Pembangunan Tol di Jawa Timur

14 Desa Kabupaten Tulungagung Bakal Ditrabas Proyek PSN Tol Kediri-Tulungagung, Ini Daftar Resminya

Berikut Daftar 14 Desa dan 4 Kecamatan terdampak proyek jalan tol PSN Kediri-Tulungagung. Direncanakan pembangunan jalan tol sudah dimulai 2023..

|
Editor: faridmukarrom
TRIBUNJATENG/Tito Isna Utama.
Berikut Daftar 14 Desa dan 4 Kecamatan terdampak proyek jalan tol PSN Kediri-Tulungagung. Direncanakan pembangunan jalan tol sudah dimulai 2023. Foto Ilustrasi. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Proyek PSN Tol Kediri-Tulungagung di Kabupaten Tulungagung aikan menerabas 14 Desa di 4 Kecamatan.

Saat in Pemerintah sudah dam prosek pembebasan lahan pengerjaan protek tol PSN Kediri-Tulungagung.

Untuk Kabupaten Tulungagung sendir ada 14 Desa yang bakal terdampak.

Dari 14 Desa yang terdampak jalan tol Kediri-Tulungagung akan memakan lahan sebesar 1.072.428,78 meter persegi.

Berikut rincian 14 Desa di Kabupaten Tulungaung yang terdampak jalan tol Kediri-Tulungagung:

1. Kecamatan Karangrejo

Desa Sukowidodo

- Desa Sembon

Desa Sukowiyono

- Desa Bungur

Desa Tulungrejo

Desa Punjul 

Desa Sukodono 

- Desa Gedangan

2. Kecamatan Tulungagung

- Kelurahan Panggungrejo

- Kelurahan Kutoanyar

3. Kecamatan Kedungwaru

- Desa Simo

4. Kecamatan Kauman

- Desa Balerejo

- Desa Batangsaren

- Desa Panggungrejo

Nilai Ganti Rugi Lahan Tol Kediri-Tulungagung Dibayar Tahun 2023

Tim Panitia Pengadaan Tanah Tol Kediri-Tulungagung telah mulai melakukan sosialisasi kepada para warga terdampak.

Proses pembayaran ganti untung tanah warga yang dilewati tol akan dibayarkan tahun 2023.

Menurut Ketua Tim Pengadaan Tanah Tol Kediri-Tulungagung, Zulfawardi, pembayaran tergantung dari proses identifikasi obyek tanah dan pemiliknya.

"Pihak pemrakarsa menyatakan sudah siap melakukan pembayaran. Tergantung kecepatan Satgas A dan Satgas  B di lapangan." terang Zulfawardi. 

Satgas A  mengurusi pengukuran, dan Satgas  B yang mengurusi yuridis menyangkut data kepemilikan tanah.

Tim B yang akan menghitung bangunan di atas lahan, dan menghitung tegakkan pohon di atasnya

Proses sosialisasi pertama dilakukan di dua kelurahan di Kecamatan Tulungagung.

Disusul sosialisasi kedua di Desa Balerejo, Kecamatan Kauman, Jumat (10/2/2023).

Tanah masyarakat menjadi prioritas pertama karena bisa lebih cepat diselesaikan.

"Ada tanah dengan karateristik khusus seperti Tanah Kas Desa, tanah wakaf, Perhutani dan aset Kabupaten. Itu semua butuh waktu," ujar Zalfawardi.

Sebelumnya PT Gudang Garam selaku pihak pemrakarsa tol Kediri-Tulungagung telah menyiapkan dana Rp 2,7 triliun untuk pengadaan tanah.

Dari jumlah itu Kabupaten Tulungagung mendapat sekitar Rp 491 miliar lebih.

Sementara Kota kediri sebesar Rp 700 miliar dan Kabupaten Kediri Rp 1 triliun lebih.

Dengan demikian wilayah Kabupaten Tulungagung yang paling kecil dibandung dua wilayah lainnya.

Masih menurut Zulfawardi, mayoritas wilayah Kabupaten Tulungagung yang dilewati tol adalah kawasan persawahan.

Kota Kediri lebih banyak menyerap anggaran karena lahannya ada di kawasan perkotaan dan banyak mengenai permukiman.

Sementara Kabupaten Kediri lebih mahal karena mayoritas lahan ada di daerah ini.

"Sekitar 70-80 persen Tulungagung ada di kawasan persawahan. Sementara Kota Kediri kebanyakan permukiman dan lahan perkotaan yang sudah mahal," sambungnya.

Untuk mempercepat proses Satgas A dan Satgas B, Zulfawardi akan menyiapkan patok batas tanah.

Pengadaan patok ini menggunakan sistem padat karya.

Tim akan menyediakan biayanya, sementara pengerjaannya akan diserahkan ke desa.

Patok yang terbuat dari kayu ini nantinya akan dibagikan kepada warga  terdampak tol Kediri-Tulungagung.

Pemilik lahan yang akan memasang patok tanda batas ini di tanahnya masing-masing.

"Senin depan kami akan entry meeting dengan Kepala Dusun atau Ketua RT RW untuk pemasangan patok ini," pungkas Zulfawardi.

Profil Tol Kediri-Tulungagung

Tol Kediri-Tulungagung yang disebut sebagai salah satu akses menuju Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur, kini memasuki proses prakualifikasi tender. Proyek ini menelan biaya sekitar Rp 10 Triliun.

Mengutip laman resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Senin (29/8/2022), proses prakualifikasi tender mencari perusahaan yang akan melakukan pendanaan termasuk pengadaan tanah, perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan untuk keseluruhan jalan tol.

"Bentuk kerja sama : Bangun, Guna, Serah, tanpa dukungan pemerintah," demikian pengumuman BPJT.

Adapun proses prakualifikasi akan dilakukan secara elektronik, dimana peminat pendaftaran mulai dari 29 Agustus - 13 Oktober 2022 mendatang.

Proyek tol Kediri-Tulungagung masuk ke dalam proyek unsolicited karena diusulkan pihak swasta.  Proyek ini merupakan usulan dari Gudang Garam Tbk. 

Sebagai informasi, ada dua jenis proyek infrastruktur berdasarkan aspek perencanaannya yaitu program pemerintah atau solicited project dan prakarsa badan usaha atau unsolicited project.

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan, masa konsesi Jalan Tol Kediri-Tulungagung selama 50 tahun dengan skema pengembalian user charge.

Kehadiran jalan tol tersebut juga diharapkan dapat mempermudah akses menuju kawasan Jawa Timur bagian selatan.

"Melalui kegiatan ini diharapkan juga dapat memberikan manfaat langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat. Manfaat langsung yang nantinya dapat dirasakan oleh masyarakat dari proyek KPBU jalan tol ini yaitu dapat menurunkan biaya operasional kendaraan (BOK) dan nilai waktu serta mengurangi waktu tempuh ke Bandara Kediri," terang Herry beberapa waktu lalu, seperti dikutip Antara.

"Selain itu terkait manfaat tidak langsung dari proyek jalan tol tersebut juga adalah peningkatan pendapatan atas produksi wilayah setempat, dikarenakan kelancaran mobilitas hasil produksi serta meningkatnya nilai lahan sejalan dengan terbangunnya kawasan di sekitar jalan tol tersebut," sambungnya.

Tol Kediri - Tulungagung membentang sepanjang 44,52 km dengan nilai proyek Rp 10,5 triliun. Jalan tol ini merupakan kelanjutan dari tol Kertosono - Kediri. Jalan tol ini merupakan kelanjutan dari tol Kertosono - Kediri.

Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, proyek kategori jalan dan jembatan ini masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional sesuai dengan Perpres No. 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo - Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, serta kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan..

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(David Yohanes/ tribunmataraman.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved