Longsor di Nganjuk

BPBD Menduga Longsor Kebun Cengkeh di Sawahan Nganjuk Dipicu Gempa Bantul

BPBD menduga longsor kebun cengkeh di dusun Bruno, desa Ngliman, kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dipicu oleh gempa di Bantul

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/ahmad amru muiz
Warga bersama Polri dan TNI berada di lokasi kebun cengkeh di kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk yang longsor. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk menduga longsor kebun cengkeh di dusun Bruno, desa Ngliman, kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dipicu oleh gempa di Bantul beberapa waktu lalu. 

Dugaan itu mereka buat setelah mendapat informasi dari warga yang sempat melihat ada retakan tanah di dekat saluran air di atas kebunmcengkeh, tak lama setelah gempa Bantul.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Nganjuk, Abdul Wakid mengatakan, bila informasi adanya retakan tanah di dekat saluran irigasi tersebut memang benar, maka bisa dipastikan itu menjadi penyebab terjadinya tanah longsor.

Baca juga: Kebun Cengkeh di Desa Ngliman Nganjuk Longsor Disertai Gemuruh Mengerikan

Sebab, bisa saja retakan tanah itu terisi air dari saluran irigasi, sehingga tanah menjadi lembek dan memicu longsor.

"Tetapi untuk memastikan penyebab dari kejadian tanah longsor nanti akan dilakukan kajian berdasar kondisi di lapangan. Tapi untuk dugaanya penyebabnya ya seperti itu, akibat retakan tanah terisi air," kata Abdul Wakid, Selasa (4/7/2023).

Disampaikan Abdul Wakid, selain menimpa kebun pohon cengkeh milik warga, longsor juga menimpa area sawah seluas 250 meter persegi. 

Lokasi longsor sendiri, menurut Abdul Wakid, berdekatan dengan rumah warga. Hanya saja, karena ada sungai sehingga longsoran tanah tidak sampai menerjang rumah warga.

"Alhamdulillah semuanya aman dan selamat tidak ada korban jiwa dari tanah lonsor tersebut," ucap Abdul Wakid.

Untuk besok, tambah Abdul Wakid, BPBD bersama relawan dan warga akan menggelar kerja bakti bersama untuk menormalisasi sungai yang tertimbun longsoran tanah. Dengan demikian aliran air sungai bisa kembali lancar sehingga tidak menyebabkan dampak lain yang tidak dinginkan.

Kepada warga sekitar lokasi tanah longsor, Abdul Wakid mengimbau untuk waspada dan memantau terus kondisi tanah sekitar lokasi.

Apabila ada kondisi yang berpotensi bahaya seperti munculnya retakan tanah lain, warga diminta segera melapor ke BPBD. 

"Jangan sampai warga diam dan tidak menginformasikan adanya bahaya di lingkunganya, semisal munculnya tanah retak ke perangkat desa atau langsung ke BPBD agar bisa segera dilakukan antisipasi," tutur Abdul Wakid.

(Achmad Amru Muiz/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved