Pembangunan Tol di Jawa Timur
14 Daftar Desa di Tulungagung Terimbas Proyek Tol Kediri-Tulungagung dan Jadwal Bayar Ganti Lahan
Berikut Daftar 14 Desa dan 4 Kecamatan terdampak proyek jalan tol Kediri-Tulungagung. Direncanakan pembangunan jalan tol sudah dimulai 2023.
TRIBUNMATARAMAN.COM - Berikut Daftar 14 Desa Di Tulungagung Ini Jadwal Pembayaran Ganti Rugi Lahan Jalan Tol Kediri-Tulungagung
Warga terdampak pembangunan jalan tol Kediri-Tulungagung tak sabar mendapatkan uang ganti untung pembebasan lahan.
Rencananya, uang pembebasan lahan tol Kediri-Tulungagung akan dibayarkan maksimal 3 bulan.
Pengukuran luas lahan baru dilakukan jika patok batas tanah sudah dipasang.
Tim Panitia Pengadaan Tanah Tol Kediri-Tulungagung memasang target, proses sosialisasi setiap desa yang dilewati tol selesai awal Bulan Maret 2023.
Satgas A akan melakukan pengukuran, sementara Satgas B akan melakukan pendataan, mulai data pemilik tanah, alas hak kepemilikan, bangunan di atas lahan dan tanaman di atasnya.
Menurut Ketua Satgas A, Agung Wibawa, pihaknya masih menunggu pemasangan patok batas tanah masing-masing warga.
Berikut rincian 14 Desa di Kabupaten Tulungaung yang terdampak jalan tol Kediri-Tulungagung:
1. Kecamatan Kedungwaru
- Desa Simo
- Kelurahan Panggungrejo
- Kelurahan Kutoanyar
3. Kecamatan Kauman
- Desa Balerejo
- Desa Batangsaren
- Desa Panggungrejo
- Desa Sukowidodo
- Desa Sembon
- Desa Sukowiyono
- Desa Bungur
- Desa Tulungrejo
- Desa Punjul
- Desa Sukodono
- Desa Gedangan.
Panitia Pengadaan Patok Terbentuk
Tim Panita Pengadaan Tanah untuk tol Kediri-Tulungagung telah terbentuk.
Kepala Kantor Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Tulungagung, Ferry Saragih, ditunjuk sebagai ketuanya
Menurut Fery, saat ini pihaknya menyusun jadwal sosialisasi ke setiap desa terdampak.
"Sosialisasi akan dilakukan di setiap desa. Tidak dikumpulkan seperti dulu," terang Fery, Jumat (3/2/2023).
Lanjutnya, saat ini patok right of way (ROW) sudah dipasang seluruhnya.
Patok ini yang menjadi penanda tanah yang akan dilewati tol.
Sosialisasi ini memberi informasi kepada masyarakat, terkait perhitungan luas tanah warga yang akan dipakai lahan tol.
Untuk memudahkan perhitungan luas lahan warga yang dipakai tol, Fery meminta setiap warga terdampak memasang patok tanda batas tanahnya.
"Tolong pasang patok batas tanahnya masing-masing. Dari patok tanah warga dan patok ROW kita akan tahu luas lahan yang terpakai," sambung Fery.
Pemasangan patok batas tanah warga juga akan mempercepat proses pendataan.
Sebab pendataan hanya bisa dilakukan jika batas tanahnya sudah jelas.
Meski diakui, nantinya kemungkinan akan ada konflik terkait patok batas dengan tetangga sekitarnya.
"Mungkin selama ini batasnya belum jelas, begitu patoknya dimunculkan akan ada konflik. Semua harus diselesaikan," tegas Fery.
Selain luas tanah, sosialisasi juga mencakup bangunan di atas tanah yang akan dipakai, tegakkan pohon, identitas pemilik dan bukti kepemilikan.
Hasil sosialisasi ini akan diumumkan di setiap desa untuk dicocokkan dengan data warga.
Ada waktu 14 hari masa sanggah, untuk merevisi jika data yang disampaikan Tim Panitia Pengadaan Tanah ini keliru.
"Jika lewat masa sanggah 14 hari, maka hasil akhirnya akan kami serahkan ke tim appraisal (penaksir) harga," papar Fery.
Tim appraisal yang akan menentukan nilai ganti untung tanah warga.
Proses sosialisasi ini ditargetkan bisa tuntas di Februari 2023 ini.
Setelah luas tanah yang dipakai tol sudah diumumkan, nantinya ada Tim Penilai Tanah Sisa.
Tim ini yang menilai tanah milik warga yang terpotong oleh badan jalan tol berdasar nilai manfaatnya.
Jika memang sudah tidak bisa dimanfaatkan, maka akan dibeli seluruhnya.
Namun jika masih bisa dimanfaatkan pemiliknya, maka tidak akan dibeli.
"Misalnya tanah sisanya terlalu sempit, nanti sekalian dibeli. Tapi kalau masih luas, bisa dipakai ruko misalnya, tidak akan dibeli," ungkap Fery.
Namun nilai tanah sisa ini berbeda dengan tanah yang dilewati badan tol.
Meski demikian, Fery memastikan harganya masih di atas harga pasaran.
Dari semua lahan yang terpakai, 30 persen merupakan permukiman dan 70 persen berupa sawah, kebun dan lahan kosong.
"Yang cukup rumit nanti tanah aset desa, sebab aset desa tidak boleh diperjualbelikan. Harus ada penggantinya," pungkas Fery.
Sebelumnya ada 12 desa di 3 kecamatan dan 2 kelurahan di satu kecamatan yang terdampak tol Kediri-Tulungagung.
Kecamatan Karangrejo ada 8 desa terdampak, yaitu Tulungrejo, Punjul, Sukodono, Gedangan,Sukowidodo, Sembon, Sukowiyono dan Bungur.
Kecamatan Kedungwaru hanya ada satu satu desa, yaitu Desa Simo.
Kecamatan Kauman ada 3 desa, yaitu Desa Batangsaren, Panggungrejo dan Balerejo.
Terakhir di Kecamatan Tulungagung ada 2 kelurahan yaitu Kelurahan Panggungrejo dan Kutoanyar. (David Yohanes)
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(tribunmataraman.com/ David Yohanes)
pembangunan tol di Jawa Timur
Kediri-Tulungagung
Proyek Jalan Tol
Pembangunan Jalan Tol
Kediri
Tulungagung
Kabupaten Tulungagung
Kecamatan Karangrejo
kecamatan Kedungwaru
Desa
Kecamatan
tribunmataraman.com
Update Terbaru! Daftar 46 desa di 8 Kecamatan Kabupaten Lamongan Dilewati Tol Gresik-Tuban |
![]() |
---|
Daftar Lengkap Desa di Kabupaten Tuban yang Terdampak Tol Gresik-Tuban, Begini Update Terbaru Bupati |
![]() |
---|
Update Terbaru Proyek Tol Demak-Tuban Batal, Pemerintah Prioritaskan Gresik-Tuban Ini Daftar Desanya |
![]() |
---|
Profil Terbaru Tol Kediri-Tulungagung, Pembebasan Lahan Tuai Polemik Warga Menjerit Sebut Tak Adil |
![]() |
---|
Update Tol Agungblijen di Kawasan Mataraman: Dibatalkan Dibangun Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.