri
Harga Jagung Naik, Peternak Ayam Petelur di Kabupaten Kediri Menjerit Tak Dapat Untung
Belakangan ini harga jagung di Kabupaten Kediri mengalami kenaikan. Dari yang awalnya Rp6 ribu menjadi Rp9 ribu per kilogram.
Penulis: Luthfi Husnika | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Belakangan ini harga jagung di Kabupaten Kediri mengalami kenaikan. Dari yang awalnya Rp6 ribu menjadi Rp9 ribu per kilogram.
Kenaikan harga jagung ini banyak dikeluhkan oleh peternak ayam petelur di Kabupaten Kediri. Sebab jagung menjadi salah satu pakan ternak utama bagi ayam petelur.
Seperti yang dialami oleh Suwono, peternak ayam asal Desa Tanjung, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri.
Ia merasa keberatan dengan adanya kenaikan harga jagung belakangan ini.
Menurut Suwono, kenaikan harga pakan ternak ini membuat dirinya dan peternak lain kelimpungan. Biaya produksi pakan yang kian meningkat menyebabkan selisih untung yang hanya sedikit. Bahkan tak jarang ia mengalami kerugian saat harga pakan tengah mahal.
"Kalau harga mahal gini kami para peternak kesusahan. Biaya produksi pakan meningkat, tapi untung penjualan tidak banyak. Bahkan kadang rugi, hanya bisa bertahan saja," kata Suwono, Selasa (23/1/2024).
Suwono menuturkan, harga pakan ternak tersebut tak sesuai dengan harga jual telur di pasaran. Saat ini, harga telur hanya Rp22 ribu setiap kilogramnya. Ini membuat para peternak ayam petelur sulit mendapatkan hasil.
Untuk memberi makan 4.500 ekor ayam petelur miliknya, Suwono membutuhkan pakan sebanyak 2 kwintal atau 200 kilogram jagung setiap harinya. Selisih harga jagung yang mencapai Rp3 ribu per kilogram tentu membuatnya keberatan.
Menurut Suwono, seharusnya pakan jagung tersebut berada di angka normal Rp4 ribu hingga Rp5 ribu per kilogram. Namun kini harganya justru melambung menjadi Rp9 ribu.
"Keluhan dari peternak ya sangat menjerit dengan kenaikan harga jagung yang tidak wajar ini. Baru kali ini saya tahu harga jagung bisa tembus sampai di atas Rp9 ribu per kilogram," jelasnya.
Untuk itu, Suwono berharap pemerintah segera mengambil langkah cepat untuk menstabilkan harga jagung di pasaran. Sementara itu, saat ini dia dan peternak di Kediri lainnya belum berani menaikkan harga telur ayam karena pertimbangan pasar masih lesu dan permintaan telur ayam yang belum ada peningkatan.
"Harapannya pasti semoga harga jagung bisa kembali normal sehingga kami peternak tidak keberatan. Karena menaikkan harga telur tidak bisa sembarangan," tutup Suwono.
(luthfi husnika/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Pemkab Kediri Kebut Perbaikan 78 Ruas Jalan, Target 89 Persen Jalan Mulus di 2025 |
![]() |
---|
BPN Kediri Tindak Lanjuti Aksi Warga Puncu, Peta Tanah Akan Dicocokkan Ulang Minggu Depan |
![]() |
---|
Ratusan Warga Puncu Geruduk Kantor BPN Kediri, Tolak Penetapan Lahan Fasos di Lahan Garapan |
![]() |
---|
MPP Kabupaten Kediri Segera Soft Launching, 20 Instansi Mulai Uji Coba Layanan Awal September |
![]() |
---|
Hangatnya Cangkrukan Kapolres Kediri Bersama Puluhan Lansia GUSDURian Pare |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.