Penangkapan Teroris di Banyuwangi
PKBM Milik Terduga Teroris yang Ditangkap di Banyuwangi Punya Ratusan Murid
PKBM milik terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di Kabupaten Banyuwangi sudah memiliki ribuan murid.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - - Aktivitas belajar-mengajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) At-Taubah milik terduga teroris yang ditangkap di Banyuwangi, SN (41), terus berjalan.
Dua hari pascapenangkapan SN atau Senin (6/5/2023), PKBM itu melanjutkan aktivitas untuk para warga belajar atau siswa.
"Ada aktivitas, tadi saya juga ke sana," kata Kepala Bidang Pendidikan Masyarakat Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Nuriyatus Sholeha.
Baca juga: Bakesbangpol Kabupaten Banyuwangi Beri Wawasan Kebangsaan Ke Pengajar PKBM Milik Terduga Teroris
Nuri menjelaskan, PKBM At-Taubah memilikI 927 siswa. Mereka mengikuti kegiatan belajar-mengajar untuk kejar paket A, B, dan C. Pada tahun ini, sebanyak 429 siswa akan lulus ujian paket.
PKBM At-Taubah menggelar kegiatan belajar mengajar secara offline dan online. Proses belajar mengajar dilakukan secara berkelompok.
"Yang sekolah di PKBM bukan orang-orang yang menganggur. Mereka ada yang sambil momong anak, momong cucu, bekerja," tambah Nuri.
Hasil pendalaman Dinas Pendidikan dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik setempat, tak terindikasi adanya upaya penyebaran paham radikal dalam kegiatan belajar mengajar di PKBM tersebut.
Baca juga: Terduga Teroris yang Ditangkap di Banyuwangi Ternyata Pengacara dan Punya Lembaga PKBM
Dua instansi tersebut juga telah berbicara dengan masing-masing tenaga pendidik atau tutor yang mengajar di sana. Keselurahannya mengaku tak pernah mendapati upaya penyebaran paham anti-NKRI.
Menurut Nuri, nasib para siswa PKBM perlu diselamatkan. Makanya kegiatan belajar mengajar diharapkan untuk dapat terus berlangsung, sembari mengikuti proses hukum yang menjerat SN.
Diberitakan sebelumnya, Densus 88 Antiteror dikabarkan menangkap seorang terduga teroris di Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (3/6/2023).
Kabar penangkapan itu dibenarkan Kepala Desa Gladag A Haidir Sidqi. Haidir mengaku telah mendapat konfirmasi soal penangkapan warganya itu dari aparat.
"Informasinya begitu. Tapi yang jelas, kami selaku kepala desa tahu kejadian itu setelah selesai kejadian," kata dia.
Haidir menjelaskan, warganya yang ditangkap berinisial SN. Ia adalah warga asli desa setempat. Lahir dan tinggal di wilayah tersebut.
Haidir juga mengonfirmasi bahwa aparat yang menangkap SN berasal dari satuan Densus 88 Antiteror.
"Kalau yang nangkap Insyaallah dari Densus 88," tuturnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.