Pria ini Diburu Polisi Karena Diduga Membunuh Gadis Muda Dari Desa Junjung Tulungagung

TRIBUNMATARAMAN.COM - MT (26) alias Tarkim, kini jadi buruan polisi karena diduga merupaka pembunuh AK (24), gadis muda dari desa Junjung, kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung.

Bahkan, untuk menangkapnya, Satreskrim Polres Tulungagung telah membentuk tim khusus.

Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Agung Kurnia Putra, Selasa (17/1/2023) mengatakan, Tarkim yang lahir 22 Maret 1996, diduga memiliki hubungan khusus dengan korban.

Baca juga: Breaking News, Gadis di Junjung Tulungagung Ditemukan Tewas Diduga Dibunuh di Kamar

Ia juga orang terakhir yang bersama korban sebelum ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka tusuk.

“Yang bersangkutan hilang sejak AK ditemukan meninggal dunia. Upaya pencarian selama ini belum membuahkan hasil,” kata Agung. 

Lanjut Agung, Tim Khusus ini sudah dibentuk sejak seminggu lalu.

Tarkim adalah warga Dusun Tanjungsari, Desa Tanjungsari, Kecamatan Boyolangu.

Seluruh keterangan saksi yang dimintai keterangan terkait kematian AK mengarah kepada Tarkim.

“Kami sudah meminta keterangan pihak keluarga, mereka juga tidak tahu keberadaan MT. Telepon genggamnya ditinggal di rumah,” tambah Agung.

Baca juga: SOSOK Pembunuh Gadis di Junjung Tulungagung Sedang Dikejar Polisi, Ayah Korban Pasrah

Pembentukan Tim Khusus ini agar proses pencarian Tarkim lebih fokus.

Diharapkan tim ini bisa mencurahkan semua sumber daya untuk melacak keberadaannya.

Sebab keterangan Tarkim sangat penting untuk mengungkap kematian AK.

“Tim ini dibentuk sebagai upaya untuk mempercepat pengungkapan kasus ini,” tegas Agung.

Baca juga: Berderai Air Mata! Ayah Gadis Cantik Korban Pembunuhan di Junjung Tulungagung Sebut Putrinya Pendiam

Informasi yang didapat Tribunmataraman.com, Tarkim adalah kekasih AK.

AK yang tidak bisa mengendarai sepeda motor, keluar setelah dijemput Tarkim dengan kendaraannya, Minggu (18/12/2022) sore.

Tarkim mengantarkan AK pulang pada Minggu malam.

Sebelumnya AK ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamarnya, Senin (19/12/2022) pagi.

Polisi menemukan jejak di pagar sisi timur umah lalu naik ke atas genteng.

Ada tiga genteng yang terbuka di atas kamar mandi.

Kayu reng di titik yang terbuka ini juga dipatahkan.

Terduga pelaku masuk lewat celah kayu reng yang patah, turun ke kamar mandi dan mengendap ke kamar korban.

Hasil autopsi menunjukkan ada 10 luka tusuk di tubuh korban, masing-masing di dada, punggung, tangan dan leher.

Tusukan pada dada yang paling fatal karena menembus paru-paru.

Akibatnya paru-paru korban rusak dan tewas karena asfiksia, atau kondisi kekurangan oksigen.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer