Pagebluk PMK
Pagebluk PMK Serang Seluruh Wilayah Kabupaten Tulungagung dan Nganjuk, Produksi Susu Turun Drastis
Pagebluk PMK telah menyebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Nganjuk.
Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Anas Miftakhudin
TRIBUNMATARAMAN.COM I TULUNGAGUNG - Pagebluk PMK telah menyebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Nganjuk.
Dampak yang paling dirasakan adalah turunnya produksi susu sapi perah.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, Senin (4/7/2022).
"PMK memang massif dalam arti sudah menyeluruh di semua wilayah. Karena perlu penanganan khusus," terang Maryoto.
Selama ini penanganan PMK difokuskan pada sentra sapi perah, terutama di Kecamatan Sendang dan Pagerwojo.
Sebab di sentra sapi perah terdapat populasi sapi yang lebih banyak dibanding daerah lain.
Jika tak terkendali maka virus akan lebih cepat menjangkiti populasi sapi dalam jumlah besar.
"Apalagi ada produksi susu harian yang diambil dari sapi perah. Jadi dampaknya lebih luas," sambung Maryoto.
Saat ini para peternak sapi perah sudah mulai merasakan dampaknya.
Maryoto mencontohkan, di Kecamatan Pagerwojo produksi susu harian sebesar 60.000 liter per hari.
Namun setelah ada serangan PMK, produksi susu menjadi 40.000 liter per hari.
"Meski sudah ditangani, produksi susu turun drastis. Selain itu pabrik juga selektif terhadap produksi susu," ungkap Maryoto.
Pabrik akan menolak susu dari sapi yang terinfeksi PMK.
Meski secara teori, virus PMK tidak menular ke manusia.
Saat ini Satgas PMK bersama seluruh kepala desa di Kecamatan Pagerwojo tengah merancang sistem penanganan yang efektif.
"Kami bantu vaksinasi dan pengobatan. Kami akan segera minta tambahan vaksin lagi," tegas Maryoto.
Sebelumnya Pemkab Tulungagung mendapat bantuan vaksin PMK sebanyak 40.000 dosis.
Jumlah ini masih jauh dari cukup, karena populasi sapi perah dan pedaging di Tulungagung mencapai 170.000 ekor.
Sedangkan pelaksanaan vaksinasi PMK telah menjangkau 31.048 ekor sapi.
Khusus hari ini, Senin (4/7/2022) vaksinasi menjangkau 4.284 ekor sapi.

Kalangan Swasta Peduli
Sementara itu, Pemkab Nganjuk menerima bantuan dana penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari PT Cita Indonesia.
Bantuan tersebut akan dipergunakan untuk mempercepat penanganan PMK di Kabupaten Nganjuk yang kini penyebaranya terus meluas.
Plt Bupati Nganjuk, H Marhaen Dumadi mengatakan, pihaknya atas nama Pemkab Nganjuk dan masyarakat peternak hewan mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan. Dan bantuan tersebut telah diserahkan langsung ke Dinas Peternakan untuk bisa dimanfaatkan segera untuk penanganan PMK.
"Ini merupakan bentuk kepedulian dari kalangan swasta atas kondisi penyebaran PMK yang semakin meluas di Nganjuk. Dengan adanya bantuan tersebut kami harap bisa PMK bisa diturunkan kasusnya, dan semoga hal itu juga dapat dicontoh pihak swasta lain di Kabupaten Nganjuk untuk masyarakat," kata Marhaen Djumadi usai menerima bantuan dana dari PT Cita Indonesia, Senin (4/7/2022).
Dijelaskan Marhaen Djumadi, terus meluasnya PMK di Kabupaten Nganjuk sekarang dewasa ini atau menjelang hari raya Idul Adha atau hari raya kurban telah membuat masyarakat di Kabupaten Nganjuk khawatir. Meski Pemkab Nganjuk selalu berupaya meyakinkan masyarakat agar tidak khawatir pada hewan kurban.
Ini di karenakan Pemkab Nganjuk telah berupaya maksimal dengan menurunkan seluruh dokter hewan yang dimiliki untuk melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban milik masyarakat.
"Tentunya setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim dokter hewan maka akan ada jaminan kesehatan hewan untuk kurban yang dituangkankan dalam surat dari Dinas Pertanian. Untuk itu masyarakat tidak perlu khawatir akan kesehatan hewan untuk kurban," ucap Marhaen Djumadi.
Sementara Direktur Utama PT Cita Indonesia, Virnanda Aprila Hapsara mengatakan, bantuan untuk penanganan PMK yang disampaikan ke Pemkab Nganjuk tersebut sebagai wujud kepeduliaan dari perusahaanya yang bergerak di bidang Pertania. Meskipun nilai dari bantuan tidak seberapa namun diharapkan akan dapat dimanfaatkan untuk penanganan PMK di Kabupaten Nganjuk.
"Tentunya kamipun berharap agar PMK yang menyerang hewan ternak terutama sapi di Kabupaten Nganjuk bisa segera selesai dan kondisi bisa normal kembali," tutur Virnanda Aprila Hapsara. (David Yohanes/Achmad Amru Muiz)