Sosok Irjen Pol Ferdy Sambo
Sosok Irjen Ferdy Sambo Lulusan Akpol 1994 Sudah Menyandang Pangkat 2 Bintang
Pengungkapan kasus Kopi mengandung racun sianida 2016. Pengungkapan kasus Perdagangan Orang Jaringan Timur Tengah 2018
Penulis: Anas Miftakhudin | Editor: Anas Miftakhudin
TRIBUNMATARAMAN.COM - Karier Irjen Pol Ferdy Sambo SH SIK MH tergolong moncer di bidang kepolisian.
Bahkan sosok Ferdy Sambo ini beberapa kali mengungkap kejahatan berskala besar. Seperti kopi sianida, bom Sarinah, kebakaran gedung Kejagung dan sederet kasus besar lainnya.
Perwira tinggi itu kelahiran 9 Februari 1973) dan sejak 16 November 2020 menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Baca juga: Cara Kematian Brigpol Yosua Masih Tanda Tanya, Dibabat Sajam Dulu atau Langsung Ditembak
Baca juga: Di Balik Baku Tembak Antarajudan, Kadiv Propam Saksi Kunci Kapolri Harus Nonaktifkan Ungkap Motifnya
Baca juga: TERBARU Baku Tembak Antarajudan Kadiv Propam, IPW Instruksikan Kapolri Bentuk Tim Pencari Fakta
Pria berusia 49 tahun itu lahir di Sulawesi Selatan. Ia lulus dari Akademi Kepolisian tahun 1994. Kini ia sudah menyandang pangkat dua bintang di pundak.
Ferdy berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Dirtipidum Bareskrim Polri.
Riwayat Pendidikan
Akademi Kepolisian (1994)
PTIK (2003)
Sespimen (2008)
Sespimti (2018 / 2)
Karier pertama di dunia kepolisian sebagai Pamapta C Polres Metro Jakarta Timur (1995)
Katim Tekab Polres Metro Jakarta Timur (1995)
Kanit Resintel Polsek Metro Pasar Rebo Polres Metro Jakarta Timur (1997).
Baca juga: TERBARU Baku Tembak Antarajudan Kadiv Propam, IPW Instruksikan Kapolri Bentuk Tim Pencari Fakta
Baca juga: Eker-ekeran Antarajudan di Rumdin Kadiv Propam Berakhir Baku Tembak, Keluarga Kecewa Soal Pemakaman
Baca juga: Ajudan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo Tewas Diterjang 4 Peluru, Tubuh juga Penuh Luka Dibabat Sajam
Kanit Resintel Polsek Metro Cakung Polres Metro Jakarta Timur (1997)
Wakapolsek Metro Matraman Polres Metro Jakarta Timur (1999)
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur (2001)
Kasat Reskrim Polres Bogor Polda Jabar (2003)
Kanit IV Satops I Dit Reskrim Polda Jabar (2004)
Kasubbag Reskrim Polwil Bogor (2005)
Wakapolres Sumedang Polda Jabar (2007)
Kasiaga Ops Biroops Polda Metro Jaya (2008)
Kasat V Ranmor Dit Reskrimum Polda Metro Jaya (2009)
Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat (2010)
Kapolres Purbalingga (2012)
Kapolres Brebes (2013)[1]
Wadirreskrimum Polda Metro Jaya (2015)
Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri[4] (2016)
Kasubdit III Dittipidum Bareskrim Polri (2016)[5]
Koorspripim Polri (2018)
Dirtipidum Bareskrim Polri (2019)
Kadivpropam Polri (2020)
Tanda Jasa
Bintang Bhayangkara Nararya
* Kesetiaan 24 Tahun
* Kesetiaan 16 Tahun
* Kesetiaan 8 Tahun
* Jana Utama
* Ksatria Bhayangkara
* Karya Bhakti
* Dwidja Sistha
* Bhakti Nusa
* Dharma Nusa
* Operasi Kepolisian
* Kebaktian Sosial
Brevet
Brevet Kavaleri Kuda
Brevet Tank Kavaleri
Brevet Penyidik Utama
Brevet Selam Polri
Brevet SAR Polri
Penugasan Luar Negeri
4th CTF Summit, Bangkok 7 November 2018
Sidang Umum Interpol, Dubai 18 November 2018
Police Specialist Conference, Singapore 28 November 2018
Victoria Police and Leadership in CT, Melbourne 10 Desember 2018
Kasus terkenal yang ditangani
Bom Sarinah Thamrin (2016)
Pengungkapan kasus Kopi mengandung racun sianida 2016
Pengungkapan kasus Perdagangan Orang Jaringan Timur Tengah 2018
Penangkapan dan Pengungkapan kasus Surat Palsu DPO tsk Joko Tjandra 2020
Pengungkapan kasus Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung RI 2020.
Terbaru, Ferdy Sambo yang sudah menjabat Kadiv Propam mengalami cobaan.
Salah satu ajudannya tewas. Versi kepolisian Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat ditembak oleh temannya sendiri Bharada E.
Penembakan berlangsung Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB di rumah dinas Ferdy abo di kawasan Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Namun di tubuh korban Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat juga ada sejmlah luka sayat benda tajam.
Luka tersebut diketahui setelah ibu korban melihat kondisi anaknya sebelum dimakamkan.
Apakah korban sebelum ditembak dianiaya lebih dulu kemudian diakhir sesi ditembak? Semuanya masih ditangani polisi. (Wikipedia)