Berita Blitar
Kecelakaan Truk Tangki Pertamina di Garum Blitar, BBM 24 Ribu Ton Mengalir ke Sungai
Truk Tangki Pertamina terguling di Garum, Blitar. Selain menyebabkan macet, BBM seberat 24 ribu ton mengalir ke sungai.
TRIBUNMATARAMAN.COM - Kecelakaan truk tangki bermuatan BBM seberat 24.000 ton, yang terjadi di jalan raya Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Kamis (6/10/2022) dini hari, bukan hanya menyebabkan kemacetan Jalan raya Malang-Blitar.
Namun, diperkirakan muatannya, BBM yang terdiri dari solar seberat 16.000 ton dan pertalite seberat 8.000 ton, tak bisa diselamatkan.
BBM sebanyak itu tumpah lalu mengalir ke sungai Glondong yang ada di bawah jemabtan Wangkal Kerep tersebut.
"Belum diketahui apa penyebabnya kok bisa truk itu mengalami kecelakaan seperti itu (separah itu karena menabrak apapun yang ada di TKP)," kata AKP Kadek Aditya Yasa Putera, Kasat Lantas Polres Blitar.
Baca juga: Truk Tangki Pertamina Terguling di Blitar, Sebabkan BBM Tumpah ke Jalan dan Kemacetan Panjang
Kecelakaan itu terjadi ketika truk tangki nopol L 8851 UL, yang dikemudikan oleh M Alik (47), warga Kelurahan Janti Selatan, Kecamatan Sukun, Kota Malang, melaju dari arah timur atau Malang.
Informasinya, ia habis mengambil BBM seberat 24.000 ton, dari Surabaya. Itu terdiri dari solar seberat 16.000 ton dan pertalite seberat 8.000 ton, dan hendak dikirim ke SPBU Agung, yang hanya berjarak sekitar 700 meter sebelum TKP.
"Apakah sopirnya mengantuk atau ada penyebab lain, itu yang masih kami selidiki," paparnya.
Tepat di timur TKP, laju truk tangki yang berjalan ke arah barat itu mendadak tak terkendali. Sebab, ketika akan melintasi Jembatan Wangkalkerep, truk itu seperti tak terkendali, karena menyasak tiang beton setinggi perut orang dewasa, yang ada di ujung timur jembatan itu. Itu biasa dipakai pengamanan jembatan jika terjadi seperti itu--kecelakaan.
"Kok bisa oleng ke kanan atau memakan lajur kanan saat akan melintasi jembatan. Wong, jalannya juga ya tak berbelok atau juga tak turun--lurus," ujarnya.
Meski sudah menabrak dan merobohkan tujuh tiang pengaman jembatan di sebelah timur, namun truk itu tak berhenti. Ia masih melaju kencang hingga kembali tak terkendali. Di ujung barat jembatan itu, truk tangki itu menabrak tugu batas desa.
"Ya, seperti itu laju truk tangki itu (sepertinya jalannya menyisak karena habis menabrak sisi kanan atau utara jembatan, lalu menabrak tugu yang ada di kkirinya)," ungkapnya.
Dari kejadian itu, sepertinya tidak mungkin, kalau truk itu tak melaju kencang. Sebab, sehabis merobohkan tugu desa, truk itu juga belum berhenti. Itu masih menabrak pagar tembok kandang sapi milik Sukar (52), yang ada di barat tugu yang ditabrak dan roboh itu.
Akibatnya, pagar tembok itu roboh, setelah diseruduk dengan bodi depannya. Sehabis menabrak pagar tembok kandang sapi itu, truk tangki itu terguling ke kanan, hingga menyebabkan jalan raya itu tertutup bodinya. Sebab, bod depannya ambruk persis di depan tembok pagar itu, sedang bodi belakang truk dengan ban 14 biji itu melintang di tengah jalan.
"Berkali-kali menabrak dan baru terguling. Dugaannya, ya melaju dengan kencang," pungkasnya.