Kades Bakalanpule Terduga Asusila
Kades Bakalanpule Terduga Asusila pada Tim Sukses Pilih Ngacir Dari Balai Desa Saat Dilabrak Massa
Kades diduga telah berbuat tidak senonoh pada mantan tim suksesnya, IA saat itu bertandang ke balai desa untuk tugas sebagai Regsosek.
TRIBUNMATARAMAN l LAMONGAN - Kepala Desa (Kades) Bakalanpule, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, Sukisno memilih ngacir saat dilabrak puluhan warga di balai desa setempat, Selasa (8/11/2022).
Dalam aksi demo itu ada sekitar 80 warga meminta Kades Sukisno mundur dari jabatannya.
Sukisno sendiri menjabat sebagai kades baru 3 bulan.
Dugaan tindak asusila itu dilakukan terhadap korban IA (27) mantan tim suksesnya, Sukisno akhirnya dilabrak warga.
Bukan saja kades yang ngacir tidak menemui warga, pengacara yang ditunjuk Kades Sukisno juga batal mendampingi kades.
Warga yang sudah emosi, saat didatangi di rumahnya juga tidak ditemukan.
Akhirnya massa menyuarakan tuntutannya, agar Kades Sukisno meninggalkan kursi jabatannya.
"Dia tidak pantas lagi menjabat kades, sudah tidak bisa dibuat contoh, " teriak para pendemo.
Kades diduga telah berbuat tidak senonoh pada mantan tim suksesnya, IA saat itu bertandang ke balai desa untuk tugas sebagai Regsosek.
Entah dengan alasan apa, tiba-tiba Kades Sukisno memanggil korban ke ruangannya dan saat itulah kades diduga telah berbuat tidak senonoh dengan korban.
Insiden memalukan itulah yang kemudian sampai ke telinga suami korban dan anggota keluarga.

Kini masyarakat menuntut kades segera mundur sebagai kades.
"Kami memberi waktu maksimal Jumat (11/11/2022) harus sudah menyatakan mundur, " kata perwakilan massa, Subandi, Selasa (8/11/2022).
Apabila dalam waktu dua hari tidak ada kepastian, pihaknya akan mengerahkan massa yang lebih banyak lagi.
Lebih ekstrem lagi, pihaknya akan menyegel balai desa. Pelayanan desa sementara harus dihentikan sampai ada keputusan Sukisno mundur.
Demo hari ini, lanjut Subandi, sebagai bukti keseriusan warga agar permasalahan ini segera diselesaikan. "Tindakan kades sangat memalukan, dan cacat moral yang tidak patut lagi memimpin masyarakat, " kata Subandi.
Orasi massa akhirnya direspons oleh Camat Tikung, Arifin. Orang nomor satu di Tikung ini menemui massa dan berjanji akan memfasilitasi antara warga dengan kades
Diakui Arifin jika kades tidak ada komunikasi dengannta, namun ia menyebut kades sedang ada urusan lain.
"Dalam waktu paling lama tiga hari akan ada keputusan. Serahkan urusan ini kepada camat, " tandas Arifin.
Usai ditemui camat, massa membubarkan diri.
Namun sebagian massa masih membawa keliling sound system dengan lagu dangdut Pagar Makan Tanaman, single milik Mansyur S.
Seperti demo umumnya kedatangan massa Desa Bakalanpule ini dijaga ketat personel Polres Lamongan.
Bahkan mobil water canon milik Polres Lamongan juga standby tidak jauh dari balai desa.
Kedatangan massa ini merupakan lanjutan 5 perwakilan warga yang melurug kades ke balai desa pada Jumat ( 4/11/2022).
Sukisno saat itu dilabrak warganya karena dugaan berbuat asusila terhadap warganya.
Rupanya dalam pertemuan untuk klarifikasi di balai desa, kades mengaku tidak pernah melakukan perbuatan sesuai dengan apa yang ditanyakan perwakilan warga.
Seperti diberitakan sebelumnya,
Baru 3 bulan menjabat sebagai Kepala Desa (Kades) Bakalanpule, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan,
Sukisno dilabrak warganya karena dituduh berbuat asusila terhadap warganya.
Isu yang muncul hingga warga mendatangi balai desa setempat diduga buntut persaingan pemilihan kepala desa yang dimenangkannya.
Lima orang perwakilan warga Desa Bakalanpule bertandang ke Kantor Balai Desa setempat, Jumat (4/11/2022) untuk mengklarifikasi dugaan perbuatan asusila yang diduga dilakukan oleh kepala desa terhadap salah satu warganya.
"Saya perwakilan masyarakat Bakalanpule datang ke kantor balai desa ini untuk mengonfirmasi benar dan tidaknya kepala desa telah melakukan perbuatan asusila terhadap warga," kata Kardi satu dari lima perwakilan warga saat di balai desa, Jumat (4/11/2022).
Menurut Kardi, dugaan perbuatan yang dilakukan kades dinilai sangat meresahkan warga.
"Berdasarkan pengakuan korban, ia diperlakukan tidak senonoh oleh kepala desa," ungkap Kardi.
Rupanya dalam pertemuan untuk klarifikasi di balai desa, kades mengaku tidak pernah melakukan perbuatan sesuai dengan apa yang ditanyakan perwakilan warga.
Meski sudah mendapat jawaban dari Kades Sukisno, Kardi belum bisa menerima jawaban sepenuhnya dari kades.
Kardi justru mengkhawatirkan akan timbul gejolak dari warga.
"Itulah yang kami khawatirkan. Langkah selanjutnya kita tergantung kepada masyarakat, " tandasnya.
Sementara itu, Kades Bakalanpule Sukisno saat dikonfirmasi terkait tudingan sebagian warganya, ia membantah dan tudingan itu tidak benar.

"Saya sendiri tadi juga kaget, tiba - tiba ada perwakilan warga yang datang untuk klarifikasi. Semua itu sekadar kesalahpahaman saja," ungkap Sukisno.
Sukisno menduga, isu ini dihembuskan karena sisa-sisa rival saat pilkades.
"Tadi saya sudah tegaskan pada perwakilan warga, bahwa tudingan itu tidak benar," tegasnya.
Semua ini, kata Sukisno akibat ulah sebagian yang tidak siap menerima kekalahan dalam pilkades beberapa bulan lalu.
"Tidak ada kejadian apa-apa. Yang dituduhkan kepada saya itu tidak benar sama sekali," tandasnya.(Hanif Manshuri)