Berita Terbaru Kabupaten Blitar
Dinkes Kabupaten Blitar Klarifikasi Soal Orang Meninggal di Kamar Mandi Pondok Gus Samsudin
Kabupaten Blitar langsung terjun untuk mengklarifikasi peristiwa meninggalnya warga Surabaya di kamar mandi Pondok Pesantren Nuswantoro
Penulis: Samsul Hadi | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar langsung terjun untuk mengklarifikasi peristiwa meninggalnya warga Surabaya di kamar mandi Pondok Pesantren Nuswantoro milik Samsudin alias Gus Samsudin di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jumat (15/12/2023).
Kedatangan tim Dinkes untuk memastikan apakah masih ada praktik pengobatan alternatif di Pondok Pesantren (Ponpes) milik Samsudin.
Sebab, Dinkes telah mencabut izin praktik pengobatan di Ponpes itu sejak 2022, karena ada ketidaksesuaian antara izin dengan praktik pengobatan yang dijalankan ketika itu.
"Hari ini, kami, dari Dinkes bersama Bagian Kesra, Bakesbangpol dan Puskesmas datang ke Pondok milik Samsudin. Kami menanyakan terkait kejadian (orang meninggal di kamar mandi Pondok) beberapa waktu lalu. Kami minta klarifikasi terkait kejadian itu," kata Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kabupaten Blitar, Suhandono, Jumat (15/12/2023).
Suhandono mengatakan tim dari Dinkes Kabupaten Blitar langsung bertemu dengan Samsudin di Ponpes Nuswantoro.
Tim Dinkes menanyakan soal peristiwa warga Surabaya yang ditemukan meninggal dunia di kamar mandi Pondok pada Senin (11/12/2023).
"Dia (Samsudin) menjawab memang betul ada tamu dari Surabaya. Tamu itu mengeluhkan pusing dan sesak napas," ujar Suhandono.
Tim Dinkes, kata Suhandono juga menanyakan apa saja yang telah diberikan kepada tamu tersebut selama berada di Pondok. Apakah tamu itu diberikan pemijatan atau obat?
"Katanya, (tamu itu) tidak diberikan apa-apa, hanya diberi petuah-petuah, misalnya diminta salat lebih tertib dan sebagainya," katanya.
Dikatakan Suhandono, Samsudin juga menyampaikan tidak ada tindakan terapi kepada tamu itu.
"Informasi yang kami dapatkan langsung dari Samsudin tidak ada sama sekali (tindakan terapi)," ujarnya.
Untuk itu, Tim Dinkes tidak menanyakan soal izin praktik pengobatan alternatif di Pondok milik Samsudin.
"Kami tidak menanyakan izin, karena tidak melakukan apa-apa (pengobatan di Pondok), cuma kami sarankan apabila ada praktik pengobatan dan sebagainya, segera mengurus izin," katanya.
Dinkes akan terus memantau dan mengevaluasi peristiwa yang terjadi di Pondok milik Samsudin.
"Kami pantau terus, kami akan kesana (Pondok) lagi. Kami akan evaluasi seperti apa perkembangannya," ujarnya.
Tanggapan Polisi Soal Kasus Itu
Kasat Reskrim Polres Blitar, AKP Febby Pahlevi Rizal mengatakan sampai sekarang polisi masih menyelidiki kasus orang ditemukan meninggal dunia di dalam kamar mandi Ponpes Nuswantoro di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, pada Senin (11/12/2023).
Namun, Febby belum mau menjelaskan secara detail proses penyelidikan yang dilakukan polisi terhadap kasus itu.
"Kami masih fokus (penyelidikan) terkait temuan orang meninggal dulu di lokasi," kata Febby dihubungi wartawan, Jumat (15/12/2023).
Terkait ada atau tidaknya perizinan pengobatan di Pondok, kata Febby, juga masih proses penyelidikan. Karena, soal perizinan yang menerbitkan pemerintah daerah.
"Terkait perizinan, bukan dari pihak kami yang menerbitkan, kami akan koordinasi dengan pihak terkait dulu," ujarnya.
Seperti diketahui, ditemukan orang meninggal dunia di kamar mandi Pondok Nuswantoro milik Samsudin alias Gus Samsudin di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, pada Senin (11/12/2023).
Korban, yaitu SWT, warga Kelurahan Morokrembang, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya.
Perempuan berusia 59 tahun ini pamit ke keluarganya untuk berobat di pondok pengobatan alternatif milik Gus Samsudin, pada Sabtu (9/12/2023) pagi.
Namun, hingga Senin (11/12/2023), SWT tak kunjung pulang ke rumah.
Pihak keluarga lalu mendatangi tempat pengobatan alternatif milik Gus Samsudin yang dulunya bernama Padepokan Nur Dzat Sejati.
Kapolsek Lodaya Barat, Iptu Dwi Purwanto mengatakan, kematian SWT diketahui setelah keluarganya melapor ke Polsek Lodaya Barat bahwa SWT sudah tiga hari tidak pulang ke rumah.
"Awalnya keluarga datang ke pondok hari Senin mencari korban. Berdasarkan catatan pada buku tamu, korban benar datang ke pondok untuk berobat pada hari Sabtu (9/12/2023). Namun pihak pondok mengaku tidak mengetahui lagi keberadaan korban," ujar Dwi.
Karena pihak pondok tidak mengetahui keberadaan korban, lanjut Dwi, maka keluarga melapor ke Polsek Lodoyo Barat.
Mendapat laporan itu, ujarnya, polisi segera mendatangi pondok dan memeriksa rekaman kamera pengawas CCTV.
Melalui rekaman CCTV itu diketahui SWT sempat mengikuti terapi pada Sabtu malam pukul 20.44 WIB dan kemudian masuk ke kamar mandi.
Atas dasar rekaman CCTV itu, kata Dwi, polisi lantas melakukan pengecekan ke kamar mandi di area pondok dengan kondisi pintu terkunci dari dalam.
Pintu lantas didobrak dan didapati SWT sudah tidak bernyawa dengan tubuh telentang.
"Benar, korban berada di kamar mandi itu sejak Sabtu malam tanpa diketahui pengurus pondok. Keberadaan korban baru terungkap Senin malam," ujarnya.
Menurut Dwi, pihak keluarga menyatakan menerima kematian SWT dengan alasan perempuan tersebut memang menderita darah tinggi dan sesak napas menahun.
Pihak keluarga, lanjutnya, juga membuat surat pernyataan tidak akan menuntut pihak pondok dan meminta tidak dilakukan otopsi atas jasad SWT.
Kondisi Pondok Tutup
Kondisi Pondok Nuswantoro milik Samsudin alias Gus Samsudin di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, tutup Jumat (15/12/2023).
Pintu gerbang pondok yang terbuat dari kayu tampak tertutup saat Tribunjatim Network datang ke lokasi.
Pintu gerbang pondok terlihat megah dengan ornamen ukiran di bagian atasnya. Di bawah ukiran terdapat tulisan Ponpes Salaf Nurusy Syifa' Nusantara.
Lalu, di kanan kiri pintu gerbang terdapat tulisan NKRI Harga Mati dan Ponpes Nuswantoro Nurusy Syifa' Nusantara.
Tribunjatim Network sempat mengetuk pintu gerbang pondok. Tak lama kemudian datang sekuriti yang sebelumnya terlihat duduk di pos belakang pintu gerbang.
Sekuriti yang diketahui bernama Bustomi dari papan nama yang menempel di dadanya itu membuka sedikit pintu gerbang untuk menghampiri Tribunjatim Network.
Begitu Tribunjatim Network memperkenalkan diri, sekuriti itu langsung bilang pondok sedang tutup.
"Maaf pondok sedang tutup. Tiap hari Jumat pondok tutup, tidak ada aktivitas," katanya sambil berdiri di pintu gerbang pondok.
Ditanya apakah Gus Samsudin ada di pondok, lagi-lagi sekuriti itu langsung menjawab tidak ada di pondok.
Sekuriti itu juga enggan menjawab saat ditanya terkait peristiwa ditemukan orang meninggal dunia di kamar mandi pondok.
"Sudah-sudah, pondok sedang tutup. Kalau mau ambil foto silakan dari luar (pondok) saja," ujarnya sambil menutup kembali pintu gerbang pondok.
Saat itu, susana di sekitar pondok memang sepi. Tidak terlihat aktivitas orang keluar masuk pondok.
Warung makan yang berada di samping kiri pondok juga tutup.
(samsul hadi/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Pondok Gus Samsudin
Dinkes Kabupaten Blitar
berita terbaru kabupaten Blitar
Orang meninggal di Pondok Gus Samsudin
Seleksi Jabatan Sekda Kabupaten Blitar Dibuka, Baru Ada Satu Pendaftar |
![]() |
---|
Rawan Kecelakaan, DPUPR Tambal Jalan Berlubang di Jl Raya Kanigoro Blitar |
![]() |
---|
Jalan Berlubang di Jalur Blitar-Malang Bahayakan Pengendara, Rawan Terjadi Kecelakaan |
![]() |
---|
Perempuan di Srengat Blitar Tewas Diduga Tabrakkan Diri ke Kereta Api |
![]() |
---|
Toko Kelontong Blitar Dibobol Maling, 8 Unit Tabung Elpiji 3 Kg dan 10 Slop Rokok Amblas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.