Kecelakaan Bus Restu di Ngawi
Kesaksian Guru Charis Malang yang Terlibat Kecelakaan Maut Bus Restu di Tol Ngawi
Bus Restu berisi rombongan guru Charis Malang kecelakaan di Tol Ngawi. Inilah kesaksian salah satu guru yang termasuk dalam rombongan bus tersebut
Penulis: eben haezer | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Bus Restu yang ditumpangi rombongan guru Yayasan Charis dari Malang mengalami kecelakaan maut di Tol Ngawi-Solo km 567, Rabu (3/1/2023) pagi.
Akibat kecelakaan ini, kernet bus dan kernet truk paku bumi yang ditabrak, meninggal dunia di lokasi.
Vondy, salah satu guru yang berada di dalam bus nahas tersebut mengatakan, rombongan mereka sejatinya berniat ke Yogyakarta.
Baca juga: Bus Restu Berisi Rombongan Guru Asal Malang Ringsek Tabrak Truk Paku Bumi di Ngawi, Dua Orang Tewas
"Total ada 3 bis yang kami pakai. Yang kecelakaan, bus yang nomor dua," kata Vondy saat dihubungi.
Dia mengatakan, rombongan mereka berangkat dari Malang sekitar pukul 12 malam.
Karena itu, dia tak menampik bahwa kemungkinan sopir mengantuk ketika mengemudi.
"Kalau lancar, mestinya kami tiba jam 6 pagi. Tapi karena kecelakaan ini, agenda ke Jogja batal. Ini kami baru kembali ke Malang lagi," katanya.
Saat kecelakaan itu terjadi, Vondy baru saja bangun dari tidurnya.
Saat itu dia menempati kabin sisi kiri, di deretan kursi keempat dari belakang.
"Pas nabrak itu, saya refleks langsung melindungi kepala. Jadi saya tidak apa-apa," lanjutnya.
Namun beberapa guru lain terluka. Salah satunya adiknya sendiri. Namun dia tak tahu persis berapa banyak guru yang terluka.
"Adik saya juga ngajar di Charis. Dia juga terluka sobek dan sudah dibawa ke RS Widodo di Ngawi. Ada tujuh atau delapan guru lain yang juga terluka, mereka umumnya duduk di bagian depan atau di paling belakang," tuturnya.
Dia melanjutkan, total sekitar 100 guru yang berangkat dalam rombongan 3 bus tersebut. Sedangkan bus yang nahas, ditumpangi 34 guru.
"Akhirnya kami Pulang ke Malang naik dua bis yang tidak ikut kecelakaan dan tambahan 1 bus lagi dari Restu. Beberapa guru masih di Ngawi untuk mendampingi yang terluka dan dirawat di RS," pungkasnya.
Kronologi
Diberitakan sebelumnya, Bus Restu menabrak truk bermuatan paku bumi di titik yang masuk wilayah desa Bangunrejo Kidul, kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi.
Kasat Lantas Polres Ngawi, AKP M Sapari mengatakan, Bus Restu Panda membawa rombongan guru dari Yayasan Charis Malang, hendak berlibur ke Yogyakarta.
“Mulanya, rombongan tersebut berangkat dari Malang, sebanyak 3 bus. Mereka berangkat pada Rabu dini hari. Namun sayangnya, salah satu bus mengalami laka lantas,” ujar AKP M Sapari.
Dirinya menjelaskan, Bus Restu mengangkut 36 penumpang dan dikemudikan oleh Muhammad Basri (48), warga Desa Kedawung Kulon, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan. Bus Restu melaju dari arah Ngawi.
“Sesampainya di TKP, sopir bus hendak mendahului Truk Tronton berpelat nomor B 9148 BEA, yang dibawa oleh Suwignyo, warga Desa Ngrame, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, usia 55 tahun,” jelasnya.
Pihaknya menduga, sopir bus terlalu mengambil haluan ke kiri sehingga menabrak bagian belakang truk tronton. Bahkan, begitu kencangnya tabrakan mengakibatkan muatan paku bumi ikut tumpah berserakan.
“Puluhan paku bumi terpelanting ke bagian depan truk. Sehingga menyebabkan kabin kemudi truk hancur serta menimpa sopir dan kernet truk. Kecelakaan terjadi lantaran kurang hati-hatinya pengemudi Bus Restu dalam memacu kendaraannya di jalan tol,” paparnya.
Apalagi, lanjut dia, kejadian tersebut terjadi pada pagi hari yang merupakan jam rawan pengemudi mengantuk. Kemungkinan, karena kelalaian sopir Bus Restu membuat kurang fokus, dan menyebabkan kecelakaan menghantam bagian belakang truk tronton muatan beton ini.
Akibat kecelakaan ini, kernet bus dan truk dilaporkan sama-sama tewas di lokasi kejadian.
Kernet Bus bernama Anugrah Aviciena Arif (23), asal Desa Kedawung Kulon, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, sementara kernet truk David Angga Fauzi (30), warga Desa Ngrame, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, tewas setelah terjebak beberapa jam di bawah tumpukan paku beton.
“Semua penumpang bus kini sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif. Petugas masih kesulitan untuk mengevakuasi kedua kendaraan, dan membutuhkan bantuan alat berat, untuk mengangkat bodi kedua kendaraan dari tepi jalan tol,” pungkasnya.
Saat ini petugas masih berupaya mengevakuasi kedua kendaraan. Sambil melakukan pengaturan lalu lintas, supaya tidak terjadi kepadatan.
(eben haezer/febrianto ramadani/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.