Kekeringan di Kabupaten Kediri

Sumur-sumur Warga di Kabupaten Kediri Mengering, BPBD Salurkan Bantuan Air Bersih

Sumur-sumur warga di Kabupaten Kediri mengering sebagai dampak musim kemarau berkepanjangan. BPBD Kabupaten Kediri salurkan bantuan air bersih

Editor: eben haezer
ist
Tim BPBD Kabupaten Kediri saat melakukan dropping air bersih di Desa Ngetrep, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Sejumlah wilayah di Kabupaten Kediri, Jatim, dilanda kekeringan.

Wilayah paling terdampak adalah Desa Ngetrep, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.

Banyak sumur warga di daerah tersebut yang mengering. 

Karena kekeringan ekstrem tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri melakukan dropping air bersih untuk membantu warga.

"Kalau wilayah yang terdampak (kemarau panjang) sampai kering itu di Kecamatan Mojo. Ada satu desa namanya Ngetrep," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Kediri Stefanus Djoko Sukrisno saat dihubungi, Senin (23/10/2023).

Keringnya sumur di wilayah Desa Ngetrep, membuat para penduduk kesulitan memperoleh air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Padahal air merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat.

Mayoritas warga di Desa Ngetrep sendiri masih menggunakan sumber air dari sumur. Ketika sumur mengering, otomatis mereka kehilangan sumber air satu-satunya yang biasa diandalkan.

Kemarau panjang ditambah cuaca panas ekstrem ini menambah penderitaan warga. Debit air sumur menurun drastis dan memaksa warga mencari sumber air lain.

"Kami mendapatkan informasi ini langsung bertindak untuk melakukan dropping air bersih untuk warga Ngetrep," paparnya.

Pengiriman air bersih ini dimaksudkan supaya warga Desa Ngetrep tetap memiliki air untuk kebutuhan harian mereka.

Tak hanya di wilayah Mojo, pihak BPBD Kabupaten Kediri juga melakukan pemantauan di wilayah Kediri lain, terutama dataran tinggi dan kawasan selatan.

Ancaman kekeringan saat kemarau panjang ini mungkin saja terjadi di wilayah lain. Untuk itu BPBD mengupayakan pencegahan dan penanggulangan yang efektif.

Menurut Stefanus, potensi kekeringan ekstrem di wilayah Kabupaten Kediri baru akan selesai ketika hujan turun.

"Dropping air bersih sudah kami lakukan, selanjutnya akan kami pantau terus beberapa wilayah untuk memastikan tidak ada kawasan yang warganya kesulitan air bersih," ujarnya.

(Luthfi Husnika/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved