Berita Trenggalek
Selama 2022, RSUD Trenggalek Catatkan 7 Kasus Kematian Bayi Baru Lahir
RSUD dr Soedomo Kabupaten Trenggalek mencatatkan tujuh kasus kematian bayi sepanjang 2022. Semuanya adalah bayi yang baru dilahirkan
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: eben haezer
TRIBUNMATARAMAN.com| TRENGGALEK - RSUD dr Soedomo Kabupaten Trenggalek mencatatkan tujuh kasus kematian bayi sepanjang 2022.
Dalam enam bulan terakhir, tujuh bayi meninggal itu merupakan bayi yang baru dilahirkan.
Sementara, rumah sakit juga mencatat tak adanya kasus kematian ibu melahirkan di tempat tersebut.
Humas RSUD dr Soedomo Kabupaten Trenggalek, Sudjiono menjelaskan, ketujuh bayi itu merupakan rujukan.
Ibu dari ketujuh bayi itu menjalani proses kelahiran di klinik kesehatan atau rumah bersalin.
"Jadi untuk semuanya, tidak dilahirkan di sini. Tapi rujukan dari tempat melahirkan," kata Sudjiono, Minggu (3/6/2022).
Kasus kematian bayi baru lahir itu, lanjut dia, mayoritas akibat berat badan lahir rendah (BBLR).
Bayi yang lahir dengan BBLR memiliki berat di bawah 2,5 kilogram (kg).
Ia menjelaskan, hal itu terjadi biasanya karena kelahiran prematur atau adanya masalah gangguan kesehatan dalam kandungan.
Selain itu, ada juga kasus kematian bayi baru lahir karena asfiksia akibat masalah pernafasan.
Untuk meminimalisir risiko itu, pihaknya mengimbau para ibu hamil untuk menjaga kesehatan selama mengandung.
Mereka juga diminta untuk memeriksakan secara rutin kehamilannya. Hal itu untuk mendeteksi adanya risiko-risiko, sehingga dapat ditangani lebih dini.
Ia juga mengajak para ibu hamil untuk memeriksakan kesehatannya ke RSUD apabila merasakan sesuatu pada kehamilannya.
"Kami punya ruang khusus untuk ibu dan anak. Kami juga punya faislitas penunjang lainnya sehingga jika terjadi masalah, bisa segera tertangani," sambungnya.