Berita Tulungagung
Terdampak Proyek Jembatan Baru Ngujang, Monumen Batalyon Legendaris di Ngantru Akan Dipindahkan
Kodam V/Brawijaya akan memindahkan Monumen Sikatan yang ada di utara Jembatan Ngujang 1 Kecamatan Ngantru karena terdampak proyek jembatan baru
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.com | TULUNGAGUNG - Kodam V/Brawijaya akan memindahkan Monumen Sikatan yang ada di utara Jembatan Ngujang 1 Kecamatan Ngantru.
Penyebabnya lokasi monumen saat ini akan terkena proyek pengerjaan jembatan baru.
Monumen ini ada di pojok tenggara Simpang Tiga Ngantru.
Lokasinya agak turun dari jalan, menuju ke arah aliran Sungai Brantas.
Monumen megah ini menggambarkan patung tentara yang sedang sedang memegang senapan.
Pemindahan ini diakui oleh Komandan Kodim 0807/Tulungagung, Letkol (Czi) Nooris Agus Rinanto, Selasa (16/8/2022).
Menurutnya, pemindahan itu tengah dikoordinasikan oleh PPK 2.1 Jawa Timur Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) dengan Kodam V/Brawijaya.
"Pihak PPK tengah berkoordinasi dengan Kodam V/Brawijaya," terang Letkol Nooris.
Lanjutnya, pihak PPK sudah bersurat ke Kodam V/Brwijaya.
Namun Nooris mengaku tidak tahu surat balasan dari Kodam.
Sementara sudah ada tim dari Kodam/V Brawijaya yang turun ke lapangan, melihat kondisi monumen.
"Tim Kodam sudah di lapangan, kami belum tahu selanjutnya," sambungnya.
Tim dari Kodam yang akan memutuskan lokasi pemindahan monumen ini.
Apakah akan digeser saja, atau dipindahkan ke lokasi baru.
Berdasar tulisan di atasnya, monumen ini diresmikan pada hari Senin, 28 April 1986.
Peresmian dilakukan oleh Mayjen Purnawirawan R Mochammad Sabirin Mochtar, mantan Dan Mobat Sikatan.
Beliau adalah komandan pertama Batalyon Sikatan.
Monumen ini didirikan untuk mengenang perjuangan pasukan Mobile Batalyon Sikatan.
Bermula saat tahun1948 Belanda melancarkan agresi militer ke-2.
Agresi ini dilawan para pejuang kemerdekaan dengan perang gerilya.
Salah satunya dari Batalyon Sikatan yang berkedudukan di Ngantru, Tulungagung.
Batalyon ini sangat legendaris karena dikenal tangguh di medan perang dan tidak pernah gagal tugas.
Nama sikatan bukan sekedar menunjuk nama burung, namun juga mengacu sebagai batalyon tukang sikat (tukang menghajar) musuh.
Batalyon ini selalu membuat Belanda kewalahan dengan strategi hit and run (serang lalu kabur).
Monumen ini berdiri tidak jauh dari mulut Jembatan Ngujang dari arah utara atau Kediri.
Jembatan yang sudah tua ini akan diperbaiki dengan membangun jembatan baru di sisi timur.
Lokasi proyek ini berada tepat dimana monumen ini berdiri.