Berita Terbaru Kabupaten Tulungagung

Jembatan Ngujang 1 di Tulungagung Akan Ditutup Selama 3 Hari Untuk Pengecoran

Jembatan Ngujang 1 Tulungagung akan ditutup sementara selama 3 hari untuk pengecoran. Berikut jadwal dan rekayasa lalu lintasnya

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
ist
Jembatan Baru Ngujang 1 Resmi Dibuka dan Dioperasikan, Rabu (28/6/2023) 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Jembatan Ngujang 1 Tulungagung akan ditutup sementara oleh pelaksana proyek, PT Bukaka Teknik Utama. 

Penutupan jembatan Ngujang 1 Tulungagung ini akan dilakukan 3 hari, mulai 2 September 2023 hingga 4 September 2023. 

Penutupan ini dilakukan untuk proyek pengecoran menyambungkan jembatan lama dan jembatan baru.

Pihak pelaksana proyek mengumpulkan para pihak terkait untuk membahas rekayasa lalu lintas, termasuk Dinas Perhubungan wilayah sekitar, Rabu (23/8/2023) di Hotel Crown Victoria Tulungagung.

Menurut Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Tulungagung, Panji Putranto,  penutupan dimulai pada Sabtu (2/9/2023) pukul 15.00 WIB.

Jembatan Ngujang 1 akan kembali dibuka pada Senin (4/9/2023) sekitar pukul 03.00 WIB.

Semua kendaraan tanpa terkecuali tidak bisa lewat selama proses pengecoran itu,” ujar Panji, ditemui setelah rapat koordinasi dengan pelaksana proyek.

Panji mengatakan, akan ada rekayasa lalu lintas yang melibatkan empat wilayah, yaitu Blitar, Kediri dan Trenggalek.

Untuk kendaraan dari Trenggalek menuju Kediri, lewat simpang empat Cuwiri lurus ke utara ke arah simpang empat Karangrejo, masih lurus lagi lewat jembatan Ngadi.

Sesampai di simpang tiga Jembatan Wijaya Kusuma Kediri, kendaraan belok ke kanan atau ke timur sampai di simpang empat branggahan.

“Dari simpang empat branggahan, kendaraan tinggal belok ke utara lurus sudah masuk wilayah Kediri,” sambung Panji.

Sedangkan kendaraan dari arah Blitar akan dipisahkan berdasarkan tonasenya.

Kendaraan besar seperti bus dan truk barang dilarang lewat jembatan Ngujang 2.

Kendaraan ini diwajibkan lewat jalur utama Blitar, Rejotangan, Ngunut dan Sumbergempol.

Alasannya jalan selepas Jembatan Ngujang 2 tidak mendukung untuk dilewati kendaraan besar.

Jembatan Ngujang 2 akan diperuntukkan kendaraan pribadi dan sepeda motor.

“Kalau truk, bus dan kendaraan barang lewat Jembatan Ngujang 2, jalan yang ke arah barat itu kurang mendukung. Risiko malah terjadi kerusakan,” ungkap Panji.

Kendaraan dari Kediri yang akan masuk Tulungagung kebalikan jalur kendaraan dari Trenggalek.

Sesampai di simpang empat Branggahan, kendaraan belok ke kanan atau ke barat sampai simpang tiga Jembatan Wijaya Kusuma, lalu ke kiri atau ke selatan ke arah Tulungagung.

Sedangkan kendaraan dari Tulungagung yang akan ke Kediri harus lewat simpang empat Karangrejo ke arah utara, seperti kendaraan yang dari Trenggalek.

Untuk memudahkan masyarakat memahami rekayasa lalu lintas ini, pihak pelaksana proyek sudah menyiapkan papan imbauan dan sosialisasi.

 Selain itu juga telah disiapkan papan penunjuk arah yang disebar di titik-titik yang diperlukan.

“Pemasangannya tidak hanya di Tulungagung, tapi di Trenggalek, Blitar dan Kediri juga dipasang,” pungkas Panji.

Sebelumnya pelaksana proyek Jembatan Ngujang 1 sudah membangun jembatan duplikat di sebelah timur jembatan lama.

Selanjutnya jembatan lama dibongkar dan dibangun dengan jembatan baru, dengan konstruksi girder box seperti jembatan duplikat.

Saat ini ada jembatan kembar, yaitu jembatan duplikat dan jembatan lama yang dibangun ulang.

Untuk sementara jembatan duplikat yang difungsikan selama jembatan lama sedang dikerjakan.  

Untuk menyatukan kedua jembatan ini maka dilakukan pengecoran lantai jembatan.

Jembatan Ngujang 1 melintas di atas Sungai Brantas, menghubungkan Desa Ngujang, Kecamatan Kedungwaru di selatan dan Desa/Kecamatan Ngantru di utara.

Jika proyek selesai maka akan ada satu jembatan besar dengan empat lajur kendaraan di atasnya.

Jembatan yang dulu dikenal dengan jembatan kethek (monyet) ini adalah akses utara Tulungagung-Kediri.

Jembatan lama diresmikan pada pada 9 Mei 1977 oleh Gubernur Jawa Timur saat itu, Sunandar Priyosudarmo.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved