Berita Terbaru Kabupaten Kediri

Jasad Lansia Terkapar di Sawah Kecamatan Kepung Kediri, di Punggungnya Ada Nomor HP

Jasad seorang lansia ditemukan terkapar di sawah di kecamatan Kepung, kabupaten Kediri. Di punggungnya tertulis nomor HP

Penulis: Luthfi Husnika | Editor: eben haezer
ist
Ilustrasi 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Warga Desa Keling, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri digemparkan dengan penemuan sesosok jasad laki-laki di area persawahan setempat, Jumat (5/1/2024).

Jasad laki-laki tersebut ditemukan oleh seorang petani yang hendak pergi ke sawah.
Kapolsek Kepung, AKP Sarwo Edy membenarkan adanya penemuan jasad laki-laki yang diketahui merupakan seorang lansia.
"Betul tadi kami mendapat laporan penemuan jasad seorang laki-laki di persawahan Keling," kata AKP Sarwo saat dikonfirmasi.
AKP Sarwo mengatakan, jasad tersebut adalah Sutikno (75) seorang lansia asal Desa Lamong, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri.
"Korban adalah warga Badas. Saat ditemukan oleh warga, korban dalam posisi tengkurap. Di pakaian belakang korban terdapat nomor ponsel pihak keluarga," jelas AKP Sarwo.
Terkait kronologi, lanjutnya, pertama kali korban ditemukan oleh dua saksi yakni Sukar (49) dan Adi Suryoni (28) yang hendak pergi ke sawah.
"Saksi berjalan ke sawah dan menemukan korban sudah dalam kondisi tengkurap. Kemudian keduanya langsung melapor. Setelah menerima laporan orang meninggal dunia di sawah kami langsung menuju ke lokasi kejadian," terang AKP Sarwo. 
Menurut Kapolsek Kepung, dari hasil pemeriksaan di tubuh korban oleh tim Inafis Polres Kediri dan dokter puskesmas setempat tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas penganiayaan. 
"Tidak ada penganiayaan di tubuh korban. Sehingga tidak ada tanda yang mengarah ke tindak kriminalitas," beber AKP Sarwo.
Sementara itu Kapolsek Kepung melanjutkan, dari penuturan pihak keluarga, korban diketahui meninggalkan rumah pada Kamis (4/1/2024) kemarin. Korban disebut kerap keluar rumah tanpa izin keluarganya. Sedangkan korban juga sudah pikun. 
"Dari keterangan keluarganya korban ini pikun dan sering keluar rumah. Pihak keluarga korban sengaja memasang nomor ponsel bila ada yang menemukan korban bisa menghubungi pihak keluarga," ungkap AKP Sarwo. 
Atas kejadian tersebut, pihak keluarga menerima bahwa meninggalnya korban dikarenakan musibah. Sehingga, keluarga korban membuat surat pernyataan serta surat permohonan untuk tidak dilakukan visum dalam atau otopsi.
"Jasad kami serahkan pada pihak keluarga untuk proses pemakaman," ujarnya.
(luthfi husnika/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
 
 
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved