Pengeroyokan Mahasiswa Unismuh
Viral Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar Dikeroyok Senior, ini Penjelasan Wakil Rektor
Video pengeroyokan terhadap seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) oleh sejumlah senior, viral di medsos.
TRIBUNMATARAMAN.COM - Video pengeroyokan terhadap seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) oleh sejumlah senior, viral di medsos.
Dalam video terlihat, beberapa mahasiswa mengeroyok seorang mahasiswa di balkon gedung kuliah.
Video itu tampaknya direkam secara diam-diam oleh seseorang yang kebetulan berada tak jauh dari lokasi.
Baca juga: Kronologi Pengeroyokan Mahasiswa di Kampus Unismuh Makassar, Berawal Dari Pasang Spanduk
Dalam video pengeroyokan di Unismuh itu terlihat, korban ditendang dan dipukuli hingga tersungkur.
Bahkan setelah korban tersungkur, para pelaku pengeroyokan tetap menendanginya berkali-kali.
Menanggapi pengeroyokan itu, pihak kampus Unismuh angkat bicara.
Bahkan pihak kampus juga menyebut korban bukan hanya 1 orang, melainkan 2 orang.
Melalui press release, Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Makassar, Muhammad Tahir menyatakan dengan tegas bahwa lembaganya mengutuk setiap bentuk kekerasan yang terjadi di lingkungan kampus.
"Kami sangat prihatin dan menyayangkan dugaan kekerasan yang dialami oleh dua orang mahasiswa Unismuh (keduanya duduk di semester 4) berinisial EA dan AW pada hari Senin, 29 Mei 2023 sekitar pukul 14.30 di Lantai 2 Gedung Iqra Unismuh Makassar," demikian pernyataan M Tahir melalui press release.
Kata dia, Unismuh mengedepankan prinsip keadilan, keselamatan, dan kenyamanan bagi seluruh sivitas akademika, termasuk mahasiswa.
Dilaporkan ke Polisi
Tahir juga menyebutkan, setelah pengeroyokan itu, korban akhirnya membuat laporan ke Polsek Rappocini.
"Kami mendukung langkah yang diambil oleh korban dalam melaporkan insiden ini kepada Polsek Rappocini, dan kami menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini dengan seadil-adilnya," lanjutnya.
Meski demikian, dia masih belum bisa memastikan apakah pelaku benar-benar mahasiswa Unismuh.
"Benar bahwa peristiwa itu terjadi dalam kampus Unismuh, namun kami masih perlu melakukan investigasi lebih jauh terkait dengan oknum yang terlibat, apakah benar mereka merupakan mahasiswa Unismuh. Namun kami bisa memastikan bahwa konteks penganiayaan bukan dalam relasi senior-junior. Apalagi kedua korban saat ini telah duduk di semester 4," jelasnya.
"Kami ingin menegaskan bahwa Unismuh tidak mentolerir tindakan kekerasan dalam segala bentuknya. Jika terbukti bahwa pelaku penganiayaan adalah oknum mahasiswa Unismuh, kami akan mengambil tindakan tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sanksi akademik akan dikaji oleh Dewan Kehormatan, Etik dan Advokasi (DKEA) Unismuh, untuk memastikan keadilan dan kenyamanan beraktivitas bagi seluruh sivitas akademika Unismuh Makassar," urainya.
"Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama menciptakan kesadaran akan pentingnya menjaga keamanan di lingkungan kampus. Kolaborasi antara semua pihak akan menjadi landasan kuat dalam memastikan penegakan hukum dan mencegah terulangnya kejadian serupa. Unismuh berkomitmen untuk terus meningkatkan sistem pengawasan dan perlindungan mahasiswa serta memastikan bahwa setiap warga kampus merasa aman dan dihormati. Kami akan bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam mencegah kekerasan dan menjamin keamanan di lingkungan kampus. Terima kasih," pungkasnya.
(tribunmataraman.com)
editor: eben haezer
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.