Irjen Teddy Minahasa Ditangkap
Sosok Kapolda Jatim Irjen Teddy Minahasa Diduga Terlibat Narkoba, Ternyata Pernah Dicintai Aremania
Profil Teddy Minahasa Kapolda Jawa Timur yang ditunjuk gantikan Nico Afinta. Kini Irjen Teddy Minahasa dikabarkan ditangkap karena narkoba
Penulis: eben haezer | Editor: faridmukarrom
TRIBUNMATARAMAN.COM - Terungkap sosok Kapolda Jatim Irjen Teddy Minahasa yang dikabarkan ditangkap soal dugaan penyalahgunaan narkoba.
Informasi ini diketahui disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.
Ia mengaku mendengar rumor tersebut.
"Sementara diduga benar. Kalau ngga salah narkoba," kata Sahroni saat dikonfirmasi Jumat, 14 Oktober 2022 dikutip dari Tribunnews.com.
Irjen Teddy Minahasa sendiri diketahui belum lama ini diangkat sebagai Kapolda Jatim berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/2134 IX/KEP/2022.
Baca juga: Inilah Simulasi Jadwal Pendaftaran PPPK 2022 Terbaru, Cek Syaratnya Saat Login sscasn.bkn.go.id
Baca juga: Fans Barcelona Mendadak Meradang ke Messi Usai Blaugrana Ditahan Imbang Inter Milan, Ada Apa?
Posisi Kapolda Jatim sebelumnya diduduki Irjen Nico Afinta.
Sosok Kapolda Jatim Gantikan Irjen Nico Afinta
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menunjuk Irjen Pol Teddy Minahasa Putra sebagai Kapolda Jatim, menggantikan Irjen Pol Nico Afinta.
Ditunjuknya Teddy Minahasa sebagai Kapolda Jatim berlangsung di tengah upaya pengusutan tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan Aremania di Kabupaten Malang.
Di Jawa Timur sendiri, khususnya di Malang, Teddy Minahasa sebenarnya bukan wajah baru.
Teddy Minahasa juga memiliki kedekatan dengan Aremania. Sebab, Teddy Minahasa pernah menjabat sebagai Kapolresta Malang Kota pada 2011 silam.
Dia juga pernah menjadi pembina Arema.
Bukti kedekatannya dengan Aremania terlihat ketika Teddy Minahasa meninggalkan jabatan Kapolresta Malang kota pada 18 Juni 2013.
Saat itu, puluhan Aremania menabuh genderang di halaman Mapolres Malang Kota.
Para suporter yang mengenakan seragam kebesaran warna biru ini juga menyalakan flare yang yang menyemburkan asap oranye.
Sebuah spanduk sepanjang lebih dari 20 meter juga dibentangkan di depan barisan pasukan polisi.
"Thanks Ongis Silup, Sam Teddy," demikian tulisan spanduk tersebut.
Mereka juga terus menyanyikan lagu-lagu Aremania yang sedikit diubah.
"Terima kasih, terima kasih, Bapak Teddy," demikian terus diulang.

Profil Teddy Minahasa
Irjen Pol Teddy Minahasa Putra adalah polisi kelahiran Pasuruan, 23 November 1970.
Ayahnya bernama H Abubakar (alm).
Sampai saat ini, keluarga besarnya masih banyak di Pasuruan.
Selain pernah menjadi Kapolresta Malang Kota, dia juga pernah Menjadi Kapolda Banten pada 2018, serta Kapolda Sumatera Barat pada 2021.
Teddy Minahasa juga pernah menjadi Ajudan Wapres RI Jusuf Kalla.
Dia juga pernah mendapat penghargaan Bintang Bhayangkara Nararya dari presiden Jokowi
Ditunjuknya Teddy Minahasa sebagai Kapolda Jatim menggantikan Nico Afinta tertuang dalam telegram rahasia (TR) Keputusan Kapolri Nomor: Kep/1386/X/2022 tanggal 10-10-2022 tetntang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Polri.
Nico yang sempat dikait-kaitkan terhadap Irjen Fredy Sambo dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J ditempatkan sebagai Staf Ahli (Sahli) Bidang Sosbud di Mabes Polri.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo membenarkan mutasi terhadap Kapolda Jatim.
"Iya beliau balik kandang jadi staf ahli. Dulu beliau pernah di staf ahli," jelasnya.
Disinggung terkait pencopotan Irjen Nico Afinta apakah sebagai imbas Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang?
"Mutasi adalah penyegaran setiap anggota dan mutasi itu sudah biasa di tubuh Polri," ungkap mantan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Senin (10/10/2022).
Desakan Kapolda Jatim dicopot
Sebelumnya, desakan pencopotan jabatan Kapolda Jatim digaungkan oleh Aremania pasca Tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).
Dalam tragedi tersebut, 131 suporter meninggal diduga dipicu oleh gas air mata yang ditembakkan oleh aparat keamanan yang menjaga laga Arema FC vs Persebaya.
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo terang-terangan membantah rumor pencopotan jabatan Irjen Nico Afinta.
Dedi menegaskan, pihaknya selalu mengedepankan profesionalisme dalam setiap tindakan.
Dedi mengaku hanya menyampaikan hasil identifikasi yang dilakukan tim bentukan Kapolri untuk mengusut kasus tragedi Kanjuruhan.
"Tim investigasi bekerja sesuai fakta hukum. Tim tidak berandai-andai dalam bekerja. Saya hanya menyampaikan update dari tim investigasi," ungkapnya.
Dedi meminta publik bersabar untuk selalu menanti informasi yang disampaikan oleh Humas Polri terkait insiden usai laga Arema FC melawan Persebaya .
"Kasus ini sudah tahap penyidikan. Kami masih kumpulkan alat bukti dan keterangan saksi, ahli dan petunjuk lainnya. Baru nanti pada saatnya kita akan menetapkan tersangka," katanya.
Menurut Dedi, ia mengkiaskan penentuan tersangka bukanlah perkara yang sederhana.
"Perlu ketelitian dan kehati-hatian sebelum menetapkan tersangka terhadap seseorang," tutupnya.
(eben haezer/tribunmataraman.com)