Berita Tulungagung
Identitas Jenazah Pria Bertato Aksara Jawa di Pantai Niyama Tulungagung Terkuak
Jenazah pria bertato aksara Jawa yang ditemukan di Pantai Niyama Tulungagung telah dikenali. Ternyawa warga Trenggalek
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.COM - Sosok jenazah bertato aksara Jawa yang ditemukan di Pantai Niyama Desa/Kecamatan Besuki, kabupaten Tulungagung, Minggu (6/11/2022) akhirnya bisa dikenali.
Korban diketahui bernama Nur Wahyudi (26) warga Dusun Plagen, Desa Ngrayung, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek.
Sebelumnya ada ciri khusus korban berupa tato huruf Jawa "penco" di lengan kiri.
Baca juga: Jenazah Laki-laki Bertato Aksara Jawa dan Ikat Pinggang Macan Tutul Ditemukan di Pantai Niyama
"Kami melakukan pelacakan, kemungkinan adanya laporan orang hilang. Ternyata ada laporan dari wilayah Kabupaten Trenggalek," terang Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu M Anshori.
Laporan kehilangan anggota keluarga ini masuk ke Polsek Kampak, Polres Trenggalek.
Karena itu anggota Polsek Besuki menghubungi Polsek Kampak untuk disambungkan ke pihak pelapor.

Pelapor lalu datang ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung, untuk ikut melakukan identifikasi.
"Setelah pelapor melihat jenazah, dia memastikan jenazah itu memang keluarganya," sambung Anshori.
Korban diketahui bekerja di peternakan ayam milik Kasianto (35), warga Desa Ngrayung, Kecamatan Gandusari.
Kepada polisi, Kasianto mengatakan bahwa korban bersama 10 pekerja lain memanen ayam pada Kamis (3/11/2022) hingga pukul 04.00 WIB.
Saat yang lain sudah istirahat, saat kondisi masih gelap korban berjalan ke arah sungai.
Setelah itu korban tidak pernah balik lagi ke tempat teman-temannya.
"Saat itu sudah dilakukan upaya pencarian bersama warga, namun tidak berhasil. Keluarga lalu membuat laporan ke Polsek Kampak," tutur Anshori.
Diduga saat itu korban buang air kecil di tepi sungai, lalu terjatuh ke aliran sungai.
Korban lalu tenggelam dan terbawa arus sungai menuju Sungai Parit Raya dan bermuara di Pantai Niyama, melalui terowongan Niyama.
Hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban.
"Korban meninggal dunia karena tenggelam. Bukan karena aksi kejatahan,"pungkas Anshori.
(David Yohanes/tribunmataraman.com)
editor: eben haezer