Keluarga Lebih Penting, Persik Kediri Akhirnya Melepas Arthur Felix Pulang ke Brazil

TRIBUNMATARAMAN.COM - Persik Kediri terpaksa melepas salah satu pemain belakang andalannya, Arthur Felix.

Pemain asal Brazil ini dipastikan tidak akan menjadi bagian skuad Macan Putih di sisa pertandingan kompetisi Liga 1 Indonesia 2022/2023.

Arthur Felix menjadi pemain kelima yang hengkang dari Persik setelah Joanderson, Adi Satryo, Samsul Arifin dan Rahel Radiansyah.

Pelatih Persik Kediri, Divaldo Alves mengatakan usai laga melawan Bhayangkara FC (19/1/2023) kemarin, Arthur Felix meminta izin untuk segera pulang ke Brasil.

Alasannya, karena Arthur Felix ingin mendampingi ayahnya yang saat ini tengah sakit keras dan kemungkinan akan segera menjalani operasi guna penyembuhan.

“Saat persiapan jelang laga kontra Bhayangkara FC kemarin Arthur memang sempat mengalami cedera sehingga tidak dibawa ke Cikarang, setelah itu kami bertemu di Kediri dan tentu harus menghormati keputusannya yang harus segera pulang ke Brasil," kata Divaldo Alves, Minggu (22/1/2023).

"Semua jajaran tim mulai dari pelatih, pemain dan official Persik Kediri turut mendoakan bagi kesembuhan ayah Arthur Felix. Kami juga berterima kasih atas kontribusinya selama ini,” imbuhnya.

Pelatih asal Portugal ini menegaskan bahwa pihaknya sudah bergerak cepat mencari pengganti Arthur Felix karena saat ini di posisi stopper masih sangat kurang.

“Dalam waktu dekat kami akan segera mendatangkan 1 pemain pengganti Felix di posisi tersebut juga dari kuota asing karena memang dibutuhkan untuk menjaga kedalaman tim, Persik ingin meraih kemenangan sebanyak mungkin di putaran kedua ini guna memperbaiki posisi di klasemen sementara,” ungkapnya.

Saat ini di posisi stopper Persik Kediri hanya memiliki Vava Mario Yagallo, M Fisabillah dan Hamra Hehanusa. Sebelumnya ada Fandry Imbiri yang di bursa transfer ini dipinjamkan ke Persita Tangerang. Musim ini, Arthur Felix bermain di 15 laga yang dimainkan Persik Kediri dan menyumbangkan satu gol.

(luthfi husnika/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer