Sekolah SPI
Sekolah SPI Komitmen Tunjukkan Prestasi Walau Dicibir Netizen Terkait Dugaan Asusila JE
Cibiran netizen dinilai menyerang mental anak-anak yang tengah belajar di SPI. Karena podcast itu dinilai mengandung pembicaraan vulgar.
Penulis: Anas Miftakhudin | Editor: Anas Miftakhudin
TRIBUNMATARAMAN.COM - Beberapa podcast di Youtube yang membahas kasus asusila dengan salah satu mantan alumni Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) Batu, berdampak serius bagi para siswa-siswi yang saat ini tengah menempuh pendidikan.
Cibiran netizen dinilai menyerang mental anak-anak yang tengah belajar di SPI.
Karena podcast itu dinilai mengandung pembicaraan vulgar dan terkesan tidak mendidik.
Padahal perkara dengan terdakwa JE, salah satu pendiri SPI, saat ini tengah disidangkan secara tertutup di Pengadilan Negeri (PN) Kota Malang.
Kepala sekolah SPI, Risna Amalia, mengatakan meski tidak bisa membendung cibiran netizen di YouTube, para siswa telah berkomitmen untuk terus belajar dengan menunjukkan prestasi.
"Para siswa/siswi di sana merasa tidak bisa membendung comment orang-orang soal podcast dan lain-lain, tapi mereka akan menunjukkan dengan prestasi. Untuk menunjukkan selama ini tidak ada peristiwa apapun seperti yang diberitakan," ujar Risna Amalia dalam tayangan YouTube Kanal Anak Bangsa.
Menurut Risna, sekolah SPI selama berdiri hingga sekarang terus mendapat pengawasan dan pembinaan dari dinas terkait untuk memastikan proses belajar mengajar di sekolah.
"Pengawas dan pembina dari Dinas Pendidikan Provinsi selalu datang setiap minggu, mulai awal sekolah berdiri. Memastikan proses belajar mengajar dan tidak ada peristiwa apapun," ungkap Risna.
Tidak hanya Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Sekolah SPI juga diperiksa oleh Inspektorat Jenderal dari Jakarta selama 10 hari.
Hasilnya jufa tidak ditemukan adanya pencabulan seperti yang selama ini di isukan secara massif.
"Bahkan pemeriksaan dari Inspektorat Jenderal dari Jakarta selama 10 hari di SPI, menghasilkan baik baik saja," tegas Risna.
SPI MoU dengan Ubaya
Beberapa waktu lalu, Universitas Surabaya (UBAYA) menandatangani nota kesepahaman MoU (memorandum of understanding) dengan Yayasan Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) juga MIC Transformer di Center & Kampung Kidz Sekolah SPI Kota Batu, Selasa (5/4/2022).
MoU itu ditandatangani langsung oleh Prof Sujoko Efferin PhD selaku Direktur UBAYA InnovAction Hub, dan Direktur MIC Transformer Ino Mulyadi SE MM CFP.
MIC Transformer merupakan salah satu partner Yayasan SPI dalam pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia).
Sedangkan Aktivitas MIC Transformer dalam pelatihan dan peningkatan SDM kebanyakan dilakukan dilingkup sekolah SPI.
"Kerja sama ini kita buat dan kita laksanakan di tempat yang namanya transformer. Inilah tempat kami yang menjadi Live Intenpreneurship dari Sekolah Tinggi Kewirausahaan SPI. Jadi kami banyak melakukan aktivitas di tempat ini," tuturnya.
Ino Mulyadi mengatakan, penandatanganan MoU dengan Ubaya didasari kesamaan visi dan misi membangun manusia ber-SDM unggul untuk kepentingan bangsa dan negara di masa yang akan datang.
"Acara hari ini, kita buat secara bersama antara MIC Transformer bersama UBAYA, jadi kesepakatan atau kerja sama untuk meningkatkan Digital Entrepreneurship," ujar Ino, sapaan akrab Direktur MIC Transformer.
Kerja sama ini dikatakan Ino bukan hanya ditujukan bagi mahasiswa, namun lebih bersifat publik dengan harapan para generasi millenial nantinya benar-benar bisa meningkatkan kemampuan di bidang digital.
"Bukan hanya untuk mahasiswanya tapi juga untuk masyarakat umum," sambungnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Surabaya (UBAYA) Dr Ir Benny Lianto, MMBAT, melalui daring menyampaikan, kolaborasi atau kerja sama dengan berbagai pihak strategis menjadi sesuatu hal yang sangat penting.
"Kami menyadari betul bahwa kolaborasi kerja sama dengan berbagai pihak strategis menjadi sesuatu yang sangat penting, dan ini menjadi salah satu misi UBAYA menjalin sebanyak mungkin kerja sama dengan berbagai pihak," kata Benny.
Benny menururkan, tentunya dilakukan dengan pihak yang memiliki kesamaan misi khususnya dalam membangun manusia Indonesia.
"Kami melihat MIC Transformer memiliki misi dan visi yang sama untuk membangun manusia khususnya generasi muda agar mereka bisa menjadi generasai muda Indonesia mandiri, dan manusia seutuhnya," paparnya.
Lantas, sambungnya lagi, tidak hanya pandai tetapi juga memiliki karakter dan attitude yang baik. Kerja sama ini tidak lantas berhenti di penandantangan nota kesepahaman saja.
"Oleh karena itu kami sangat mendukung kerja sama antara UBAYA dan MIC Transformer pada siang hari ini. Secara khusus bakal ada program-program yang akan dijalankan sebagai tindak lanjut dari kerja sama ini," tegasnya.
Beberapa pekan sebelumnya, tepatnya Jumat, 4/3/2022, rombongan Ny. Nanny Hadi Tjahjanto Istri Mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Dr. Hadi Tjahjanto juga berkunjung ke Sekolah SPI. Selain untuk Audience, Kunjungan Founder Sekolah SMA Pradita Dirgantara (PD) Boyolali Jawa Tengah tersebut juga menyatakan ingin berguru atau nganggsu kaweruh (Mencari Ilmu) di Sekolah SPI.
Sekolah SPI dinilai Ny Hadi Tjanjanto memiliki tujuan sama, yakni mencerdaskan bangsa melalui generasi generasi muda yang sudah memiliki kemampuan dan keterampilan SDM unggul.
Berikutnya, Sabtu, 5 /3/2022, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Jawa Timur melalui Kadin Institute berkolaborasi dengan Sekolah SPI, tujuannya tak lain menciptakan pendidikan entrepreneurship yang berkualitas.
Kolaborasi itu ditandai dengan MoU, antara Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto, Direktur Kadin Institute Nurul Indah Susanti, Ketua Yayasan SPI Shendy Tantono, serta Kepala Sekolah SPI, Risna Amalia.