Berita Viral

Gercep! Oknum Polisi yang Hamili Pacar dan Tolak Tanggung Jawab Sudah Dijebloskan ke Penjara

Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Eko Wahyu Fredian menjelaskan tindak lanjut kasus yang menjerat salah satu anggotanya diduga hamili pacar hingga viral

Editor: faridmukarrom
Istimewa
Sosok Oknum Polisi Bripda S yang diduga hamili pacar sudah dijebloskan ke rutan Polda Metro Jaya. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Oknum Polisi Kepulauan Seribu yang hamili pacar dan tolak tanggung jawab kini mendekam di penjara.

Diketahui sosok oknum polisi yang hamili pacar itu adalah Bripda S dan berasal dari Polda Metro Jaya.

Saat ini Bripda S anggota Polres Kepulauan Seribu sudah ditahan ruang tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya.

Dikutip dari Kompas.com, Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Eko Wahyu Fredian menjelaskan tindak lanjut kasus yang menjerat salah satu anggotanya.

"Saat ini Bripda S ditempatkan di dalam Patsus di Rutan Polda Metro Jaya," ujar Eko saat dikonfirmasi, Jumat (9/12/2022).

Menurut Eko, Bripda S sudah ditempatkan secara khusus (Patsus) untuk mempermudah penyelidikan kasus oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya.

"Untuk mempermudah proses pemeriksaan perkara yang dilaporkan Saudari A," kata Eko. (Kompas.com)

Viral Oknum Polisi Hamili Pacar

Viral oknum polisi yang viral di media sosial diduga hamili pacar dan tolak tanggung jawab di Polres Kepulauan Seribu Polda Metro Jaya.

Diketahui sosok oknum polisi itu diduga hamili pacar, dan meminta korbannya untuk mengugurkan kandungan.

Awalnya video yang viral di media sosial, korbannya bernama Anggita curhat dan mentag sejumlah nama pejabat kepolisian.

Bahkan, Anggita men-tag Kapolri, Kapolda Metro Jaya hingga Kapolres Kepulauan Seribu.

Dalam curhatannya, bahwa oknum polisi yang telah menghamili dirinya itu bernama Satria.

Anggita membeberkan, bahwa dia sudah dihamili Satria sejak beberapa bulan lalu. 

“Kepada YTH, Bapak Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, Bapak Kapolda Metro Jaya, Bapak Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Eko Wahyu Fredian, S.I.K beserta jajaran tanpa mengurangi rasa hormat saya mohon utk memperhatikan anggotanya yang dengan sengaja telah melakukan pelanggaran kode etik dan mohon di tindak lanjuti untuk keadilan bagi diri saya. terimakasih @Kepala Kepolisian RI @kapoldametrojaya @Polres Kepulauan Seribu,” tulis Anggita di akun TikTok miliknya @agitas.s pada Kamis (8/12/22).

Dalam unggahan tersebut tampak potret kebersamaan sepasang kekasih yang diketahui bernama Anggita dan Satria saat mereka sedang merayakan ulang tahun dan rentetan kejadian yang menimpa mereka.

Mulai dari bukti alat tes kehamilan yang menunjukkan garis dua tanda positif mengandung, surat pemeriksaan kandungan hingga tangkapan layar obrolan keduanya.

Dalam tangkapan layar obrolan tersebut tampak jelas pihak lelaki yang diketahui berprofesi sebagai polisi itu lepas tangan akan perbuatannya lantaran malu akan pandangan orang-orang di sekitarnya.

Satria menegaskan, bahwa dirinya tetap mau menjalani hubungan jika jabang bayi dalam kandungan sang kekasih tak ada dalam hidupnya.

Namun meskipun demikian, Anggita tetap saja meminta pertanggung jawaban karena janin yang dikandungnya terus berkembang.

Anggita mengatakan bahwa dirinya enggan mengugurkan kandungannya setelah berkaca dari pengalaman temannya.

Selain itu, Anggita juga menyelipkan potret dirinya yang tengah menangis dan terluka di bagian dahinya.

Anggita yang merasa masalahnya tak kunjung menemukan titik terang pun akhirnya membeberkan kasus ini ke publik dengan harapan segera di tindak lanjuti.

Di unggahan lainnya Anggita juga tampak telah menempuh jalur hukum lantaran ia mengaku menjadi korban kekerasan fisik dan verbal yang dilakukan berulang kali oleh Satria.

Unggahan ini pun menuai beragam komentar dari warganet.

“G2P0A1 berarti kehamilan kedua tapi yang pertama keguguran. Pertanyaannya apa ini bukan kali pertama mbak?? Kok bisa???” tulis moodku111.

“Kalo mau ngadu itu bukan di TikTok, tapi ke Propam, bawa bukti kuat, buat laporan biar bisa di proses dia,” tulis @miegorengtambahkecap.

“Di posisi mbaknya juga pasti berat, pasti juga berawal diiming-imingi janji tanggung jawab + cemoohan masyarakat sekitar, semoga cepat dapat jalan keluar mba,” tulis @student.med.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman

(tribunmataraman.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved