Tragedi Kanjuruhan
Pasutri Aremania Korban Tragedi Kanjuruhan Dimakamkan di Satu Liang, Anaknya Berusaha Tegar
Pasutri Aremania korban tragedi Kanjuruhan, dimakamkan dalam satu liang lahat. Pemakaman disaksikan anaknya yang tampak berusaha tegar.
TRIBUNMATARAMAN.COM - Pasutri Aremania yang jadi korban tragedi Kanjuruhan, Muhammad Yulianton (40) dan Devi Ratnasari (30), dimakamkan dalam satu liang lahat, Minggu (2/10/2022).
Pasutri warga Jalan Bareng Raya 2G RT 14 RW 8 Kelurahan Bareng Kecamatan Klojen Kota Malang tersebut, diberangkatkan dari rumah duka sekitar pukul 09.15 WIB dan dimakamkan di TPU Mergan.
Sesampainya di TPU, kedua jenazah dimasukkan ke dalam satu liang lahat secara bergantian. Dimulai dari Muhammad Yulianton, kemudian disusul oleh jenazah sang istri, yakni Devi Ratnasari.
Nampak raut kesedihan menyelimuti keluarga dan kerabat, saat proses pemakaman berlangsung.
Baca juga: Ayah Ibunya Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan, Bocah di Malang Kini Yatim Piatu
Dalam pemakaman itu, terlihat juga hadir putra dari pasutri itu yakni Muhammad Alfiansyah yang masih berusia 11 tahun
Ia terus memandangi jenazah orang tuanya saat dimakamkan. Meski sesekali terlihat meneteskan air mata, ia tetap berusaha tegar.
Salah satu tetangga korban, Rudi mengaku terkejut dengan adanya peristiwa itu. Ia tak menyangka, kejadian nahas itu merenggut nyawa pasutri tersebut.
"Kedua almarhum ini adalah sosok yang aktif dalam kegiatan di kampung. Kerja bakti selalu ikut dan aktif dalam berbagai kegiatan," ujarnya, Minggu (2/10/2022).
Baca juga: Momen Haru Istri Briptu Fajar Yoyok Pujianto Cium Batu Nisan Suami saat Pemakaman
Baca juga: Menko Muhadjir Effendy Sebut Korban Tragedi Kanjuruhan Sudah 130 Orang,Harus Ada yang Tanggung Jawab
Hal senada juga diungkapkan Ketua RT 14 Kelurahan Bareng, Suciati.
Ia menuturkan, bahwa almarhum Muhammad Yulianton merupakan seorang pekerja di salah satu rumah sakit swasta di Kota Malang. Sedangkan almarhum Devi Ratnasari, adalah seorang ibu rumah tangga.
"Sebenarnya, mereka ini adalah warga baru. Dulu tinggalnya di RT 1 Kelurahan Bareng. Setelah beli rumah disini, mereka pindah dan mulai menetap sejak tahun 2020," terangnya.
Dirinya juga menambahkan, meski warga baru di lingkungan tersebut, mereka berdua dikenal aktif dan akrab dengan para tetangga.
"Meski warga baru, kedua almarhum ini selalu aktif dan selalu membantu kalau ada kegiatan. Kerja bakti selalu ikut, dan selain itu juga akrab serta supel dengan para tetangga," pungkasnya.
(kukuh kurniawan/tribunmataraman.com)
