Berita Tulungagung
Polisi Autopsi Wanita yang Dirudapaksa Teman Saat Pingsan Akibat Kecelakaan Lalu Meninggal Dunia
Personel Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung melakukan autopsi jenazah BM (30), korban kecelakaan dan rudapaksa
Penulis: David Yohanes | Editor: faridmukarrom
Laporan Wartawan Tribun Mataraman David Yohanes
TRIBUNMATARAMAN.com | TULUNGAGUNG - Personel Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung melakukan autopsi jenazah BM (30), korban kecelakaan dan rudapaksa warga Kecamatan Pucanglaban, Selasa (16/8/2022) malam.
Autopsi dilaksanakan di Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak Tulungagung, dengan menggandeng dokter forensik RS Bhayangkara Kediri.
Personel Inafis, dokter forensik dan personel IKF mulai memasuki ruangan autopsi pukul 22.30 WIB.
Menurut Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu M Anshori, autopsi diperlukan untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Sebab sebelum meninggal BM kecelakaan lalu lintas bersama ADB (26), lalu dirudapaksa oleh ADB.
"Apakah korban meninggal karena luka saat kecelakaan, atau karena perbuatan tersangka (ADB)," ucap Anshori.
Selain itu autopsi juga untuk mencari alat bukti rudapaksa yang dilakukan ADB.
Sebelumnya ADB mengaku di depan penyidik, diri telah sekali menyetubuhi BM.
Namun pengakuan itu harus didukung dengan alat bukti yang memadai.
"Nanti akan dibuktikan oleh ahli, apakah memang sudah terjadi persetubuhan saat korban pingsan," sambung Anshori.
Sebelumnya pihak keluarga melaporkan perbuatan ADB ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Tulungagung.
Namun pihak keluarga menolak autopsi jenazah BM.
Polisi melakukan pendekatan pentingnya autopsi untuk menguatkan bukti di pengadilan.
"Kalau ada tuntutan proses hukum, kami tidak bisa buktikan jika tidak autopsi," pungkas Anshori.
Petaka yang menimpa BM terjadi pada Senin (15/8/2022) dini hari.
Ia mengajak ADB yang sudah dikenalnya untuk cari makan di wilayah Kota Tulungagung.
Mereka berboncengan sepeda motor Honda PCX dari wilayah Kecamatan Rejotangan.
Namun sesampai di simpang empat Jepun Tulungagung, mereka jatuh dari Motor karena bersenggolan dengan bus.
Saat itu BM pingsan, namun ADB tetap memaksa memboncengnya.
Ia lalu minta tolong orang tak dikenal untuk memegangi BM dan dibawa pulang ke rumahnya di Desa Panjerejo, Kecamatan Rejotangan.
Bukannya ditolong, ADB malah merudapaksa BM selama pingsan.
Saat ADB ke bengkel untuk membetulkan motornya yang rusak, seseorang dengan inisial N membawanya ke rumah sakit.
Suami BM, RW (43) melaporkan ADB ke Polres Tulungagung dengan tudingan mencabuli BM saat pingsan.
Namun nahas, BM meninggal dunia pada Selasa (16/8/2022) pagi.