Liga 1
DEADLINE Pemain Trial PSIS Semarang Duje Javorcic Menipis, Ian Andrew Gilan Masih Belum Puas
PSIS Semarang mendatangkan satu nama asing untuk mengikuti trial yakni Duje Javorcic. Namun performa Duje belum bisa puaskan Ian Andrew Gilan
TRIBUNMATARAMAN.COM - Sebelum Liga 1 bergulir beberapa waktu lalu, Persija Jakarta, Persib Bandung, PSIS Semarang merupakan tim yang getol mendatangkan pemain asing berkualitas.
Namun jika Persib Bandung dan Persija Jakarta berstatus santai sembari menunggu kepastian Jadwal Liga 1, tidak demikian dengan PSIS Semarang.
PSIS Semarang mendatangkan satu nama asing untuk mengikuti trial sebelum saga window paruh musim BRI Liga 1 2022/2023.
Duje Javorcic pemain asal Kroasia didatangkan untuk mengikuti seleksi selama kurang lebih satu bulan ke depan.
Duje Javorcic adalah sosok pemain asing yang tergolong masih muda karena masih berumur 22 tahun, atau lebih tepatnya ia lahir pada 25 November 1999.
Sebelum melakukan trial bersama PSIS, Duje bermain di NK Dugopolje (klub kasta kedua Liga Kroasia) pada tahun 2022 ini.
Duje bergabung bersama NK Dugopolje sejak tahun 2021 dan sudah melakoni 53 laga dengan sumbangan 3 gol.
Sebelum bermain di NK Dugopolje, Duje pernah bermain untuk FC Nitra di Liga Slovakia, Amiens SC B di liga Prancis.
Bukan cuma di Prancis, ia juga pernah merumput di klub Ibukota Italia yakni Lazio U19 pada tahun 2018/19 dengan mencatatkan 33 pertandingan dan menyumbang 4 gol.
Menurur Chief Executive Officer (CEO) PSIS, Yoyok Sukawi, didatangkannya Duje ke PSIS untuk dilihat terlebih dahulu kondisinya.
Lalu, PSIS Semarang akan mengkontrak pemain bertinggi 1,83 meter tersebut setelah benar-benar masuk ke dalam kriteria pemain PSIS.
“Duje kami datangkan atas rekomendasi tim pelatih dan akan melakukan trial selama kurang lebih satu bulan ke depan."
"Kami akan lihat dulu bagaimana kondisinya dan bagaimana kemampuan Duje baik dari segi taktik mau pun fisik serta medical tes. Itu akan kami lihat secara detail,” ujar Yoyok Sukawi.
“Selain itu, adanya pemain trial di PSIS juga bukan hal yang baru karena di tahun-tahun sebelum pandemi kami sering melakukan hal tersebut."
"Kami tidak ingin kembali membeli kucing dalam karung,” pungkasnya.