Korban Pembunuhan
Korban Pembunuhan PNS Bapenda yang Dimutilasi & Dibakar Masih Misteri, Penjelasan Polisi Ditunggu
Tuning Suharningsih menyerahkan pada kepolisian agar bekerja menuntaskan kasus ini terlebih dahulu sehingga informasi yang beredar tidak simpang siur.
Penulis: Anas Miftakhudin | Editor: Anas Miftakhudin
"Angka Rp 3 miliar tidak digunakan semua. Di mana letak korupsinya, masih pendalaman dengan teman-teman kepolisian," kata Iswar.
Dia juga belum dapat memastikan, apakah hilangnya Iwan Budi berkaitan dengan kasus tersebut.
Dia mengaku, belum dapat informasi secara lengkap dari polisi.
Pada kasus yang tengah didalami polisi, kata Iswar, Iwan Budi baru diundang sebagai saksi.
Artinya, polisi masih mendalami dan menghimpun data.
"Belum masuk penyidikan, baru menghimpun data-data. Kami serahkan ke kepolisian pendalaman seperti apa, apakah ada hubungan menghilangnya Iwan dengan kasus, sementara ditangani kepolisian," paparnya.
Alami Penganiayaan
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Pol Djuhandani yang datang saat olah TKP menduga jasad yang terbakar di kawasan Marina, Kota Semarang, merupakan korban pembunuhan.
"Ada beberapa hal yang sepintas diduga sebagai korban pembunuhan," tutur Djuhandani saat olah TKP, Jumat (9/9/2022).
Di tubuh korban pembunuhan sepertinya terdapat bekas penganiayaan.
Temuan korban pembunuhan yang diduga Iwan Budi Paulus, PNS Bapenda Kota Semarang, petugas masih mendalami terkait kondisi korban.
Apakah saat dibakar kondisinya sudah meninggal dunia atau masih hidup.Untuk membuktikan apakah korban pembunuhan dibakar hidup-hidup, masih menunggu hasil labfor.
Dalam kasus korban pembunuhan ini, korban dibakar beserta motornya yang ditemukan di kawasan Marina Kota Semarang, Jumat (9/9/2022) menjadi perhatian Polrestabes Semarang.
Korban pembunuhan tragis dengan kondisi jasad hangus itu diduga Iwan Budi, pegawai Bapenda Kota Semarang.
Lelaki yang ditengarai korban pembunuhan itu Iwan PNS Kota Semarang saat ditemukan tanpa kepala, kaki kanan, dan dua tangan dari pergelangan.
Jasad tidak utuh tersebut ditemukan berdekatan dengan motor yang terakhir dikendarai.
Kondisi motor Honda Vario warna merah juga hangus terbakar.
Diduga kuat, untuk menghanguskan korban pembunuhan yang kondisi terpotong dan motor ditemukan bekas siraman bahan bakar jenis ensin.
Diduga kuat, orang yang membakar korban pembunuhan ini adalah psikopat.
Polrestabes Semarang yang menangani perkara langsung olah TKP. Polisi juga masih mengumpulkan barang bukti dan saksi untuk menguak siapa pelakunya.
Mayat yang terbakar diduga Iwan Budi pegawai Bapenda Kota Semarang, sebelumnya dilaporkan hilang lebih dari sepekan dan ditemukan Kamis (8/9/2022).
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar, lokasi olah TKP dilakukan di area PT Mandiri.
Lokasi tersebut dilaporkan oleh seorang warga bahwa Kamis (8/9/2022) Pukul 11.00 WIB telah menemukan bangkai kendaraan motor yang telah terbakar.
"Tadi malam dari lokasi ini Polsek mendapatkan laporan ditemukannya sebuah motor yang terbakar.
Namun, setelah dilakukan penyelidikan awal, ternyata yang terbakar di lokasi ini bukan hanya motor tapi diduga ada seseorang juga yang ikut terbakar," jelasnya di lokasi kejadian kawasan Marina Kota Semarang
Kendaraan yang terbakar itu masih meninggalkan pelat nomor polisi yakni H 9799 RA dan pelat tersebut berwarna merah atau pelat dinas
"Kalau pelat kendaraan ini adalah kendaraan yang digunakan oleh sdr Iwan Budi yang dilaporkan hilang tertanggal 24 Agustus 2022. Lebih kurang 14 hari yang lalu," ungkapnya
Irwan mengatakan, kepastian mengenai kebenaran identitas mayat tersebut, pihaknya akan melakukan pemeriksaan forensik terlebih dulu.
"Karena ini harus dibuktikan dulu apakah yang meninggal ini Iwan atau bukan.
Kalau kendaraannya diduga kuat iya, karena identik dengan nomor pelat, nomor rangka, nomor mesin itu sudah identik," ucapnya.
Kombes Irwan melanjutkan pada saat dilakukan olah TKP polisi juga menemukan tanda pengenal korban.
"Kemudian selain itu ada juga nametag, papan nama atas nama Iwan Budi P.
Apakah ini Iwan Budi P atau bukan, ini masih menunggu kepastian melalui pemeriksaan forensik dan tes DNA," jelasnya.
Irwan menjelaskan, kondisi kendaraan maupun korban terbakar 100 persen.
Namun hal itu berdasarkan penyelidikan kasat mata dari TKP Kemarin malam.
"Sudah kami laporkan pada Dirkrimum bahwa yang terbakar itu bagian leher ke bawah.
Kemudian, tidak ada kepala, kaki kanan, dua tangan dari pergelangan tidak ditemukan di TKP," tegasnya
Irwan menerangkan, tidak ditemukannya anggota tubuh yang hilang, juga bisa dimungkinkan dibawa binatang liar yang ada di sekitar area tersebut.
"Setelah ini kami akan melakukan pencarian dibantu anjing pelacak dari polrestabes," terangnya.
Istri Belum Percaya
Penemuan korban pembunuhan dengan kondisi tubuh terbakar dan sebagian anggota tubuh tidak ada, pihak keluarga masih belum percaya jika jasad yang ditemukan di semak-semak Jalan Raya Semarang Barat adalah Iwan Budi pegawai Bapenda Kota Semarang.
Istri Iwan, Ony, mengatakan awalnya mendapatkan kabar dan diminta ke Polrestabes.
Namun dirinya belum mengetahui apa yang terjadi.
"Waktu itu saya diminta ke sana. Tapi saya belum dapat kabar apapun sebenarnya yang terjadi itu apa," ujarnya saat disambangi tribunjateng.com di kediamannya.
Setelah beberapa jam, adiknya mengabari bahwa kendaraan yang digunakan Iwan ditemukan.
Kabar penemuan jasad beserta motor dinas tersebut dari teman-temannya.
"Teman-teman saya menghubungi melalui whatsapp yang kuat dan sabar.
Saya belum tahu apa yang terjadi," ujarnya.
Ony menuturkan selama suaminya belum pulang ke rumah, dirinya tidak pernah mengikuti perkembangan terbaru yang disiarkan media.
Bahkan pihaknya tidak percaya atas kabar yang tersebar di masyarakat.
"Saya bilang ke anak-anak saya, jangan percaya dengan orang lain, percaya dengan papa mamamu," jelasnya.
Kronologi penemuan mayat l
Kronologi penemuan mayat diduga jasad pegawai Bapenda Kota Semarang, Iwan Budi.
Berawal dari temuan motor yang telah terbakar di kawasan Pantai Marina Semarang, Kamis (8/9/2022).
Yang pertama kali melihat motor tersebut adalah operator alat berat buldoser bernama Slamet.
Slamet menuturkan, ia tengah bekerja membersihkan rumput di sekitar lokasi.
Saat itulah ia melihat motor yang sudah terbakar. Ia tidak melihat mayatnya.
"Saya sedang bekerja bersihin ilalalang, lihat ada motor, terus laporan sama mandor," jelasnya di lokasi kejadian Kawasan pantai maria Kota Semarang, Jumat (9/9/2022)
"Jam sebelasan siang, kemarin siang, terus saya laporan dengan mandor ditindaklanjuti oleh mandor," ucapnya menambahkan.
Setelah mengetahui dan melaporkan dirinya kembali melanjutkan aktifitasnya sampai selesai.
"Masih kerja lagi sampai sore saya, saya cuman lihat saja turun saja tidak," katanya.
Olah TKP
Sementara itu pihak kepolisian melakukan olah TKP penemuan mayat diduga Iwan Budi PNS Kota Semarang, Jumat (9/9/2022).
Mayat diduga Iwan pegawai Bapenda Kota Semarang ditemukan Kamis (8/9/2022) sekitar pukul 17.00 di lahan kosong di Jalan Marina Raya.
Mayat diduga Iwan ditemukan hangus terbakar dan tidak utuh dengan kepala hilang.
Pelaku pembunuhan diduga memutilasi korban.
Selain itu, kondisi motor Vario merah juga kondisi hangus terbakar.
Untuk menemukan bagian kepala, penyelidik dibantu anjing pelacak.
Setelah dinyatakan hilang, Iwan Budi pegawai Bapenda Kota Semarang diduga ditemukan meninggal di Jalan Marina Raya, Kota Semarang, Kamis (8/9/2022) pukul 17.00.
Jenazah Iwan berada tak jauh dari motor Vario Merah yang dia terakhir kendarai.
Kondisi motor Iwan dalam kondisi hangus terbakar.
Dalam olah TPTKP oleh tim inafis Polrestabes Semarang ditemukan laptop, pisau, Hp, Monogram PNS dan papan nama An. IWAN BUDI PAULUS keadaan terbakar.
Sempat Dilaporkan Hilang
Hilangnya pegawai Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang, Iwan Budi, makin menemukan titik terang.
Iwan terakhir terdeteksi CCTV saat berada di Traffic light AKPOL pada Rabu (24/8/2022) lalu.
Rupanya dibalik menghilangnya Iwan ternyata beredar kabar diperiksa oleh Ditreskrimsus Polda Jateng.
Iwan diadukan atas dugaan penyelewengan aset.
Dirreskrimsus Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagyo membenarkan Iwan menghilang sehari saat diundang Ditreskrimsus untuk dimintai keterangan.
Undangan tersebut merupakan tindak lanjut dari aduan masyarakat.
"Saat ini baru tahap pengumpulan bahan keterangan. Kami baru memanggil Iwan pada Kamis (25/8/2022)," ujarnya saat dihubungi tribunjateng.com, Senin (5/9/2022).

Menurutnya, pihak Ditreskrimsus telah berkomunikasi dengan Iwan bahwa akan diperiksa.
Saat Iwan bersedia memenuhi panggilan Ditreskrimsus Polda Jateng.
"Namun setelah tanggal 25 sudah tidak berita lagi," imbuhnya.
Kombes Bagyo menuturkan Iwan diadukan atas dugaan penyelewengan aset pemerintah.
Namun pihaknya saat ini sedang melakukan pendalaman dan mencari bukti-bukti atas aduan tersebut.
"Panggilan Iwan baru sekali. Kalau sebelum tanggal 25 kami sering melakukan komunikasi.
Kami mengirimkan surat klarifikasi untuk meminta penjelasan. Setelah itu sudah tidak ada," tutur dia.
Terkait kaburnya Iwan, Lanjutnya, pihak keluarga telah membuat laporan di Polrestabes Semarang.
Pihak keluarga sudah diperiksa dan menanyakan keberadaan Iwan.
"Keluarganya menyatakan tidak tahu kemana perginya. Katanya ada acara.
Setelah acara tidak balik-balik," jelasnya.
Meski iwan pergi dan tidak memenuhi panggilan, pihaknya tetap akan memanggil pihak lainnya.
Ada beberapa orang yang akan diperiksa sesuai aduan tersebut.
"Kami belum pasti juga. Kami masih butuh pendalaman materi juga," tutur dia.
Sementara itu Kepala Bapenda Kota Semarang Indriyasari mengaku mengelak adanya aduan yang dilayangkan terhadap stafnya yakni Iwan yang hilang pekan lalu.
Dirinya mengaku tidak tahu adanya aduan tersebut.
"Saya tidak tahu malahan.
Yang jelas sampai sekarang belum ketemu dan tidak ada kabar," jelas wanita akrab disapa Iin.
Iin menuturkan selama dikantor Iwan tidak ada masalah dengan pekerjaannya.
Selama Iwan dinilai bagus dalam bekerja.
"Selama ini kerjanya bagus-bagus saja," ujarnya.
Ia menuturkan hilangnya Iwan telah dilaporkan ke Polisi.
Namun pihaknya terbuka jika ada masyarakat jika mengetahui keberadaan Iwan.
"Keluarganya seperti masih menunggu kabar.
Kami juga terus berkomunikasi dengan pihak keluarga dan kepolisian untuk mencari keberadaan," ujarnya.(Tribun Jateng)
• Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Mataraman
(tribunmataraman.com)