Misteri Pembunuhan Brigadir J

ADA KEKEJAMAN yang Dirahasiakan, Rosti Syok Selalu Dengar Cerita Baik dari Anaknya Soal Ferdy Sambo

Brigadir J selalu bercerita mengenai sosok Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang dikenal baik hati kepada ibunya.

Editor: faridmukarrom
Istimewa
Rosti Simanjuntak Ibu Brigadir J dan Ferdy Sambo 

TRIBUNMATARAMAN.com | JAMBI - Ibu Brigadir J masih syok, dengan kasus pembunuhan yang menimpa anaknya.

Bagaimana tidak, selama ini, Brigadir J selalu bercerita mengenai sosok Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang dikenal baik hati kepada ibunya.

Namun siapa sangka, di balik itu, ada kekejaman yang dirasakan oleh Brigadir J dan tak pernah diungkapkan kepada ibunya.

Sementara itu sosok Brigadir J dikenal religius dan rajin berdoa sejak kecil hingga menjadi polisi.

Bahkan tak hanya itu Brigadir J diketahui jadi anak yang rajin dan berbakti kepada orangtuanya.

Seperti itulah yang disampaikan Rosti Simanjuntak, ibu Brigadir J saat mengungkapkan kebiasaan baik anaknya sejak kecil.

Rosti menceritakan Brigadir Yosua merupakan anak yang selalu memberi kabar dan meminta doa kepada dirinya saat akan pergi termasuk saat bertugas.

Dirinya menceritakan saat tugas pengawalan di Istana Merdeka, bagaiman sosok Brigadir Yosua ini selalu meminta doa.

"Dia masih minta doa ke mamanya, mak doakan saya, saya lagi pengawalan di Istana Merdeka, iya anakku baik baik, waspada, iya mamak sayang, selalu begitu," ungkap Rosti, Minggu (28/8/2022).

Termasuk saat terakhir tugas pengawalan bersama rombongan Irjen Ferdy Sambo ke Magelang.

Saat akan pergi ke Magelang diungkap Rosti, Brigadir Yosua meminta doa kepada dirinya.

"Kayak terakhir kemarin waktu mau pengawalan juga dia selalu minta doa, mak doakan abang ya mak ya, pengawalan ke Magelang. Sama siapa nak? saya kan selalu begitu , dalam rangka apa anakku? pengawalan bapak sama ibu sama mbak (anak Ferdy Sambo) mau ke sekolah," Kenang Rosti.

Ia mengatakan bahwa Brigadir Yosua tidak pernah lepas meminta doa kemanapun perginya, dan selalu memberikan kabar.

Bahkan ke pasar, mau olahraga, ibadah dengan keluarga Ferdy Sambo selalu memberikan kebar baik melalui pesan ataupun video call.

"Ke pasar aja ngabari, mau olahraga, karena hobby orang itu (Ferdy Sambo) sama ya, selalu olahraga sama bapak kadang video call, Kalau lagi ibadah pun begitu, mak ini lagi ibadah sama bapak sama ibu sambil ditunjukan di video call, iya salam ya sama bapak ibu, iya kembali salam mama," ujarnya.

Ini yang menjadi alasan Rosti menjadi histeris, karena Brigadir Yosua selalu memberi kabar kedekatan bersama Ferdy Sambo.

Dan kejadian ini membuatnya tidak menyangka di balik cerita kebaikan Ferdy Sambo ada kekejaman dalam dirinya.

"Itulah yang membuat saya histeris, sering ditunjukan kedekatan dengan Ferdy Sambo dengan ibu, Nggak nyangka sangat berat sekali," tutupnya.

Putri Candrawathi Ngotot Jadi Korban Pelecehan

Putri Candrawathi istri Ferdy Sambo telah resmi diperiksa oleh polisi untuk pertama kalinya sebagai tersangka.

Diketahui Putri Candrawathi itu telah datang memenuhi penggilan penyidik Bareskrim Polri.

Dalam pemeriksaan itu, Putri tetap bersikeras sebagai korban, meski sudah menjadi tersangka pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Kuasa hukum Putri Candrawathi, Arman Hanis, mengatakan, kliennya mendapatkan sekitar 80 pertanyaan yang dilayangkan penyidik Polri dalam pemeriksaan yang dimulai pada Jumat pagi.

Dalam pemeriksaan, Putri tetap mengaku sebagai korban tindakan asusila ataupun korban kekerasan seksual dalam perkara ini.

"Kurang lebih ada 80-an (pertanyaan). Ibu PC juga menjelaskan dalam pemeriksaan bahwa beliau adalah korban tindakan asusila atau kekerasan seksual dalam perkara ini, itu dalam BAP disampaikan seperti itu," kata Arman kepada awak media, Sabtu (27/8/2022).

Arman menuturkan, Putri membantah sangkaan penyidik terhadapnya, termasuk sangkaan terkait Pasal 340 KUHP mengenai pembunuhan berencana.

Keterangan tersebut, kata Arman, juga telah dicatat oleh penyidik dalam BAP. Begitu pun kronologi kejadian yang terjadi di Magelang.

"Klien kami Ibu PC telah menjawab seluruh pertanyaan dalam BAP, termasuk dugaan yang disangkakan kepada Ibu PC. Berdasarkan klien kami dalam BAP tersebut, dugaan tersebut tidaklah akurat," sebut Arman.

Lebih lanjut Arman meyakini bahwa perkara yang dihadapi kliennya akan semakin jelas dan terang. Nantinya saat di persidangan, bukti-bukti bakal disampaikan.

"Kami tim kuasa hukum mempunyai keyakinan bahwa perkara ini akan semakin jelas dan terang, saatnya nanti dalam persidangan akan dibuktikan. Intinya kami menghormati penyidik," tuturnya.

Belum Ada Permintaan Maaf

Sementara itu pasca pemeiksaan belum ada permintaan maaf yang disampaikan oleh pihak Putri Candrawathi kepada Brigadir Yosua.

Hal ini seakan sama dengan yang dilakukan Ferdy Sambo saat meminta maaf ke institusi Polri, tetapi tak meminta maaf ke keluarga Brigadir J.

Sebelumnya diberitakan, saat tiba di Bareskrim Polri pukul 10.57 WIB pada Jumat (26/8/2022), Putri menghindar dari bidikan kamera puluhan wartawan yang menunggunya di pintu belakang Gedung Awaloedin Djamil Bareskrim Polri.

Wartawan sempat melihat mobil Innova warna hitam milik Putri masuk ke area Bareskrim Polri.

Saat mobil tersebut tiba di Bareskrim Mabes Polri, awak media langsung mengejar hingga ke pelataran parkir. Tak ada tanda-tanda Putri akan keluar dari mobil berjenis Kijang Innova, mobil itu justru berjalan perlahan menuju pintu keluar.

Mobil yang ditumpangi Putri kemudian menghilang di ujung pintu keluar.

Keluarga Brigadir J Tak Masalah Ferdy Sambo Enggan Minta Maaf

Keluarga Brigadir J tak mempermasalahkan meskipun Irjen Ferdy Sambo tak menyampaikan permintaan maaf.

Diketahui sebelumnya menjelang sidang etik, Irjen Ferdy Sambo menyampaikan permohonan maaf ke institusi Polri.

Namun menariknya, Ferdy Sambo tak sedikitpun menyinggung permintaan maaf kepada keluarga Brigadir J.

Sambo memang sempat menyampaikan belasungkawa beberapa waktu lalu, namun tidak ada kata maaf terlontar untuk keluarga Brigadir J.

Menanggapi surat permohonan maaf dari Ferdy Sambo tersebut, keluarga Brigadir J melalui sang bibi Roslin Simanjutak mengatakan bahwa permintaan maaf tersebut memang harus dilakukan karena membuat nama institusi Polri rusak.

"Seharusnya dia memang minta maaf ke institusi kepolisian karena gegara ulah dia jadi masyarakat Indonesia tidak mempercayai institusi kepolisian, nama institusi kepolisian jadi tercoreng karena ulang dia," ujar Roslin, Kamis (25/8/2022).

Lebih lanjut kata Roslin, karena dia membunuh ajudannya akhirnya masyarakat Indonesia geram melihat anggota polisi.

Karena hal itu Roslin menyebut tepat jika Ferdy Sambo meminta maaf kepada institusi Polri.

Terkait dengan tidak adanya permintaan maaf Ferdy Sambo kepada keluarga Brigadir J, Roslin mengatakan permintaan maaf tersebut tidak perlu.

"Kalau buat kami Pak Sambo nggak perlu minta maaf. Kami minta dia dipecat secara tidak hormat, karena bagi kami permintaan maaf dia tidak perlu, yang penting dia dihukum seberat beratnya sesuai pasal 340," jelasnya.

Meski begitu, kata Roslin jika Ferdy Sambo meminta maaf, sebagai manusia keluarga Brigadir J akan menerima, namun tetap meminta hukuman terberat tetap dijatuhakan.

"Kalau dia minta maaf ya kita terima tapi ya tetap hukuman berlaku yang seberat beratnya," tutupnya.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved