Tak Ada Prestasi, Suporter Persibo Bojonegoro Desak Manajemen Dibubarkan

TRIBUNMATARAMAN.COM - Suporter Persibo Bojonegoro kelewat geram terhadap kinerja manajemen Persibo Bojonegoro sampai-sampai mendesak manajemen dibubarkan. 

Selain tak pernah membuat Persibo Bojonegoro berprestasi selama tujuh tahun terakhir, manajemen Persibo Bojonegoro dibentuk pada 2016 dan dipimpin Abdullah Umar itu juga begitu plintat-plintut mengelola Persibo Bojonegoro.

Hal itu ditegaskan Koordinator Suporter Persibo Bojonegoro Bersatu Arif Setiawan.

Dia menyebut, manajemen Persibo Bojonegoro saat ini benar-benar perlu diganti.

"Perlu ada manajemen Persibo Bojonegoro yang baru," ujarnya, Kamis (5/10/2022).

Ketika manajemen Persibo Bojonegoro saat ini sudah dibubarkan, Arif berharap sementara Persibo Bojonegoro bisa dikembalikan ke Pemkab Bojonegoro dulu.

"Selanjutnya, Pemkab Bojonegoro bisa menunjuk atau membentuk manajemen Persibo Bojonegoro yang baru," jelasnya.

Agar pembubaran manajemen Persibo Bojonegoro saat ini lebih formal, Arif juga meminta, PT Semangat Bojonegoro Jaya yang menjadi badan hukum manajemen Persibo Bojonegoro saat ini, dimatikan melalui proses administrasi hukum yang berlaku.

Terpisah, CEO Persibo Bojonegoro Abdullah Umar belum memberi tanggapan atas desakan para Suporter Persibo Bojonegoro yang memintanya berikut jajaran manajemen Persibo Bojonegoro lainnya mundur.

Sebagaimana diketahui,  Liga 3 Jatim akan bergulir pada November 2023. Suporter Persibo Bojonegoro khawatir, tim kesayangan dan kebanggaannya tak andil dalam liga 3 tersebut. Mengingat, manajemen Persibo Bojonegoro saat ini belum nampak melakukan apa-apa. Semisal menentukan siapa pelatih, pemain, dan kapan latihan.

Suporter Persibo Bojonegoro telah berkirim surat kepada Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto perihal keresahannya ini. Suporter Persibo Bojonegoro meminta Pj Bupati Bojonegoro itu duduk bersama suporter dan manajemen Persibo Bojonegoro demi memperbaiki Persibo Bojonegoro. Namun, hingga saat ini 'duduk bersama' tersebut masih belum terealisasi.

(yusab alfa ziqin/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer