Kelangkaan Elpiji 3 Kg

Pasokan Elpiji 3 Kg Bersubsidi di Kabupaten Kediri Jatim Kembali Normal

Pasokan elpiji 3 kg di Kabupaten Kediri, Jatim, telah normal kembali setelah Pertamina melakukan penambahan suplai pada 31 Juli 2023

Penulis: Luthfi Husnika | Editor: eben haezer
luthfi husnika
Bupati Kediri, Mas Dhito saat melakukan sidak di pangkalan elpiji 3 kg di kabupaten kediri 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Pasokan elpiji 3 kg di Kabupaten Kediri, Jatim, telah normal kembali. 

Ini setelah Pertamina melakukan penambahan suplai pada 31 Juli 2023 lalu. 

Meski demikian, Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana tetap memantau perkembangan di lapangan guna memastikan distribusi lancar.

Sebagaimana dalam unggahan story instagram pribadinya @dhitopramono pada Rabu (2/8/2023), Mas Dhito menjelaskan kondisi elpiji di berbagai kecamatan. 

“Pare: sudah mulai lancar, Papar kembali normal, Ngadiluwih: sudah kembali normal,” tulis Mas Dhito pada unggahan itu. 

Stabilitas distribusi elpiji tersebut juga dirasakan di Kecamatan Kayen Kidul, Kras, Banyakan, Grogol, Kunjang, Kandat, Semen, hingga Ringinrejo. 

Pantauan di lapangan, stok elpiji di pangkalan terlihat melimpah. Salah satunya pangkalan elpiji di Desa Sambirejo, Kecamatan Gampengrejo. 

Pemilik Pangkalan, Imam Taroki mengatakan, pasokan elpiji di wilayahnya terus berangsur membaik. Terlebih dengan adanya penambahan kuota harian dari Pertamina.

“Mulai Selasa (1/8/2023) sudah mulai stabil, warga sudah tidak menunggu (elpiji) lama” katanya. 

Imam mengungkapkan, di hari biasa, pangkalan miliknya mendapatkan kuota 165 tabung. Sedangkan dalam waktu penambahan tersebut, pihaknya mendapatkan dua kali lipat dari hari biasa. 

“Minggu yang biasa libur, kita dapat kuota 265 elpiji,” bebernya.

Dengan stabilnya pasokan elpiji ini juga membuat masyarakat merasa tenang. Pasalnya kelangkaan tersebut diketahui hampir terjadi selama dua bulan belakangan. 

“Alhamdulillah mulai lancar sejak Senin (31/7),” tutur Aldila Anggun Sasmita warga Desa Gampengrejo, Kecamatan Gampengrejo. 

Dia berharap ke depan tak ada lagi kelangkaan semacam ini karena elpiji menjadi kebutuhan primer yang selalu dibutuhkan masyarakat.

Sebagaimana diketahui, sejak kelangkaan elpiji terjadi hampir di setiap wilayah di Kabupaten Kediri, Mas Dhito terus berupaya mengatasi persoalan itu.

Pihaknya melakukan pantauan langsung distribusi dari agen hingga pangkalan. Dari pantauannya pada Rabu (26/7) lalu, Mas Dhito menemukan indikasi penyalahgunaan elpiji bersubsidi tersebut. 

Indikasinya, adanya peternak yang menggunakan tabung melon ini untuk penghangat anakan ayam maupun petani untuk pengairan. Disisi lain, tidak adanya distribusi saat tanggal merah yang membuat pasokan elpiji tersendat. 

Kemudian, Mas Dhito juga mengupayakan adanya penambahan kuota melalui berkoordinasi dengan pihak pertamina. Saat itu, Mas Dhito bertemu dengan Eksekutif Sales Area Manager Retail Kediri Pertamina, Wira Pratama.

Dari pertemuan pada Jumat (28/7/2023) tersebut, Wira mengatakan Kabupaten Kediri mendapatkan 58.000 ekstra suplai perharinya selama 4 hari mulai Kamis (27/7) hingga Minggu (30/7). 

“Jadi, ekstra supply sampai hari minggu nanti. Kalau kondisinya sudah normal, tanggal merah di hari reguler kita akan tetap salurkan,” tuturnya waktu itu.

(luthfi husnika/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved