Berita Kediri
Program Makmur Kolaborasi Petrokimia Gresik dan PTPN X Diklaim Dongkrak Produktivitas Petani Tebu
Program Makmur kolaborasi PT Petrokimia Gresik dengan PTPN X di kabupaten Kediri, diklaim berhasil mendongkrak produktivitas petani tebu.
Reporter: Luthfi Husnika
TRIBUNMATARAMAN.com | KEDIRI - Program Makmur yang merupakan hasil kolaborasi antara PT Petrokimia Gresik dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X di Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, diklaim berhasil meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani tebu setempat.
Hal ini diungkapkan Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo dalam acara Panen dan Tanam Demonstration Plot (Demplot) Program Makmur, Jumat (1/7/2022).
“Hasil produktivitas tebu naik dari sebelumnya 115 ton per hektare menjadi 159,9 ton per hektare (37 persen). Ini merupakan capaian yang sangat berarti untuk membantu meningkatkan pendapatan petani tebu yang juga naik dari Rp 25,8 juta per hektare menjadi Rp 46,5 juta per hektar,” ungkap Dwi Satriyo.
Baca juga: 20 Ribu Hektare Tanah Perkebunan Berhasil Direalisasi Lewat Program Makmur Petrokimia Gresik
Dia menjelaskan, tahun ini Petrokimia Gresik mendapatkan tugas merealisasikan Program Makmur dari Pupuk Indonesia di lahan seluas 85.000 hektare yang terbagi di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta, Jawa Timur, Bali Nusa, Sumatera dan Kalimantan.
Sedangkan hingga Juni 2022 realisasinya mencapai 57.820 hektare atau 68 persen dari target dengan melibatkan 31.740 petani.
Untuk komoditas tebu, realisasi yang dicapai Petrokimia Gresik mencapai 34.894 Ha, dan menjadi komoditas terbesar. Realisasi tersebut salah satunya berhasil dicapai melalui kerjasama dengan PTPN X, seperti di Kediri ini.
Selain PTPN, program Makmur di Kediri ini juga melibatkan sejumlah stakeholder penting lainnya, seperti Pemerintah Kabupaten Kediri, Bank BNI, RNI dan sebagainya.
Dengan demikian, program Makmur ini menjadi kolaborasi di antara perusahaan BUMN, sekaligus ekosistem yang saling terintegrasi dan berkelanjutan yang melibatkan stakeholder pada hulu dan hilir bidang usaha pertanian.
“Sebagai bagian dari Pupuk Indonesia dan BUMN, Petrokimia akan terus mendukung peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani, khususnya di masa kebangkitan ekonomi nasional pasca pandemi seperti sekarang ini,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Gusrizal menyebutkan bahwa pada tahun 2022 Pupuk Indonesia memiliki target program Makmur pada lahan seluas 250.000 hektar untuk semua komoditas.
Hingga Mei 2022, program Makmur telah terlaksana di atas lahan seluas 104.108 hektare dengan jumlah petani yang mengikutinya sebanyak 66.474 orang. Melalui Program Makmur, Pupuk Indonesia dan anak usahanya memastikan ketersediaan pupuk non-subsidi di tingkat distributor dan kios, serta turut mengawal budidaya pertanian.
“Pastinya dalam perjalanan Program Makmur ini menghadapi berbagai tantangan, namun syukur Alhamdulillah pada hari ini kita dapat melakukan panen dan sekaligus menanam tebu, hal ini dilakukan untuk mendukung peningkatan produksi gula nasional yang merupakan salah satu komoditi pangan strategis,” jelas Gusrizal.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur PTPN X, Tuhu Bangun menyampaikan bahwa Program Makmur merupakan solusi bagi petani tebu yang saat ini kebutuhannya belum tercukupi dari pupuk bersubsidi.
PTPN X pun mendukung pelaksanaan Program Makmur khususnya pada komoditas tebu yang saat ini sedang didorong produksinya untuk dapat mencapai swasembada gula nasional.
“Program Makmur sangat membantu petani memperoleh pupuk tepat waktu sehingga permasalahan pupuk yang dihadapi petani tebu bisa teratasi,” pungkasnya.