Berita Sampang

Viral Video Mesum Siswi SMK di Sampang, Cabang Dinas Pendidikan Bentuk Satgas

Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Sampang, Madura, membentuk satgas perlindungan siswa setelah viral video mesum siswi SMK

Editor: eben haezer
ist
Tangkap layar video mesum siswi SMK di Sampang yang beredar di media sosial. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Sampang, Madura, membentuk satgas perlindungan siswa. 

Satgas ini dibentuk setelah beredarnya video mesum siswi SMK yang melibatkan seorang siswi SMKN di Sampang. 

Kepala Seksi (Kasi) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) cabang Dinas Pendidikan Jatim wilayah Sampang, Arvaj Wiradinanda mengatakan bahwa pembentukan Satgas sebagai tindaklanjut intruksi dari Gubernur Jatim.

"Dengan dibentuknya Satgas perlindungan siswa tentu memperketat pengawasan kepada lembaga SMA/SMK di Sampang," ujarnya.

Dengan begitu, peran Satgas perlindungan siswa akan aktif terjun ke lapangan atau ke lembaga sekolah untuk melakukan pengawasan dan edukasi.

"kami akan terjun ke SMK-SMK, untuk memberikan sosialisasi Terkait perlindungan, moral dan moril, dan Etika, serta Estetika," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, video mesum yang diperankan seorang siswi SMKN 1 Sampang, Madura, tersebar di media sosial. 

Dalam video tampak si siswi gadis berpakaian batik warna hijau lumut tengah berbaring di atas kasur dalam keadaan setengah telanjang

Video itu diduga direkam oleh pasangannya menggunakan handphone seluler

Kepala SMK Negeri 1 Sampang, Budi Sulistyo, tak menampik bahwa perempuan dalam video itu adalah salah satu siswi di sekolahnya. 

Kata dia, video itu dibuat beberapa bulan silam. 

"Kalau yang pria saya tidak tahu, yang jelas bukan siswa SMK Negeri 1 Sampang," ujarnya.

Menurutnya, pasca kejadian, siswi yang dirahasiakan namanya itu mengundurkan diri melalui surat yang ditandatangani oleh orang tuanya.

Budi memastikan video mesum tidak direkam di sekolah, sehingga sekolah tidak bertanggung jawab.

Dia lebih memilih menyerahkan penanganan kasus asusila itu kepada polisi

"Rekaman itu dilakukan oleh orang di luar siswa saya, tidak tahu alasannya, mungkin mau menunjukkan jika pernah berpacaran," pungkasnya.

(Hanggara Pratama/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved