Implementasi Kurikulum Merdeka
Optimalkan Implementasi Kurikulum Merdeka Lewat Pendampingan Peran Komunitas Belajar
BBPMP Jawa Timur telah menggelar pendampingan optimalisasi peran komunitas belajar intrasekolah di 38 kota/kabupaten di Jawa Timur
TRIBUNMATARAMAN.COM - Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Timur telah menggelar pendampingan optimalisasi peran komunitas belajar intrasekolah di 38 kota/kabupaten di Jawa Timur.
Kegiatan tersebut terlaksana pada 20 September hingga 22 September 2023 lalu.
Pendampingan Optimalisasi Peran Komunitas Belajar Instrasekolah Provinsi Jawa Timur ini adalah kegiatan yang bertujuan untuk optimalisasi pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar dan meningkatkan peran komunitas belajar intra sekolah dalam implementasi kurikulum merdeka (IKM) di kabupaten/kota Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan ini mengedepankan sinergi dan kolaborasi antara BBPMP Provinsi Jawa Timur, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Pengawas Sekolah serta Komunitas Belajar di daerah dalam percepatan pemanfaatan PMM sebagai bagian dari penguatan kapasitas pendidik dan tenaga pendidikan di satuan pendidikan dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka.
Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong aktivitas komunitas belajar dalam satuan pendidikan yang berpusat pada pembelajaran dan hasil belajar murid pada satuan pendidikan.\
Seperti diketahui, visi pendidikan Indonesia adalah mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Profil Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotongroyong dan berkebhinekaan global.
Untuk mewujudkan visi pendidikan tersebut, Kemendikbud Ristek RI telah meluncurkan berbagai kebijakan Merdeka Belajar untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia melalui berbagai rangkaian episode merdeka belajar.
Implementasi Kurikulum Merdeka Mandiri tersebut memiliki enam dukungan strategi dengan strategi utama yang menjadi jantungnya adalah komunitas belajar (kombel) yang terdiri dari komunitas belajar dalam sekolah, antar sekolah dan daring di Platform Merdeka Mengajar.
Dengan kegiatan itu, diharapkan kounitas belajar dapat berkembang dan dapat mengembangkan kompetensi pendidik.
Namun, harus diakui bahwa dalam perjalanan optimalisasi komunitas belajar, terdapat banyak tantangan.
Diantaranya kesadaran guru untuk belajar mandiri dalam komunitas belajar yang belum tumbuh, satuan pendidikan yang belum menyadari pentingnya komunitas belajar dalam sekolah untuk pencapaian visi misi sekolah, sebagian besar komunitas belajar belum memiliki jadwal rutin, lingkungan belajar guru yang belum aman dan nyaman bagi guru, serta diskusi belum berfokus pada pembelajaran.
Suraji, salah satu peserta pendampingan di Kabupaten Blitar mengatakan, pihaknya bersyukur kadena adanya pendampingan tersebut.
Menurutnya, meskipun IKM sudah berjalan selama 1,5 tahun, tapi selama ini ada miskonsepsi yang harus dibenahi.
"Syukur alhamdulillah kita mendapatkan banyak ilmu, sehingga kita jadi terbuka. Ternyata yang kita jalankan selama 1,5 tahun ini masih ada kekurangan, miskonsepsi. Sehingga nanti dari kegiatan ini kita bisa berbenah, termasuk optimalisasi PMM di Kabupaten Blitar yang sampai saat ini masih jauh dari harapan. Termasuk terbentuknya komunitas belajar," ujarnya.
Penulis: Bagus Priambodo, Pengelola Website BBPMP Jatim
(tribunmataraman.com)
Guru Besar Unesa Kritik Kebijakan Mengangkat Guru Penggerak Jadi Kepala Sekolah |
![]() |
---|
Cerita Guru Penggerak Mengawal Perubahan Sistem Pendidikan di Sekolah |
![]() |
---|
Komunitas Belajar SMANUSA Jawara, Cara SMA NU 1 Gresik Implementasikan Kurikulum Merdeka |
![]() |
---|
Peran Orang Tua dalam Implementasi Kurikulum Merdeka, Seberapa Penting? |
![]() |
---|
Membangkitkan Kecakapan Literasi Pada Anak Ala SD Al Hikmah Surabaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.