Idul Adha 2022

Virus PMK Merebak, Jangan Khawatir Ikuti Tips dari MUI Cara Pilih Hewan Kurban Sehat Saat Idul Adha

Majelis Ulama Indonesia memberikan arahan memilih hewan kurban yang baik di tengah merebaknya virus PMK

Editor: faridmukarrom
DKPP Jember
Ilustrasi Artikel Virus PMK Merebak, Jangan Khawatir Ikuti Tips dari MUI Cara Pilih Hewan Kurban Sehat Saat Idul Adha 

Laporan Wartawan Tribun Mataraman Network Tony Hermawan

TRIBUNMATARAMAN.com - Majelis Ulama Indonesia memberikan arahan memilih hewan kurban yang baik di tengah merebaknya virus PMK.

Diketahui Hari Raya Idul Adha diperkirakan berlangsung 9 Juli mendatang. Tetapi tak dimungkiri, merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) membuat masyarakat cukup khawatir.

Kekhawatiran masyarakat muncul sebab aturannya hewan yang digunakan berkurban harus sehat. Nah, itu lah yang membuat masyarakat was-was apakah hewan ternaknya layak digunakan berkurban atau tidak.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah KH. Cholil Nafis mengatakan, jika hewan ternak hanya mengalami gejala ringan masih bisa digunakan untuk berkurban. Gejala ringan yang dimaksud adalah hewan ternak yang hanya mengeluarkan air liur sedikit, kuku tidak sampai lepas, dan masih mau makan. 

"Tapi kalau yang sudah parah keluar terus liurnya, kukunya copot itu tidak boleh dikurbankan karena yang sakit jelas sakitnya itu tidak boleh dikurbankan," tuturnya, saat berkunjung di Lumajang, Jumat (24/6).

Kiai Cholil juga menjelaskan daging hewan ternak yang hanya mengalami gejala ringan PMK sangat aman untuk dikonsumsi. Itu sudah diteliti oleh tenaga ahli. Asalkan, daging hewan ternak dimasak sampai betul-betul matang.

"Cuma kalau kita jijik karena melihat dari penyakit jangan dilaksanakan. Tinggalkan yang ragu, kepada yang tidak ragu," ujarnya.

Kiai Cholil berharap pula, untuk memilih hewan kurban hendaknya masyarakat bisa memanfaatkan layanan bimbingan dari Dinas Peternakan. Sehingga masyarakat benar-benar bisa memastikan hewan yang digunakan berkurban dalam kondisi layak atau tidak.

"Saya menyadari kalau di daerah di pelosok jarang  terjangkau Dinas Peternakan. Saya harap Dinas Peternakan lebih aware turun ke desa-desa untuk memastikan hewan yang digunakan kurban sehat," pesannya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved