Berita Lamongan
Kagumi Aktivitas Sahabat Ansor Mendorong Yohana Memutuskan Jadi Mualaf
Banyak alasan seseorang memutuskan jadi mualaf. Di Lamongan, seorang pria memilih jadi mualaf karena kepincut pada aktivitas Sahabat Ansor
Reporter: Hanif Manshuri
TRIBUNMATARAMAN.com | LAMONGAN - Masing-masing orang punya cerita yang berbeda saat memilih pindah agama. Termasuk mualaf bernama Yohana Linggar Syaputra, warga asal Deket Kulon, Kecamatan Deket, kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Dia punya cerita dan alasan mengapa memutuskan berpindah memeluk Islam.
Ketertarikannya dengan aktivitas yang dijalani oleh para kader GP Ansor NU di lingkungannya itulah yang mendorongnya memutuskan menjadi mualaf.
Keputusannya untuk memeluk agama Islam ini, sejatinya karena ia sudah lama belajar tentang Islam.
Dia menilai Islam adalah agama yang mengajarkan kesantunan dan kasih sayang seperti yang tercermin dalam apa yang diamalkan oleh para kader Ansor.
Dan aktivitas kader Ansor itu kerap ia saksikan di lingkungannya. Sampai Ansor menjadi cermin baginya untuk memeluk Islam.
"Saya tertarik masuk Islam karena Islam mengajarkan nilai-nilai kesantunan dan penuh kasih sayang dengan sesama," ujar Yohana, Rabu (15/6/2022).
Ketertarikan Yohana ini pun semakin kuat setelah ia mempelajari lebih mendalam tentang Islam dari sahabat-sahabatnya yang aktif di Badan Otonom (Banom) NU tersebut.
Ia juga mendapat dukungan penuh dari jalinan kebersamaan yang ia jalani bersama sahabat Ansor.
"Keinginan saya semakin kuat untuk memeluk agama Islam karena memang banyak mengetahui Islam dari sahabat-sahabat saya di Ansor Deket, juga melalui beberapa kegiatan yang saya ikuti. Tidak ada yang memaksa saya masuk Islam," ungkapnya.
Tanpa Paksaan
Ketua PAC Ansor Deket, Syarif Hidayatullah menceritakan tentang awal mula perkenalan Yohana dengan Ansor hingga ketertarikannya dengan Islam.
Yohana dulunya adalah penganut agama lain di Deket Kulon. Awalnya, sahabat Yohana tertarik dengan Ansor karena kekompakan, keakraban dan kerukunan yang ditunjukkan oleh sahabat Ansor PAC Deket. "Khususnya Ranting Deket Kulon," ungkap Syarif.
Yang paling berkesan bagi Yohana adalah saat Ansor membuat kegiatan bakti sosial. Dari situ, Yohana mengaku dapat mengambil nilai dan sikap saling berbagi, menyayangi, peduli terhadap sesama, serta tak memandang latar belakang, agama, dan ras.
"Sebelumnya Yohana berapa kali ikut dalam kegiatan bakti sosial yang diadakan oleh GP Ansor Deket Kulon. Meski saat itu ia belum memeluk Islam," katanya.
Para pengurus dan kader Ansor juga tak memaksa kepada Yohana untuk masuk Islam. Menurutnya hal itu terjadi murni dari keinginan Yohana pribadi.
Sebelumnya Yohana pernah mengutarakan keinginannya untuk masuk Islam. Akan tetapi, kala itu Yohana belum mengucapkan 2 kalimat Syahadat. Sehingga para kader dan pengurus Ansor pun hanya menunggu kemantapan hati dari Yohana.
"Nah, bersamaan dengan acara pembukaan Majlis Dzikir dan Shalawat (MDS) PAC GP Ansor Deket yang dihadiri oleh ketua MDS PC Ansor Lamongan, Gus Nihrul Bahi Al Haidar, Yohana meminta untuk disyahadatkan," katanya.
Acara yang digelar pada Sabtu (11/6/2022) itulah, Yohana akhirnya mantap dengan fitrahnya, ia resmi menjadi mualaf setelah menjalani prosesi pembacaan Syahadat yang dituntun langsung oleh Gus Irul, Ketua MDS PC Ansor Lamongan.
Gus Irul berpesan kepada sahabat-sahabat Ansor untuk terus mengawal, membina, dan menyayangi Yohana yang baru saja menjadi mualaf, serta mendampingi, mulai dari pembelajaran tentang syariat Islam sampai dengan belajar salat, mengaji dan lain sebagainya.
"Insyaallah Ansor akan selalu membimbing dalam ubudiyyah secara sempurna," ucapnya.