Citizen Reporter
Dosen Unesa Beri Pelatihan Penilaian Employability Skill Untuk Para Guru SMK di Magetan
Para dosen jurusan Teknik Elektro Unesa memberikan pelatihan penilaian Employability Skill kepada para guru SMK di Magetan, Jawa Timur
TRIBUNMATARAMAN.COM - Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di SMK YKP Magetan.
Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (27/9/2022) lalu. Bentuknya berupa pelatihan penilaian employability skill.
Pelatihan Penilaian Employability Skill digawangi oleh tiga dosen, yakni : Dr. Edy Sulistiyo, M. Pd, Dr. Joko. M.T., M. Pd, dan Yuli Sutoto Nugroho, S.Pd., M.Pd. Sedangkan pesertanya adalah para guru.
Acara dibuka secara formal di aula sekolah dengan dihadiri oleh para guru, staf dan siswa-siswi. Peserta rupanya tidak hanya berasal dari SMK YKP Magetan, sekolah lain yaitu SMK PGRI Somoroto pun ikut mengirimkan rombongannya.
Kehadiran guru dan para siswa dari SMK PGRI Somoroto ini menjadikan acara PKM yang diadakan oleh Unesa menjadi semakin berdampak luas.
Total ada tiga tim dari Jurusan Teknik Elektro yang hadir pada PKM ini. Kelompok Dr. Edy lah yang bertugas membawakan materi mengenai Employability Skill dengan peserta utamanya adalah para guru.
Peserta terlihat sangat antusias dalam mengikuti program ini. Beberapa guru hingga beberapa kali menyampaikan pendapatnya mengenai skills penting yang perlu dimiliki murid SMK. Sebagian lainnya terlihat bersemangat dalam menyampaikan keluh kesah yang dijumpai ketika di lapangan.
Dr Edy Sulistyo menyampaikan pentingnya kegiatan siswa magang di industry. Dia mencontohkan kegiatan praktek industri di Jepang yang dilakukan oleh mahasiawa Fakultas Teknik Unesa. Kesuksesan dari program tersebut tidak terlepas dari kerjasama berbagai pihak.
Dr Edy memantik diskusi dengan mengatakan “bagaimana mencari permasalahan dan bagaimana solusinya”.
Guru diminta untuk membantu siswa dalam melihat permasalahan yang ada di sekitar dan sekaligus menyediakan solusinya. Hal ini penting untuk meningkatkan employability skills dengan problem-based learning.
Pemateri lainnya, Dr Joko menyatakan perlu ada panduan untuk produk inovasi agar kedepannya terus kontinyu.
Dia juga menyampaikan pentingnya ketelibatan siswa dalam pembelajaran berbasis proyek,.
"Namun tingkat keterlibatannya tergantung dari gurunya,” katanya.
Sedangkan Yuli Sutoto Nugroho, S.Pd., M.Pd., menyampaikan, mengingat bahwa sekarang adalah era digital, terutama dalam hal pemasaran, maka para guru sebaiknya mengambil peluang.
"Berbagai platform dapat dimanfaatkan untuk memasarkan produk-produk yang telah dikembangkan oleh siswa. Sebagai contoh ada orang jualan batik pakai sosmed dan laku” tambah dosen muda ini.