Berita Terbaru Kabupaten Bondowoso

Alih Fungsi Lahan Memicu Banjir Bandang di Bondowoso, 95 Rumah Hancur

Banjir bandang menerjang 95 rumah di 2 desa di kecamatan Ijen, kabupaten Bondowoso. BPBD Menyebut pemicunya alih fungsi lahan

Editor: eben haezer
izi hartono
Sisa-sisa lumpur yang terbawa banjir bandang yang menerjang 95 rumah di kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Sebanyak 95 rumah di dua desa di kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, rusak diterjang banjir bandang, Minggu (12/2/2023) malam. 

95 rumah yang rusak itu berada di lima dusun. Yakni dusun Sumberayu, dusun Kampung Baru, dusun Taman Kembar. Ketiganya ada di desa Kalisat. Kemudian dusun Sempol serta Pesanggrahan di desa Sempol.

Air bah itu juga menerjang sejumlah fasilitas umum dan sarana pendidikan. 

Tidak ada korban jiwa dalam bencana alam itu. Namun seorang warga dilaporkan terluka. 

Sejauh ini belum diketahui  nilai kerugian materi yang dialami ratusan warga di dua desa tersebut.

Kepala Desa Kalisat, Awito  mengatakan, banjir datang ke pemukiman warga sekitar  pukul 18.30 WIB dalam kondisi listrik padam.

"Saya tidak bisa memastikan ketinggian banjir itu, karena kondisi gelap. Ya banjir diperkirakan ada yang setengah meter dan satu meter," ujar Aswito, Senin (13/02/2023)

Ia menjelaskan, rumah warganya yang terdampak banjir bandang cukup banyak, bahkan hingga mencapai puluhan rumah.

"Kalau di desa saya, rumah yang terdampak sebanyak 79 rumah dan ada musala serta madrasah dan pemandian umum," jelasnya.

Seorang warga yang lain, Sri Indah Winarti mengaku banjir bandang yang terjadi saat ini, bukan yang pertama mereka alami.

"Ini  banjir yang ketiga kali terjadi, di tahun 2020 dua kali yakni di bulan Januari dan Maret," kata

Dikatakan,dari tiga kali  bencana banjir yang melanda di Desa Sempol itu, kondisinya sama  parah.

"Kalau banjir kedua material yang dibawa banjir itu pasir. Tapi banjir pertama dan ketiga material banjir lumpur," jelasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Satgas Penanggulangan Bencana Kabupaten Bondowoso, Letkol Inf Suhendra mengatakan,  terjadinya banjir ini dikarenakan adanya alih fungsi lahan yang terjadi sejak tahun 2019 lalu.

Untuk mengantisipasi terjadinya banjir, Dandim 0822 ini menjelaskan, pihaknya telah melakukan upaya reboisasi, namun banjir kali ini dikarenakan curah hujan yang sangat tinggi.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved