Berita Tulungagung
Pasar Hewan Sepi, Pedagang Kambing Tulungagung Ini Andalkan Pemasaran Online Lewat Youtube
Para pedagang ternak di Tulungagung kini mengandalkan pemasaran secara online setelah pasar hewan terpadu kian sepi karena wabah PMK.
Penulis: David Yohanes | Editor: eben haezer
Bahkan sering kali ia memanfaatkan saya Youtuber untuk memasarkan kambingnya.
Ada sejumlah channel Youtube yang isinya "review" kambing peliharaan pedagang dan peternak.
"Beberapa kali kandang saya didatangi Youtuber yang me-review kambing. Dan hasilnya sangat membantu," tuturnya.
Muhni mengaku pernah mendapat pesanan 45 ekor kambing ke Tangerang.
Ada juga pembeli dari Pekanbaru datang langsung ke kandangnya karena Youtube.
Juragan asal Pekanbaru ini akahirnya membeli 154 ekor kambing.
Untuk pengiriman jarak jauh ini, Muhni mengandalkan ekspedisi khusus.
Biasanya ada perusahaan jasa yang melayani pengiriman hewan ternak asal Madura,
Sekali kirim biaya angkutnya mencapai Rp 5.000.000.
"Karena ekspedisinya mahal, kirimnya juga harus banyak. Nanti biaya pengiriman ini dibebankan pada harga per ekor kambingnya," paparnya.
PHT Kabupaten Tulungagung sudah dua kali kali beroperasi, pascapenutupan karena wabah PMK.
Tujuannya untuk menjembatani warga yang membutuhkan hewan korban saat Idul Adha nanti.
Namun ternyata PHT sepi karena sedikit pedagang dan peternak yang mau menjual hewan peliharaannya.
Pada pasaran pertama jumlah sapi yang dijual di PHT kurang dari 100 ekor.
Namun pada pasaran kedua hari ini, jumlah sapi yang dipasarkan malah menurun kurang dari 30 ekor.
Hal yang sama juga terjadi di tambatan kambing yang ada di bagian belakang PHT.
Jumlah kambing yang diperdagangkan jauh dari kondisi normal. (David Yohanes)