Tragedi Kanjuruhan

Menko Muhadjir Effendy Sebut Korban Tragedi Kanjuruhan Sudah 130 Orang,Harus Ada yang Tanggung Jawab

Menko PMK Muhadjir Effendy menyebut jumlah korban tragedi Kanjuruhan sudah mencapai 130 orang. Dia menyebut harus ada yang bertanggungjawab!

Editor: eben haezer
suryamalang/benni indo
Kondisi di luar Stadion Kanjuruhan sehari setelah tragedi kerusuhan yang menewaskan ratusan suporter Aremania. 

TRIBUNMATARAMAN.COM  - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy mengatakan harus ada yang bertanggungjawab atas tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan pasca pertandingan Arema FC menghadapi Persebaya Surabaya.

Hal itu disampaikan Muhadjir setelah melihat langsung kondisi Stadion Kanjuruhan, Minggu (2/10/2022). 

"Presiden memerintahkan untuk investigasi sesegera mungkin dan harus ada yang bertanggungjawab," ujar Muhadjir.

Mewakili pemerintah, Muhadjir menyesalkan terjadinya peristiwa kericuhan yang mengakibatkan ratusan oran menjadi korban meninggal dunia.

Baca juga: PT LIB Wajib Tanggung Jawab Usai Tolak Usulan Perubahan Kick Off Arema vs Persebaya Jadi Sore Hari

Saat memberikan keterangan, Muhadjir memperbarui data bahwa korban meninggal dunia akibat kericuhan telah mencapai 130 orang.

"Kondisi stadion tidak karuan karena terjadi kerusuhan. Arahan Presiden RI sudah jelas, pemerintah sangat menyesalkan peristiwa ini. Di saat kami mencoba memberikan kelonggaran dan menunju suasana endemi, kok diwarnai kejadian yang memilikuan. Kami juga memastikan bahwa yang menjadi korban meninggal maupun luka, mendapatkan pelayanan medis dan yang lain sebaik-baiknya," papar mantan Rektor UMM tersebut.

Kata Muhadjir, Presiden RI, Joko Wiodo juga meminta Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengkoordinasikan dengan pemerintah daerah. Muhadjir sendiri mengatakan telah berkoordinasi dengan Menteri Sosial, Tri Rismaharini untuk mengatur program santunan.

"Untuk sementara, kompetisi dihentikan terlebih dahulu sesuai instruksi presiden. Investigasi yang dilakukan, semakin cepat semakin baik," paparnya.

Muhadjir mengimbau warga yang kehilangan sanak keluarganya ketika hadir ke Stadion Kanjuruhan dapat menelusuri informasi di RS Saiful Anwar Kota Malang. Di sana, ada beberapa korban meninggal dunia yang belum teridentifikasi.

Baca juga: Momen Haru Istri Briptu Fajar Yoyok Pujianto Cium Batu Nisan Suami saat Pemakaman

Baca juga: Kisah Aremania Jember Terobos Gas Air Mata Demi Mencari Sahabatnya yang Ternyata Sudah Meninggal

Seorang penjual makanan di Stadion Kanjuruhan, HA (20) menuturkan bahwa ia melihat langsung bagaimana para Aremania berlari menyelamatkan diri dari kejaran petugas keamanan. Di saat banyak orang berlarian, HA juga mendengar suara lemparan batu.

Peristiwa itu terjadi beberapa saat setelah HA menutup warungnya. HA juga mengaku mendengar suara tembakan. Beberapa Aremania yagn mencoba menyelematkan diri mencoba membuka pintu gulung warungnya.

Mereka yang menyelamatkan diri ke warungnya HA berasal dari berbagai usia. Bahkan dikatakannya ada yang berusia sekitar 2 tahun.

"Mereka semua nangis. Sempat juga ada yang tanya ke anak usia TK itu, apa dia suka bola? Terus anak itu bilang 'mamah yang suka'," jelas dia.

Meskipun mampu menyelamatkan diri, HA bersama Aremania lainnya turut merasakan gas air mata. Gas tersebut ternyata sempat masuk ke warungnya sehingga membuatnya sesak napas. HA juga mengaku merasakan panas yang tidak nyaman untuk tubuh.

Ia membuka kembali warung sekitar pukul 2 pagi. HA dibuat kaget karena dampak kericuhan begitu memilukan. Banyak Aremania yang meninggal dunia. 

(Benni Indo/tribunmataraman.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved