Longsor Tulungagung

Bupati Tulungagung Siapkan Lahan Relokasi Untuk Keluarga di Area Rawan Longsor

Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo menanggapi permintaan Mensos Tri Rismaharini dan akan mencarikan lahan untuk relokasi korban longsor

Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
tribunmataraman.com/david yohanes
Mensos Tri Rismaharini saat berdialog dengan para korban longsor di Nyawangan, Tulungagung. 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini meminta relokasi 4 RT di Dusun Bantengan, Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang.

Sekitar 200 keluarga di dusun ini dinilai berada di lokasi rawan longsor.

Hal ini disampaikan Risma saat mengunjungi keluarga korban meninggal dunia dan korban luka akibat tanah longsor di Dusun Bantengan, Jumat (28/10/2022).

Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, mengakui bahwa 4 RT itu berada di lokasi rawan.

Sebab permukiman mereka berada di atas tebing dengan elevasi lebih dari 45 derajat.

Baca juga: Mensos Tri Rismaharini Kunjungi Korban Longsor Tulungagung, Minta Warga Direlokasi ke Lokasi Aman

"Lokasinya terlalu riskan. Mau dibangun seperti apapun, konstruksinya kalah dengan pergeseran tanah," ujar Maryoto.

Bupati mengaku akan berdiskusi dengan Forkopimda untuk mencari lahan relokasi.

Lahan ini bisa berupa tanah Perhutani maupun tanah milik individu.

Untuk tanah Perhutani akan dibantu oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sedangkan tanah pribadi akan dibebaskan.

"Kami cari di lokasi yang datar, yang aman untuk ditinggali. Mungkin ada tanah warga, itu saja kita bebaskan," sambung Maryoto.

Untuk tahap awal Pemkab Tulungagung akan melakukan sosialisasi ke warga terdampak.

Selain itu Kepala Desa Nyawangan juga diminta untuk melakukan pendekatan kepada warga.

Skema pembebasan lahan maupun pembangunan permukiman baru ini dari Kemensos RI.

"Nanti Pemkab Tulungagung juga akan membantu. Kita risetkan dulu, dirapatkan baru diputuskan," pungkas Maryoto.

Sementara salah satu warga terdampak, Ririn mengaku siap jika memang ada program relokasi.

Ririn adalah istri dari Mulyoto (37), korban tewas saat bencana longsor Minggu (23/10/2022).

Rumahnya di atas tebing yang longsor, dan kini jaraknya sekitar 10 meter dari tepi tebing.

"Kalau memang mau direlokasi, monggo mawon," ucapnya.

Longsor terjadi di Dusun Bantengan saat hujan deras disertai angin, pada Minggu (23/10/2022) sore.

Saat itu warga sekitar langsung gotong royong membersihkan material longsor yang menutup jalan ini.

Namun saat warga tengah kerja bakti, terjadi longsor susulan.

Material longsor langsung menerjang warga yang ada di bawahnya.

Mulyoto meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara tiga orang lainnya terbawa masuk sungai di bawah jalan.

Mereka meluncur dari ketinggian 15 meter.

Dua orang meninggal dunia dalam perjalanan ke Puskesmas, yaitu  Kirno (65) dan Darmani (65).

Satu orang atas nama Yoni (31) mengalami patah tulang kaki, dan Marji (55) mengalami luka ringan.

(David Yohanes/tribunmataraman.com)

editor: eben haezer   

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved