Berita Jawa Timur

Berantas Kemiskinan Ekstrem, Dinas Sosial Jatim Kucurkan Bantuan Rp 1,6 Miliar 

Di perubahan anggaran APBD 2022 Jatim, ada alokasi dana sebesar Rp 1,6 miliar untuk membantu masyarakat agar bisa terentas dari kemiskinan ekstrem

Editor: eben haezer
surabaya.tribunnews.com/fatimatuz zahroh
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Alwi 

TRIBUNMATARAMAN.COM - Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya keras memberantas kemiskinan ekstrem.

Di perubahan anggaran APBD 2022, setidaknya ada alokasi dana sebesar Rp 1,6 miliar untuk membantu masyarakat agar bisa terentas dari kemiskinan ekstrem.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Alwi menuturkan bahwa di tahun 2022 ini Pemprov Jatim memiliki agenda besar untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di 25 kabupaten kota.

Agenda itu merupakan perpanjangan dari program pusat mengentaskan kemiskinan ekstrem secara nasional. 

“Di perubahan APBD tahun 2022 ini kita ada anggaran Rp 1,6 miliar untuk bantuan usaha pada masyarakat tak mampu. Pertama yaitu untuk program bantuan kelompok usaha bersama (Kube) dan kedua untuk program wanita rawan sosial ekonomi (WRSE),” tutur Alwi pada Surya, Selasa (6/9/2022). 

Penambahan anggaran Rp 1,6 miliar di APBD perubahan tersebut melengkapi program yang sama yang telah dialokasikan sebelumnya di APBD murni tahun 2022 dengan nilai anggaran Rp 1,4 miliar.

Untuk anggaran Rp 1,6 miliar yang telah dialokasikan di APBD perubahan 2022, dikatakan Alwi akan dilaksanakan dengan sasaran dua kabupaten kota. Yaitu di Kabupaten Blitar dan Kota Malang. Dua daerah ini akan menjadi sasaran pengembangan program Kube maupun WRSE.

“Jadi sasaran untuk program kali ini hanya untuk sasaran di Kabupaten Blitar dan Kota Malang. Untuk program Kube penerimanya ada 320 kelompok usaha, masing-masing Kabupaten Malang 160 penerima, dan Kota Malang juga 160 penerima,” tegas Alwi.

Penerima program bantuan Kube ini akan mendapatkan dana bantuan pengembangan usaha sebesar Rp 3 juta. Yang diharapkan bisa menjadi tambahan modal agar kelompok usaha bersama yang dijalankan bisa berputar dan menghasilkan peningkatan ekonomi pada seluruh anggotanya.

“Sedangkan untuk WRSE penerimanya ada 162 orang. Masing-masing untuk Kabupaten Blitar 81 penerima dan Kota Malang sebanyak 81 penerima,” tegas Alwi.

Untuk program WRSE ini, penerimanya mendapatkan bantuan senilai Rp 3 juta. Sama seperti program Kube, menurut Alwi, penerima program WRSE ini adalah ibu-ibu yang memiliki masalah sosial dan rentan miskin. Seperti single parent maupun ibu-ibu tulang punggung keluarga, atau juga ibu-ibu yang memiliki cikal bakal usaha. 

“Jadi mereka kita bantu agar tidak sampai miskin ekstrem. Tidak sampai miskin. Dengan bantuan ini mereka bisa menjalankan usaha dan bisa menghidupi keluarganya,” tegas Alwi.

Lebih lanjut Alwi mengatakan bahwa Pemprov Jatim di bawah komando Gubernur Khofifah Indar Parawansa serius dalam menanggulangi kemiskinan. Program percepangan penanggulangan kemiskinan ekstrem secara terus dilakukan agar pemerataan Kesejahteraan bisa terwujud di Jatim.

“Seperti program Kube dan WRSE di APBD murni 2022 juga sudah kita laksanakan. Dengan sasaran Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Ngawi, Kota Probolinggo dan Kabupaten Trenggalek. Harapannya masyarakat bisa terbantu dan ekonomi Jatim bisa bangkit dengan masyarakatnya sejahtera secara merata,” pungkas Alwi.

(fatimatuz zahroh/tribunmataraman.com)

Dapatkan berita menarik lainnya di Google News, Klik Tribun Mataraman 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved