Idul Adha 2023
Sidak di Kota Kediri, Petugas DKPP Temukan Hewan Kurban Patah Tulang, Tanduk Patah dan Sakit Mata
Dalam sidak, petugas DKPP Kota Kediri menemukan sejumlah kambing kurban mengalami patah tulang, patah tanduk, hingga sakit mata. Layak jadi kurban?
Penulis: Didik Mashudi | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri mengintensifkan pemeriksaan hewan qurban di 12 titik lokasi yang tersebar di tiga kecamatan di Kota Kediri, Senin (26/6/2013).
M Ridwan, Kepala DKPP Kota Kediri mengatakan, telah menerjunkan 14 personel yang terbagi ke dalam dua tim untuk memastikan hewan qurban di Kota Kediri benar-benar sehat dan layak sembelih.
“Dilakukan pemeriksaan ante-mortem sebelum hewan dipotong. Kami membagi petugas dalam dua tim, yakni tim Kecamatan Mojoroto (barat sungai) dan tim Kecamatan Kota/Pesantren (timur sungai). Tim barat sungai tersebar di Jl Hasyim Asyari, Jl Raung, Jalan utara terminal. Tim timur sungai di Wangkalan, dan Ngronggo,” jelasnya.
Hasil pemeriksaan, petugas menemukan seekor kambing patah tulang, seekor lain patah tanduk, dan tiga ekor kambing mengalami sakit mata.
Sedangkan pada Sapi, petugas tidak menemukan kasus yang membuatnya tidak layak dijadikan hewan kurban.
“Sebenarnya penyakit-penyakitnya bisa diobati cuma memang memerlukan waktu. Tapi menurut informasi pedagang hewan yang sakit tersebut sudah berhasil ditukar dengan hewan ternak yang kondisinya lebih prima sehingga pembeli tidak perlu khawatir lagi,” terangnya.
Meskipun ada sejumlah kasus penyakit, Ridwan menegaskan secara umum kondisi hewan qurban di Kota Kediri dalam keadaan baik dan layak disembelih.
Hewan qurban yang telah melewati pemeriksaan dari petugas medis berhasil meraih kepercayaan masyarakat untuk dibeli sehingga hasil penjualan yang didapat pedagang bisa maksimal.
“Hewan-hewan yang sudah kami periksa nantinya akan diberi tanda berupa stiker DKPP dan itu cukup bisa membantu penjualan. Selain itu juga berikan desinfektan dan tempat cuci tangan untuk pencegahan penyakit menular,” ujar Ridwan.
Selain memperhatikan kesehatan hewan, juga memantau tren harga hewan qurban di pasaran. Kondisi harga Kambing menjelang Idhul Qurban masih stabil yakni antara Rp 2 juta hingga Rp 7,5 juta.
Petugas akan melanjutkan pemeriksaan ante-mortem serta memeriksaan di masjid, mushola, maupun tempat pemotongan lainnya apabila ada permintaan dari masyarakat.
Di samping melakukan pemeriksaan ante-mortem, petugas akan melakukan pemeriksaan post-mortem yakni pemeriksaan setelah hewan qurban disembelih guna memastikan daging yang dihasilkan dalam kondisi baik.
“Pemeriksaan post-mortem kita turunkan tiga tim untuk tiga kecamatan. Kita akan dibantu dari mahasiswa dan Dokter Hewan dari PDHI Cabang X Kediri menyasar semua kelurahan di Kota Kediri,” terangnya.
Dengan melakukan pemeriksaan, pemerintah dapat memantau lalu lintas ternak di Kota Kediri sehingga dapat mengendalikan penyebaran penyakit menular, seperti: PMK, LSD, dan PPR. Diharapkan masyarakat membeli hewan yang sehat, performa bagus, dan yang memenuhi syarat qurban.
(didik mashudi/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
DKPP Kota Kediri
syarat hewan kurban
Apakah hewan patah tulang boleh dikurbankan?
Idul Adha 2023
Berita Terbaru kota Kediri
DKPP Tak Temukan Ternak Dengan LSD dan PMK yang Disembelih Untuk Hewan Kurban |
![]() |
---|
Bupati Kediri Terjunkan Petugas Untuk Memeriksa Kesehatan Daging Hewan Kurban |
![]() |
---|
Bupati Kediri Terjunkan Petugas Untuk Memeriksa Kesehatan Daging Kurban |
![]() |
---|
Libur Panjang Idul Adha 2023, Penumpang Bus di Terminal Patria Blitar Meningkat 30 Persen |
![]() |
---|
Petugas Pemantauan Temukan Penyakit Cacing Hati pada Sapi dan Kambing di Kota Blitar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.